Biasanya ada pawai obor pada Tahun Baru Islami, sayangnya di sekitar rumahku tidak ada acara seperti itu. Suasana di sana nggak ada bedanya dengan malam-malam biasa. Cuma suara aktivitas kayak gitu aja bahkan gak kedengeran samsek. Aku baru ngeh hari ini taun baru Islam pas kemarin nggak sengaja denger percakapan kasir di salon tempat aku kemarin potong rambut.
Malam Sabtu kemarin, aku potram ala Charlene (mantan istrinya Heinz Doofenshmirtz) lagi biar kepala ini bebas dari gangguan kutu kepala. Pas mo bayar potram, ada satu dari dua kasir yang bilang blio mo ikutan pawai obor.
Spontan aku nanya, "Pawai obor untuk rangka apa itu?"
"Besok (hari ini) kan Tahun Baru Islam," jawab kasir tersebut.
Aku kudet banget sampai nggak tau bahwa besoknya yang jatuh pada hari ini adalah hari libur nasional! Soale saking nggak ada geliatnya, sih, dari orang-orang di sekitar rumahku untuk menyambut hari itu. Beda banget dengan Tahun Baru Masehi, rame tuh suara-suara petasan dan mercon. Inget deh sampai kucing oyen aku yang ilang, Kenéng-kenéng itu dulu ketakutan denger suara ledakannya pas Tahun Baru 2022 lalu.
Memang di my neighborhood ini nggak pernah ada antusiasme masyarakat buat nyambut hari libur kayak gitu, jadi tadi malam sebelum tahun baru ini sepi aja. Makanya beruntung pernah masuk pondok, jadinya pernah merasakan ikutan pawai obor. Coba kalo selalu sekolah pulang pergi, pulang sekolah balik ke rumah, bakalan kayak gini terus nggak akan ikutan pawai obor. Hanya bisa kumenyambut hari itu dengan menampilkan poster dari satu organisasi kampus yang kuikuti dan juga dari perusahaan pemilik menara kubus di Bandung (SST, menara kubus ini ikut jadi setting di cerita novel yang aku garap sebagai gedung apartemen milik Hans Durchdenwald*).
Selamat Tahun Baru Islami 1444 H!
*Hans Durchdenwald adalah tokoh yang diinspirasi dari Heinz Doofenshmirtz. Karena tokoh kartun yang menginspirasiku ini tinggal di sebuah gedung berbentuk unik, makanya apartemen tempat Hans tinggal juga harus unik bentuknya, seperti menara kubus milik tekMIRA di Bandung.
No comments:
Post a Comment