Showing posts with label Hey Arnold. Show all posts
Showing posts with label Hey Arnold. Show all posts

Tuesday, March 23, 2021

Alternate Universe dari Khayalan Masa Kecil

Assalamualaikum, selamat pagi/siang/sore/malam. Kali ini Aku akan nostalgia sedikit (ah, aku sih nostalgia gak kenal waktu!), plus akan menceritakan tentang sedikit beranjak dari "zona nyaman"! Memang belum sepenuhnya keluar dari zona nyaman tersebut, karena Aku masih mengupas dunia perkartunan dan kartunnya juga masih yang selama ini Aku sukai, walaupun bukan Phineas and Ferb atau Danny Phantom. Namun, aku sudah mulai berani membuat karakter kartun yang sudah mulai tidak lagi berdasarkan keinginan sendiri!

Berawal dari imajinasi Aku dan sepupuku Mayang waktu kami masih SD, aku membuat alternate universe dari keluarga Pataki dalam serial kartun jadul Hey Arnold. Pada saat aku masih kelas 1 bahkan sampai 2 SD dari tahun 2004 - 2005 (wah, sudah lama sekali ya), aku sering ngehalu tentang Helga Pataki, anak bungsu dari keluarga tadi dan membagikan kisah halu tadi kepada Mayang yang masih duduk di bangku TK hingga kelas 1 SD. Waktu aku kelas 4 dan dia kelas 3 pada tahun 2007, ternyata Mayang masih melanjutkan kisah tentang Helga Pataki, padahal saat itu aku sudah berhenti berkhayal tentang tokoh tersebut. Bahkan kisahnya malah jadi jauh lebih kreatif daripada yang pernah kukarang, sampai-sampai aku sendiri tercengang dibuatnya!

Di halaman belakang rumahnya, terdapat dua buah manekin bekas, yaitu manekin pria dan wanita yang keduanya menggambarkan manusia dewasa (kalau patung kan tidak bertumbuh, jadinya tidak benar-benar berusia segitu). Manekin berpasangan tersebut sudah kehilangan pakaiannya (ya iyalah, orang itu bekas, juga). Untuk manekin pria, keadaannya cukup beruntung karena keadaan tubuhnya lengkap dari kepala sampai kedua kaki. Sayangnya, untuk pasangannya, dia adalah patung wanita yang berkepala botak (sepertinya untuk dipasang wig) dan tubuhnya hanya sampai pinggang, kedua tungkai sampai kakinya sudah hilang. 

Lho, apa hubungannya kedua manekin "butut" tersebut dengan cerita Helga versi kami? Mayang mempersonifikasi mereka sebagai orangtua Helga yang superjahat! Lebih gokil lagi, mereka sebenarnya adalah perwujudan dari kerajaan hantu yang mendiami rumah Mayang dan keluarganya! Imajinasi kami membuat kisah hidup salah satu tokoh animasi Hey Arnold menjadi melenceng jauh, jauh sekali dari aslinya, ya.

Pikirku sejak awal bulan Maret ini, pasti asyik dan seru jika aku benar-benar membuat kisah alternate universe dari keluarga dengan nama keluarga yang mudah diingat tersebut. Sekadar info saja, pernah sempat direncanakan akan dibuat spin-off dari Hey Arnold yang khusus menceritakan keluarga Helga, judulnya "The Patakis", sayangnya dibatalkan karena ceritanya dianggap terlalu dark. Dari hasil imajinasi kami yang sempat mengalahkan awan itu tadi, aku akan membuat The Patakis versi aku sendiri.

Big Bob Pataki

Big Bob Pataki adalah ayahnya Helga. Dalam Cerita aslinya, ia adalah pemilik toko besar. Ia beralih profesi menjadi penguasa dunia hantu bersama Miriam, istrinya, dalam alternate universe ini! Penampilannya juga akan menjadi jauh berbeda karena menyesuaikan dengan rupa sang manekin pria. 

Rambutnya yang sudah beruban semua seperti pada gambar di atas, dalam versi kami, aku dan Mayang, warnanya berubah menjadi cokelat. Memang Big Bob pernah memiliki warna rambut seperti itu untuk Hey Arnold The Movie. Akan tetapi, di sini ia akan mendapat kumis yang menandakan bahwa ia menjadi makhluk yang jauh lebih jahat daripada versi canon (asli)! Kumis itu juga memang dimiliki oleh manekin bekas itu.

Bisa dilihat di atas, Big Bob memiliki tubuh yang besar dan berisi. Karena manekin pria di rumah Mayang itu bertubuh langsing, tapi bukan kurus juga, jadinya body type Big Bob versi lain ini juga akan mengalami "pemapasan". Maksudnya, tubuhnya akan dipapas hingga menyerupai body type tersebut! Ini bukan sekadar alasan keindahan saja, dia harus memiliki bentuk tubuh yang pas untuk menjadi pemimpin dunia hantu.

Miriam Pataki

Dibandingkan suaminya tadi, yaitu Big Bob, Miriam yang merupakan ibunya Helga akan menjadi anggota keluarga Pataki yang mengalami perubahan paling brutal dalam alternate universe karyaku ini! Jika Big Bob dipapas tubuhnya, rambutnya Miriam yang mengalami nasib seperti itu! Kepalanya yang semula dimahkotai rambut pirang sebahu, tak akan tersisa sehelai pun dalam versinya setelah menjadi hantu jahat. Miriam versi canon "hanya" mabuk karena minuman, untuk versi barunya dia akan mabuk karena kekuasaannya bersama suaminya.

Sebenarnya ide menggunduli kepala Miriam ini hanya untuk menyamakan dengan manekin wanita bekas itu yang juga kinclong kepalanya. Namun, 13 tahun lebih setelah sepupuku itu menciptakan cerita itu, aku pikir-pikir tokoh wanita jahat yang berkepala gundul itu menarik juga untuk dibuat. Aku belum pernah membuat tokoh yang sama sekali tidak memiliki rambut di atas kepalanya, bahkan untuk tokoh lelaki sekalipun. Inilah yang paling membuatku beranjak dari zona nyaman! 

Bukan hanya rambutnya saja yang dibuang, kacamatanya juga! Sekali lagi, ini menyesuaikan dengan penampilan manekin yang menjadi bahan halu masa kecil kami. Karena memang manekin tidak perlu kacamata untuk melihat. Dalam cerita yang akan kubuat ini, pengelihatannya "tersembuhkan" oleh kekuatan jahatnya. 

Berhubung manekin yang disebut sebagai ibu Helga oleh saudara sekaligus sahabatku itu kehilangan kedua tungkainya, alternate Miriam versiku ini akan selalu memiliki ekor hantu. Jadi, tubuhnya akan seperti jin. 

Untuk postingan hari ini, baru desain karakter mereka yang canon yang aku tampilkan. Desain karakter alternate universe belakangan, ya!

Wassalam.

Monday, October 28, 2019

Jangan Sampai Aku Kehilangan Mr.Hyunh!

Buat guys yang sebelumnya udah lama tahu tentang aku pasti aku dikenal dengan nama "Hanna Hyunh". Nama Hyunh di sini dibaca "win". Sebulan yang lalu, aku masih mengatakan "Cintaku hanya kepada Mr. Hyunh" dengan mantap. Untuk bulan Oktober ini, rasanya kalimat itu jadi kebohongan, karena seperti yang aku ceritakan di post-post sebelumnya, aku mulai diserang rasa bosan terhadap tokoh itu, termasuk yang hasil makeover-nya juga! Bahkan, aku sebenarnya hanya mencintai versi makeover yang aku buat saja, bukan desain karakter asli yang dibuat oleh penciptanya.

Karena aslinya Mr. Hyunh hanyalah tokoh sampingan serial kartun "Hey Arnold", pantas saja jika hanya ada sedikit cerita tentangnya. Kalau aku search tentang tokoh itu, kebanyakan hanya membahas dua episode yang paling berfokus kepadanya, "Arnold's Christmas" dan "Mr. Hyunh Goes Country". Walaupun sebenarnya dia tampil di banyak episode, tidak hanya dua itu saja. Tetapi hanya sebagai pelengkap cerita saja. Ada satu lagi episode yang masih menjadikannya sebagai tokoh utama, yaitu "Family Man", tetapi episode ini tidak muncul sebanyak dua episode yang tadi aku sebut di mesin pencari.

Dalam wiki Hey Arnold pun sangat sedikit yang diceritakan. Mungkin belum tergerak orang-orang untuk melengkapi kisah hidupnya. Aku tidak hanya ingin "memperbaiki" penampilannya saja, tetapi juga mengangkatnya sebagai tokoh utama di dalam novel yang aku buat! Namanya kuganti menjadi Mr. Wynn supaya tidak bertabrakan dengan hak cipta. Secara tulisan memang berbeda, tetapi cara bacanya masih sama. Buat yang penasaran sama Mr. Hyunh, bisa diliat di link berikut:
https://heyarnold.fandom.com/wiki/Mr._Hyunh

Jangan sampai aku kehilangan minat terhadap tokoh yang satu ini. Mengapa? Karena aku juga akan kehilangan minat untuk meneruskan novel yang sedang kutulis dan selamanya Mr. Hyunh tidak akan pernah menjadi tokoh utama, walaupun dalam novelku ini memakai nama yang berbeda.



Sunday, October 27, 2019

Kangen Komputer LCD

Sekarang aku biasa pake laptop, karena hanya itu yang ada sekarang untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti internetan, editing gambar, bahkan sekarang blogging sudah termasuk. Tidak hanya aku yang pakai laptop, tapi juga Mama buat kerja ngajar. Kata beliau, laptop itu sudah seperti cangkul bagi petani. Jika laptop yang bisa dibawa ke mana-mana itu dimisalkan cangkul, komputer LCD biasa milik kami mungkin diibaratkan traktor atau alat pertanian berat lainnya, karena sulit dibawa-bawa.

Di postingan sebelumnya sudah kuceritakan bahwa aku biasa memakai komputer LCD saat SMP dulu. Tepatnya sekitar tahun 2010-2011. Komputer ini tadinya untuk kerja seperti laptop, tetapi ke sana-sananya jadi hanya untuk bermain saja. Aku kangen komputer layar datar itu, karena ada banyak gambar kenangan seperti gambar-gambar Danny Phantom saat dulu masih suka, Mr. Hyunh saat awal2 aku suka, foto-foto jaman SMP, bahkan gambar-gambar Heinz Doofenshmirtz yang jelek itu juga ada beberapa! Tidak hanya gambar Professor Doof, tapi juga karakter-karakter Phineas and Ferb lainnya. Di komputer tersebut  punya banyak koleksi game-game dari Game House yang dulu sering dimainkan oleh aku dan adikku yang besar Irsyad. Dulu kami biasa bermain Tumblebugs, Hamsterball, Spelvin, Big Kahuna Reef, Puzzle Express, Diner Dash, Feeding Frenzy, dan masih banyak lagi! Rasanya tidak ada yang bisa menggantikan kenangan-kenangan itu!

Begitu aku menjelang kuliah semester 2 pada tahun 2017, komputer itu jadi "sakit-sakitan", bahkan sampai "koma"! Beberapa kali keluar-masuk rumah nenekku di Cibeureum (dekat perbatasan Bandung-Cimahi) untuk diperbaiki oleh paman jauh kami yang tinggal di sana. Bahkan aku inget, pas udah mulai kuliah aku pernah ngeliat percikan bunga api dari belakang CPU pas aku lagi liat koleksi gambar-gambar jadul. Dinding di belakang komputer jadi terlihat berwarna oranye seperti api karena terkena bayangan bunga api tadi. Lengkap dengan suara-suara dengungan mesin yang mengerikan dan aneh daripada biasanya! Aku saat itu langsung panik dan buru-buru matiin itu komputer! Udah bener-bener matipun masih memberikan kesan menakutkan, karena komputer itu mengeluarkan asap. Sampe-sampe bau asapnya kecium ke tangga, komputer itu padahal berada dalam kamar di lantai satu deket tangga!

Paman jauh kami yang tadi kusebut (beliau hanya 5 tahun di atas aku umurnya, tapi dia sepupunya Papa) langsung Mama panggil ke rumah kami buat meriksa si layar datar itu. Oh-oh, ternyata CPU-nya mengalami korsleting! "Otak" dari komputer LCD itu beliau bawa lagi ke rumah nenek. Sampai kira-kira 2 tahun gak kedengeran kabarnya, akhirnya itu CPU dibawa ke tempat servis komputer karena "sang dokter" punya kesibukan baru yaitu jualan kaus custom dan cukup laris. Ternyata tidak ada harddisknya kata pegawai di tempat servis tadi. Sampai sekarang aku menulis ini, komputer LCD masih belum bisa dipakai dan harddisk itu belum juga ditemukan. Aku kangen komputer LCD!

Ini Mungkin Akan Jadi "Perpisahan" dengan Mr. Hyunh


















Seperti yang sudah aku ceritakan di postingan aku yang paling pertama, aku nge-makeover penampilan tokoh Mr. Hyunh dari Hey Arnold. Selama 4 tahun aku suka tokoh ini (2015-2019), baru bulan ini aku bosen sama tokoh yang dahulu pernah membuatku meleleh ini! Tentu saja setelah melewati proses makeover tersebut. Ini (bulan Oktober) jadi bulan pertama di tahun ini aku sedikit memikirkan, tepatnya melamunkannya. Semakin lama semakin sedikit aku melamunkannya. Di sini aku mengenang karya-karyaku selama 4 tahun ini. Gambar-gambar di sini aku pasang secara acak, gak sesuai urutan tanggal dibikinnya.

Saturday, October 26, 2019

Selera Aku yang Semakin Nge-Drop

Awal Mulanya Selera Aku Nge-Drop

Aku mulai mengenal serial kartun Phineas and Ferb ini ketika aku masih kelas 5, tetapi mulai rutin menontonnya ketika kelas 7. Pada tahun-tahun itu, aku masih menyukai Danny Phantom, karakter kartun lainnya yang aku suka sejak kelas 4. Setelah sering menonton Phineas and Ferb, entah mengapa aku jadi terus-terusan ingin mengejek tokoh Heinz Doofenshmirtz dari serial kartun tersebut. Saat aku kelas 8, pernah aku mendapat tugas meniru motif batik dari gambar yang dikasih dari guru SBK. Motif batik tersebut bentuknya kayak huruf D yang diputar dalam beberapa arah menjadi semacam motif bunga. 

Temen aku waktu itu, Anggun bilang, “Wah, Hanna kamu bisaan bikin motif itu.” 

Kata aku, “Ini kan motifnya mirip huruf D, aku kan udah kebiasa nulis nama Danny yang dari huruf D.” 

“Ya, dan juga Doofenshmirtz,” tambah Anggun.

Di situ aku langsung nyadar. Iya juga ya, aku sering nulis nama Doofenshmirtz juga selain Danny, walaupun tujuannya nulis ejekan buat professor buruk rupa itu. Bagaimana tidak kusebut begitu? Hidung panjang, dagu kebesaran, kepala gundul di samping dan belakang (biasanya professor itu gundul di atasnya! Mungkin biar anti mainstream kali, hihihi), badan bungkuk (padahal belum tua-tua amat, bahkan umurnya belum 50!), serta perut buncit! Bahkan aku tanpa sadar mulai cari-cari tahu tentang tokoh absurd itu dan nge-download beberapa gambarnya di computer LCD yang dulu suka aku pake. Beberapa  file gambarnya di-rename sama adik aku jadi “Teh Hanna mania Doofenshmirtz” dan “Teh Hanna sangat mencintai Doofenshmirtz”. What? Apakah aku kelihatan suka dia? Padahal secara penampilan jelas gak dapet, apalagi dia itu professor jahat. Pasti gak akan nyamain Danny dari segi apapun, apalagi penampilannya. Jauh banget.

Apa yang Aku Rasakan Tentang Doofenshmirtz Awalnya?

Kalo udah adegan kantornya Doofenshmirtz yang warna ungu ditampilin, aku emang suka deg-degan. Itu karena dia sering lagi gak pake atau hampir gak pake baju di dalem bangunan itu, jadinya aku ngerasa gak tenang gitu. Eneg rasanya liat dia sering penampilan kek gitu, bahkan dia itu tokoh yang paling sering telanjang dada di serial itu! Dia juga pernah bikin ilfil di saat sebelumnya aku ngerasa terharu ngeliat pemandangan indah di perjalanan pulang sekolah (ini aku ceritain di post selanjutnya yaak), karena dia tiba-tiba cuman pake (maaf) kolor di depan umum! Ini bukan lagi di dalem kantor! Gak ada aba-aba sama sekali! Pokoknya gak ada warning! Makanya aku selanjutnya suka udah deg-degan duluan liat kantornya, takut dibikin ilfil lagi! Sering “kekhawatiran” aku itu terjadi, akan tetapi sering juga enggak terjadi.

Di kelas 9, aku mulai bosan Danny Phantom. Phineas and Ferb juga udah gak tayang lagi di TV, jadi Doof juga terlupakan. Pas aku kelas 10, Phineas and Ferb tayang lagi di channel yang berbeda dengan yang dulu menayangkannya pas aku SMP. Karena aku masuk pesantren, tentu saja aku gak bisa menontonnya sering-sering kecuali kalo lagi perpulangan. Aku liat Doofenshmirtz lagi pake celemek doang di pantai, tapi gak pake baju lagi di dalemnya di episode "What'd I Miss"! Tuh kan, dia emang suka buka-bukaan! Jarang lihat kartun, aku jadi mengalami “kekosongan jabatan tokoh” di dalam diriku. Walaupun begitu, aku masih sempat-sempatnya menulis ejekan untuknya. Itu terbukti, dari caraku, menulis catatan (Kok jadi nyanyi ya? Hihihi.) yang kutampilkan di foto-foto di atas.

Episode What'd I Miss: https://www.youtube.com/watch?v=BV_ARPwtQ2E

Selera Aku Terhadap Karakter Kartun Sempat Meningkat Sedikit

Pas kelas 12, aku mulai suka tokoh dari serial kartun Hey Arnold, namanya Mr. Hyunh. Itu karena pas liburan kenaikan kelas, aku nonton "Hey Arnold The Movie" di TV kabel. Menurutku desain karakternya kurang bagus, tapi gak seancur Doofenshmirtz, jadinya aku bikin "versi perbaikan" darinya. Secara aku ini dulunya anak pesantren, aku bikin dia pake baju koko dan kopiah. Kacamatanya aku ilangin. Aku bikin dia jadi anak remaja yang aslinya bapak-bapak. Hasilnya, aku pun kesengsem sama Mr. Hyunh versi fresh ini! Walaupun dia hanya orang biasa saja, bukan superhero seperti Danny Phantom. Mr. Hyunh tentunya tidak bisa berubah wujud dan memiliki kekuatan apapun.




 





Kembali Teringat dengan Doofenshmirtz

Lulus SMA, aku udah setahun suka Mr. Hyunh, lebih tepatnya Mr. Hyunh versi aku sendiri. Begitu aku udah gak di pesantren lagi, tentunya aku sekarang bebas menonton TV! Di channel TV nasional, Phineas and Ferb emang udah gak ada, tapi untungnya ada TV kabel! Aku jadi inget lagi sama Doof jelek itu. Hey Arnold hanya tayang The Movie-nya aja, bukan yang serialnya. Kalo Phineas and Ferb masih tayang yang serialnya. Pernah aku nonton episode Phineas and Ferb "Monster from The Id", itu tentang kedua tokoh utama (Phineas dan Ferb) beserta teman-temannya masuk ke alam pikiran Candace, kakak perempuan dua tokoh utama tadi. Dalam episode tadi, Doof hanya memakai bathrobe alias kimono mandi dan (maaf lagi) celana kolornya! Duh, karena berapa tahun gak nonton ini kartun jadi lupa untuk "siap-siap" menyambut kegilaannya! Begitu kartunnya kelar, aku jadi pengen ngegambar tokoh random yang bajunya sama kayak Professor D tadi.

Episode Monster from The Id: https://www.youtube.com/watch?v=Xpx227X7Hm4



















 Eits, jangan salah! Dia bukan Mr. Hyunh versi baru yang sedang tidak memakai kopiah! Dia benar-benar karakter random. Tanpa nama. Atau tepatnya belum bernama, sampai bulan September lalu di tahun ini aku memutuskannya untuk mengangkatnya menjadi karakter antagonis dalam novel yang lagi aku tulis. Namanya Hans Mueller. Hans ini wardrobe (koleksi pakaiannya) akan banyak meniru koleksi pakaiannya Heinz Doofenshmirtz. Tentu saja aku mencari gambar-gambar tokoh berwajah jelek itu untuk ditiru bajunya. Ternyata eh ternyata, aku malah jadi kepincut sama si jelek ini! Di saat aku sudah kuliah semester 7 sekarang, aku sudah empat tahun menyukai Mr. Hyunh  dan dia pun mulai tergerus, dapat disimpulkan selera aku itu semakin nge-drop!

Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...