Showing posts with label Mr. Hyunh. Show all posts
Showing posts with label Mr. Hyunh. Show all posts

Wednesday, October 18, 2023

Menyortir Pikiran yang Paling Sering Muncul

Catatan 18 Oktober 2023

Aku sepertinya harus memilah lagi pikiran atau memori mana yang penting dan yang tidak.

"Teteh mah yang penting bisa lupa, yang gak penting inget terus," kata Mamah tadi pagi. 

Kira-kira, apa aja ya hal gak penting yang aku inget terus? Bermula dari aku menemukan sebuah merek biskuit di katalog belanjaan. Merek biskuit itu adalah yang harus dikonsumsi oleh almarhum Papah kata seseorang yang mengobati beliau tapi bukan dokter. Sayangnya, aku baru inget lagi nasihat orang itu pas sebelas tahun setelah wafatnya Papah! 

Aku cukup yakin itu merek biskuit dulu sempat dibeli meskipun aku dulu tidak sempat untuk menyampaikan perkataan "tabib" itu kepada Mamah. Untung itu bukan lupa untuk hal yang krusial. Bukan lupa tentang obat yang wajib diminum oleh Papah dulu. Namun, lupa hal yang penting memang sudah lama jadi kelemahan aku karena saking banyaknya pikiran yang tidak diinginkan berseliweran dalam otakku. 

Apa saja sih memangnya hal-hal yang sering kupikirkan? Sebaiknya didata dulu deh sebelum disortir mana yang penting dan mana yang tidak. Kebanyakan hal yang tidak penting itu malah susah payah ingin kusingkirkan dari ingatanku! Entah mengapa ada saja pikiran atau memori tidak penting yang "membatu".

Membatu ya, bukan membantu. Alias itu memori saking sulitnya dibuang dari pikiran. 

Ini dari 5 (lima) hal yang paling sering mengisi alam pikiranku, diurutkan dari yang paling sering muncul di pikiranku dan ini sama sekali bukan disengaja untuk dipikirkan :

1. Insiden Kelinci, hal yang paling membekas dari insiden tersebut adalah ketika nyaris semua orang mengira aku tidak berempati atas adikku sendiri. Apa tepatnya kata-kata yang Papah katakan ketika marahin aku malahan lupa total, samsek gak bisa inget. 
2. Keinginan untuk tampil seksi sebagai aneka tokoh kartun sebagai usahaku untuk cari jodoh atau minimal pacar. Beneran, waktuku di hape itu pasti sebagian besarnya buat cari outfits di marketplace dan terus cari event cosplay atau studio foto.
3. Memori tarian konyol temen jaman kelas IV ala iklan Tory Cheese Crackers dan memori gambar samurai karya Diva jaman kelas VI.
4. Kekesalan jaman SMP dan SMA, terutama ketika dilarang nulis curhatan di buku dan dilarang punya foto cowok yang bukan pacar aku.
5. Segala hal tentang Heinz Doofenshmirtz dan Mr. Hyunh sebagai bahan inspirasi masing-masing untuk bikin karakter Hans Durchdenwald dan Mr. Wynn.

Oke, setelah merinci semua pikiran yang paling sering timbul, lalu dinilai seberapa pentingnya pikiran-pikiran yang tanpa henti muncul bagaikan video loop sepuluh jam di YouTube!

Pikiran #1 : sudah dibahas di catatanku yang lalu, apakah ini penting atau tidak, aku masih belum tahu pasti. Kejadiannya jelas udah lama pake bangettt karena udah lebih dari 15 tahun yang lalu. Memang ada sih beberapa pelajaran yang bisa kupetik dari insiden kelinci, tapi kayaknya cuma menuhin memori otak aja kalau sampai 24/7 kepikiran selama 15 x 365. Seriusan, ini memori yang paling "batu" dari semuanya! 😓😭😰😦 Catatan aku tentang apakah insiden kelinci ini penting buat aku

Pikiran #2 : ini jelas gak sepenting mikirin tugas akhir atau kelulusan, tapi cukup penting juga karena temen-temen udah pada nikah atau minimal punya doi. Masa mau jomblo terus! Soal penting atau tidaknya, tergantung sudut pandangnya siapa dulu. Bagi Mamah yang anti baju umbar badan ya jelas sampah pikiran ini, bukan lagi gak penting! Tapi bagi aku gimana? Sebagai orang yang udah kehabisan akal buat cari jodoh, ya pikiran ini terpenting nomor tiga setelah tugas akhir dan cari pekerjaan!

Pikiran #3 : oke, kegilaan macam begini udah jelas gak penting banget. Kalau memori karyanya Diva itu kayaknya masih lebih penting dikit karena aku jadi terinspirasi buat bikin "gambar yang gitu" juga biar karyaku nanti di luar zona nyaman. Tapi gak tiap lagi ngelakuin aktivitas kepikiran juga kali buat dua-duanya. Bisa jadi ini lebih gak penting daripada memori insiden kelinci.

Pikiran #4 : penting atau tidaknya itu tergantung cara aku menyikapi memori jaman sekolah dulu yang ngeselin. Kalau hanya ngabisin waktu buat dendam ya memorinya gak penting dan aku harus belajar melupakan. Sebaliknya, kalo termotivasi buat cari prestasi malah jadinya lumayan penting. Salah satu alasan aku terjun jadi cosplayer itu kan biar aku juga punya pacar kayak mereka. 👌👍💪👏

Pikiran #5 : ini juga tergantung sikon! Kalo aku hanya berakhir bersenang-senang gak puguh dengan memori adegan-adegan tertentu dari karakter Heinz Doofenshmirtz dan Mr. Hyunh, ya gak penting. Tapi kalo itu jadi karya, tetep penting. Terhadap hiburan juga jangan hanya bersikap konsumtif, tapi harus tergerak untuk memproduksi karya! 

Wednesday, January 18, 2023

Menjalani Hidup Fangirling dalam Berbagai Tipe Fangirl

Catatan 19 Januari 2023


Aku emang seorang fangirl, tetapi aku pernah menjadi tipe fangirl yang berbeda-beda selama hidup aku. Sebenarnya tipe ini tergantung dengan tokoh siapa dulu yang aku fangirling.

❤️‍🔥 Denial Fangirl

Artinya, seorang fangirl yang terus mengingkari atau menyangkal (denial) bahwa dia nge-fan terhadap artis atau tokoh fiksi. Secara IRL kelihatannya aja kayak yang B aja atau bahkan pura-pura benci, padahal sih cinta mati! Dalam kasus aku, aku selalu jadi seorang fan untuk tokoh fiksi karena aku entah kenapa nggak pernah bisa demen banget sama artis. Apabila aku tertarik dengan seleb yang real, kemungkinannya 99,9% itu cuma ikut-ikutan seseorang yang nggak mesti dia itu my love interest tapi orangnya cukup signifikan dalam hidupku. 

Waktu jaman SMP, sebenarnya udah ada benih-benih asmara dengan Dr. Heinz Doofenshmirtz, tapi aku selalu mengatainya sebagai tokoh kartun yang jelek, gak good-looking. Padahal sejak 2011 aja udah nyimpen beberapa gambarnya di komputer LCD sebelum jamannya smartphone. Tadinya aku emang hampir jadikan dia penggantinya Danny Phantom, akan tetapi mendadak jadi hater buat Heinz sejak insiden celana boxer corak Perry The Platypus itu. Bertahun-tahun lamanya ngerasa KZL dan ZBL dengan profesor jahat dari Phineas and Ferb itu, hingga diriku sendiri resmi sebagai fan pada September 2019.

Adegan ini nih yang dulunya bikin aku benci sama Heinz Doofenshmirtz!

Lama-kelamaan aku capek nyembunyiin fakta bahwa sebenarnya rasa tertarik kepada Doofenshmirtz itu memang ada. Mukanya itu nggak jelek-jelek amat, malahan nggak kayak wajah tokoh penjahat, yang selama ini bikin kesal itu adalah karena dia sering buka aurat. Jadinya mending ngaku aja kalo aku emang suka sama Doof. Itu adalah ketika aku kuliah semester 7 (tujuh), setelah hampir sepuluh tahun lamanya membenci tokoh itu karena kelakuannya, bukan sebab bentuk rupanya. 

Walaupun aku udah anggap Heinz alias Doof ini sebagai idolaku (tidak mengurangi rasa hormatku kepada junjungan nabi terakhir ya), tapi aku masih meragukan diriku punya rasa kepada Doof. Pasalnya, aku jarang banget minat buat bikin gambar fan art atau nulis fan fiction tentang Heinz Doofenshmirtz. 

❤️‍🔥 Collector Fangirl

Buat aku di tahun 2019 ke bawah, lebih tepat jika aku disebut "Collector Fangirl Wannabe", yang artinya "ingin menjadi fangirl yang merupakan seorang collector". Collector di sini artinya lebih sebagai pengoleksi, bukan semacam kolektor barang langka, merchandise apapun ya akan tetap dikoleksi. Sebelum menjadi fangirl untuk Heinz Doofenshmirtz (yang dulunya aku benci banget2), aku belum pernah mengoleksi buku, merch, novel, dan sebagainya dari tokoh kartun yang aku sukai. Karena, kebanyakan tokoh kartun idolaku itu obscure, kurang populer sehingga jarang ada merchandise-nya.

Dulu, saat aku menyukai Danny Phantom pada periode 2008-2012, aku ingin beli bonekanya dan segala merch lainnya. Sayangnya, jarang yang suka tokoh itu, padahal di negara asalnya (USA) itu kartun cukup populer. Di Indonesia cuma pernah terbit beberapa judul majalah anak-anak yang mengulas tentang serial kartun itu. Makanya di sini hampir nggak ada yang jual merchandise yang official.

Pada Agustus 2019, dari T***pedia aku beli ganci Danny Phantom tapinya fanmade, bukan asli dari Nickelodeon. Baru punya merchandise dari tokoh kartun manusia setengah hantu itu pas udah kuliah, padahal nge-fan itu pas SD kelas IV semester genap (2008) hingga SMP kelas IX semester ganjil (2012). Itu gantungan kunci bikinan sesama fangirl Danny Phantom dari Indonesia. Sebenarnya banyak juga mungkin fans lokal kartun itu, sayangnya kurang populer. 

Setelah empat tahun lebih masa "kejayaan" Danny Phantom (di hatiku) berakhir, aku mulai tertarik dengan Mr. Hyunh dari Hey Arnold pada Agustus 2015. Saat itu aku masih kelas XII SMA semester ganjil. Tiga tahun setelah jadi fangirl Mr. Hyunh, ketika aku udah masuk semester lima kuliah pada tahun 2018, aku beli novel Hey Arnold The Movie dari toko daring yang sama dengan ganci tadi. Karena Mr. Hyunh ini bukan tokoh utama dan hanya tokoh yang sesekali muncul, wayahna (Bahasa Sunda, artinya kurleb "apa boleh buat") jika kepopulerannya bernasib sama seperti ketika Danny Phantom bertahta di hatiku. 

Tidak bisa berharap banyak untuk mengoleksi banyak barang yang berhubungan dengan sang imigran dari Vietnam itu! Kecuali, aku bikin sendiri merch dari Mr. Hyunh semisal mug, Tote bag, dan sebagainya. 

Ternyata aku memiliki tokoh kesukaan terpendam yang lebih populer lagi daripada Danny Phantom, yaitu Dr. Doofenshmirtz! Aku nggak bisa menutup mata bahwa Doofenshmirtz dari Phineas and Ferb ini emang acara kartunnya beken, meski nggak nyampe level SpongeBob SquarePants. Lupakan dulu bagaimana bentukan mukanya, barang-barang mengenai Doof ini banyak yang jual dan relatif mudah untuk didapat! Bahkan majalah Phineas and Ferb belinya bukan di toko online T***pedia, tapi di supermarket salah satu mall di Kota Bandung! 

Beli majalah itu tuh pas tahun 2015, nggak jauh dari waktu aku mulai suka Mr. Hyunh.

Satu tahun dari suka Doof, aku nambah lagi tokoh kesukaan dari anime jadul Yatterman. Bukannya jatuh cintrong sama Gan Takada alias Yatterman-1 si main character, tapi malah sama Boyacky dari Dorombo Gang! Kok kebanyakan tokoh kesukaan aku itu yang antagonisnya, ya? Aku suka Boyacky sejak September 2020 dan beli figurinnya pas kira-kira Maret 2021.

❤️‍🔥 Fangirl Musiman

Tipe fangirling seperti ini juga aku pernah. Kira-kira sekitar Juli-Agustus 2019, sebelum suka Dr. Doofenshmirtz, aku pernah nge-fan Tony The Talking Clock dari animasi web Don't Hug Me I'm Scared (DHMIS). Orang yang cari tau soal dia pastinya bakalan kaget, "Lah, kok cinta sama jam?" Sebenarnya ini berkat satu fan art di mana dia humanized, alias diubah jadi manusia yang good-looking!

Tony The Talking Clock ini cuma muncul secara proper di episode 2 animasi tersebut, kemunculan pada episode lainnya hanya cameo. Animasi yang konspnya nyerempet "versi dark dari Sesame Street" itu juga hanya sedikit episodenya, total enam! Pas September 2022 lalu, animasi itu udah dibikin serial tevenya tapi hanya tayang di Inggris. Kayaknya Tony ini nggak bakalan muncul lagi, deh, makanya cepet bosen aku sama si tokoh itu.

Sebenarnya ini adalah catatan yang ditulis pada tanggal 1 November 2019 di buku, akan tetapi baru diketik sekarang untuk jadi postingan di blog. Seiring berjalannya waktu, pengalaman aku banyak berubah dan versi di sini nggak persis sama dengan catatan aslinya di buku.




Tuesday, February 22, 2022

Dua Bulan Menjadi Maruk Atas Kakak Beradik!

Aku jarang membahas tentang tokoh kesukaanku yang baru ini. Malahan si tokoh baru ini masih adiknya Doof! Baru kusadari, tepat pada tanggal 22 Februari ini adalah dua bulan aku menyukainya! Maruk ya aku, suka kakak beradik sekaligus, meski keduanya sama sekali tidak mirip!


Hampir saja aku lupa menyebutkan nama adiknya Heinz Doofenshmirtz itu! Namanya Roger. Kenapa aku pilih Roger, bukannya Ultraman Gaia? Itu gara-gara screenshot Heinz yang sedang main golf bersama Roger! 

Pada awalnya, aku hanya ingin mendownload gambar Heinz saja yang kebetulan adiknya itu kebawa. Dalam screenshot tersebut, Roger tampil beda (tentu saja, kan situasinya juga berbeda!) dengan topi visor-nya. Saat mengenakan topi tanpa bagian atas alias "batok" kepala itu, gaya rambutnya lebih kusukai ketimbang penampilan regulernya. Entah mengapa aku mulai tertarik dengan ekspresinya yang biasanya terlihat kalem, kemudian dalam SS adegan itu, menjadi seperti yang kaget. 

Sebenernya, ketertarikan aku dengan si adik yang lebih macho itu sudah lebih dari dua bulan bahkan. Namun, saat itu aku selalu menghindari perasaanku, karena dilarang maruk akan lelaki lain dari keluarga yang sekandung dengan my crush! Akhirnya, pada Hari Ibu tahun 2021 lalu, perasaan itu tak bisa kusangkal lagi setelah melihat fan art Heinz melirik marah kepada Roger dan yang dilirik hanya membalas dengan tatapan sinis. Tatapan sinis sang adik yang bertubuh tinggi besar, itulah yang membuatku tak bisa lagi menghindari fakta bahwa aku memang akan ngefans juga dengannya. 

Serasa kayak drama Turki "Kuzey Guney"!

Sudah bukan rahasia lagi jika Roger memiliki penampilan yang lebih menarik daripada kakaknya, Heinz. Sekali lihat juga sudah langsung ketahuan siapa yang lebih good looking! Akan tetapi, Roger ini malahan lebih menarik daripada tokoh ciptaanku Mr. Wynn! Apa, dia bahkan lebih menarik daripada Mr. Wynn!?

Bukan hanya itu saja, aku malah merasa Mr. Wynn ini lebih mendekati Roger daripada Mr. Hyunh yang dari kartun Hey Arnold! Baik secara penampilannya maupun kepribadiannya. Padahal Mr. Wynn ini tadinya diinspirasi dari Mr. Hyunh. Mr. Wynn juga awalnya "saingannya" Heinz, karena sampai sekarang belum juga dapat kuputuskan aku akan memilih siapa di antara keduanya dan dengan datangnya Roger, malah membuatku semakin sulit untuk memilih. 

Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...