Saturday, November 12, 2022

Common Sense, Kadang Hanya Berpusat Pada "Common" Saja

Catatan 12 November 2022

Di Hari Ayah ini, aku kepikiran buat nulis lagi surat imajiner buat almarhum Papah. Apalagi di hari ini aku dapet insight baru mengenai akal sehat alias "common sense". Trus, juga mau bedah lagi nich tentang film Tarzan yang emang ada kaitannya dengan keayahan. Antara insight barusan dengan film itu, ternyata ada benang merahnya. 

Akal sehat, logika, atau common sense, rupanya artinya kadang "cuma" sesuatu yang berlaku umum di masyarakat, tidak peduli itu baik atau buruk. Namanya juga common, artinya "umum atau biasa". 

Tadi siang, aku sempat curhat soal insiden kelinci dengan teman-teman kampus dari organisasi keagamaan (untungnya mereka nggak ngetawain samsek!), dari sanalah aku mendapatkan insight soal akal sehat ini. Sepertinya ini akan menjadi unpopular opinion, tapi cukup mengagetkan : common sense itu tidak harus selalu baik, asal normal saja di masyarakat!

"Kakak (itu panggilan mereka buat aku karena aku kakak tingkat mereka) itu nggak bisa maksa orang buat selalu peduli dengan hewan. Karena kelinci peliharaan itu kan tanggung jawabnya Kakak," ujar satu teman.

"Memang begitu sih kalau menurut akal sehat," timpal satu teman yang lainnya.

"Kakak juga tidak bisa mengajak semua orang untuk merasakan kehilangan atas kelinci itu, karena tidak semua orang adalah pecinta binatang," tambah teman yang tadi pertama bicara.

Ya, memang benar, kita tidak dapat memaksakan perasaan orang lain. Tetapi, bukan itu inti permasalahannya. Bagiku percuma, tidak ada gunanya, jika akhirnya semua orang di keluargaku menangisi kepergian kelinciku itu. Karena, yang jadi masalah sebenarnya adalah ketiadaan rasa peduli akan makhluk hidup yang selain sesama manusia sejak awal, sebelum dia mati.

Sebenarnya, penyebab utamanya insiden kelinci itu adalah karena aku kecewa semua orang di rumah tidak ada yang peduli untuk memasukkan kembali kelinciku itu ke kandangnya, sehingga pada saat sahur dia sudah dikabarkan mati. Menurut akal sehat (setidaknya yang berlaku di Indonesia, entah belahan dunia yang lainnya), hewan peliharaan hanya tanggung jawab bagi si pemiliknya dan orang-orang di luar itu, mereka tidak wajib untuk memberinya kenyamanan. Jadi misalnya kita menemukan kucing liar di jalanan yang kehujanan, kita biarkan saja karena dia bukan milik kita? Geez, ternyata sesuatu yang katanya sesuai dengan akal sehat itu, kadang bisa jadi membuat manusia menjadi kejam dengan makhluk lainnya tanpa disengaja.

Menurut mereka, karena tidak semua orang adalah pecinta hewan, mereka pun tidak peduli dengan keadaan kelinci tersebut. Bagiku, itu adalah dark side dari common sense yang berlaku di Indonesia, bahkan mungkin masih berlaku sama di bagian dunia yang lain. Para pecinta hewan malah menyayangi hewan seperti kepada keluarga sendiri, nah tingkah mereka ini seringkali dianggap absurd oleh orang-oranv yang berada di luar kelompok tersebut. Aku jadi bertanya-tanya, apakah tidak ada kelompok orang yang berada di tengah: bukan pecinta hewan, tetapi mereka tetap menyayanginya dan memberikan perlakuan layak seperti kepada sesama manusia? 

Bagi orang luar, terutama orang Jepang, mereka tidak memisahkan antara manusia dan hewan. Tachibana Higuchi, seorang Mangaka (bahkan kata orang kita sih "mau-maunya") pakai ikon babi untuk mewakili dirinya di komik yang beliau tulis. Pada bab awal novel "Convenience Store Woman", diceritakan bahwa ketika seekor burung mati, semua orang di sana bersedih. Mereka sedih tanpa diarahkan atau dimulai oleh seseorang, itu artinya mereka semua telah otomatis menaruh perhatian yang sama antara dengan sesama manusia dan hewan, sayangnya tokoh utama novel tersebut malah "lempeng-lempeng" aja.

Kalau saja orang lokal di Indonesia yang bersikap seperti itu, pastinya dianggap wajar, tetapi di sini dia justru dipandang aneh dan tidak berperasaan. Dalam novel tersebut, tokoh utamanya dianggap aneh karena alasan yang kontras : dia tidak ikut bersedih karena burung itu dan malah berpikir untuk menjadikannya karaage (sejenis makanan Jepang yang terbuat dari daging unggas, biasanya ayam dan diberi tepung krispi). Semua orang terkaget dan memandang aneh kepadanya, karena dianggap tidak memiliki empati, padahal "hanya" seekor burung! 

Coba bayangkan si tokoh tersebut adalah orang Indonesia, paling-paling hanya dianggap jorok saja (karena burung itu sudah menjadi bangkai) dan tidak akan segitunya membuat tercengang orang-orang. Justru, perlakuan orang sonoh yang semuanya menangisi kematian burung itu, malah dianggap keluar dari logika/akal sehat oleh masyarakat lokal sini. 

See? Sesuatu yang disebut dengan common sense itu bisa jadi hanya masuk akal bagi masyarakat tertentu saja. Hanya umum/common di daerah tertentu saja. Hanya terasa tidak logis jika terjadi perbedaan pemikiran saja.

Oleh teman-teman tadi, aku dianggap menyetarakan adikku sendiri dengan hewan peliharaan. Untuk budaya negara sini, menganggap manusia, apalagi anggota keluarga, setara dengan hewan itu menghinakan. Akan tetapi, di negara lagi-lagi Jepang, terkadang memang kasih sayang kepada anggota keluarga dengan hewan peliharaan itu memang sama besarnya. Satu cerita pendek di manga "Honey Rabbit" karya Souta Kuwahara, bahkan mengisahkan seorang ibu muda yang kehilangan anak lelakinya yang masih kecil, lalu memelihara beberapa ekor kelinci sebagai anggota keluarganya sendiri, tentu saja kedudukan mendiang tidak tergeser oleh hewan-hewan tersebut.


Friday, November 11, 2022

Mulai Cari Item Pakaian buat Cosplay Jadi Candace Flynn

Catatan 12 November 2022

Selain Adyson Sweetwater, aku juga tertarik buat cosplay Candace Flynn buat tokoh yang dari Phineas and Ferb! Masih sama seperti tokoh yang tadi pertama disebut, untuk kasus Candace juga aku malah lebih pengen pake outfit yang di luar main attire-nya. 

Thursday, November 10, 2022

Selangkah Lagi Menuju Tampil ala Adyson Sweetwater dalam Outfit Disko

Catatan 11 November 2022

Baru aja kemarin crop top putih lengan panjang lonceng diceritain lagi OTW, ternyata nggak lama kemudian langsung deh kedengeran "Paket!" pas sorenya. Sayangnya, scarf kuning kunyit dan biru elektrik (warna ini sebenarnya terlalu gelap buat sabuknya Adyson anggota Fireside Girls), juga yang hijau botol buat cosplay jadi Candace di satu momen episode, malah kena cancel otomatis dari matketplace! Kata seller nya sih karena nggak ada kurir yang ngambil paketnya. Begitu kena cancel kemarin, yodah order lagi deh. 

Walaupun ada insiden begitu, rasanya tetep seneng banget karena atasan lengan lonceng kayak punyanya Adyson dari episode "Put That Putter Away" akhirnya datang juga, setelah sekian lamanya kulakukan pencarian atas item tersebut! Ini bukan sepenuhnya lebay mode on, karena pada kenyataannya emang lumayan sulit buat ketemu crop top lengan panjang yang ujungnya longgar! Kebanyakan lengannya ketat-ketat atau berupa manset. Udah selangkah lebih maju dari bulan lalu untuk tampil ala Adyson Sweetwater dari Phineas and Ferb!

Wednesday, November 9, 2022

Kembalinya Aktivitas Blog Setelah Hape yang Macet

Catatan 10 November 2022

Belakangan ini aku jadi males buat ngisi blog ini. Bahkan bulan kemarin aja hampir blank, gak ada postingan apa-apa. Sebenarnya bukan akunya yang males nulis, tapi keyboard hapenya yang malesin. Bukannya cari-cari alasan dan nyalahin keadaan ya, ini sich emang keyboard hapenya yang lemot.

Jadi, hape aku yang selama ini dipake ngetik dan sederet aktivitas lainnya, udah lemot sejak September lalu. Derajat ke-lemot-annya semakin parah, jadinya makin nggak nyaman buat ngetik. Alhamdulillah untungnya di awal bulan November ini ada kerabat yang belikan hape baru dan much better quality! Makanya hari ini aku usahkan, jangan lagi deh blog aku kosong melompong!

Mau bahas apa nich? Pas udah mulai lancar mulus buat ngetik, malah nge-blank mau bahas apa di sini. Padahal pas hape lagi Lambretta, udah banyak ide yang muncul di kepala! Koq sekarang mendadak menguap.

Yodah daripada bingung, asal tulis dulu aja dech. Biarin deh curcol gak jelas juga. Sebelum milad aku yang ke-25 bulan lalu, aku malah terlalu fokus ke beli buku komik. Rasanya nyesel dech nggak pernah kepikiran sebelumnya buat beli baju, meski udah pernah sich beli pakaian beberapa kali sebelumnya.

Jadi gini, sekarang udah bosen aku buat beli buku komik. Pengennya beli baju-baju kayak yang dipake sama tokoh-tokoh kartun kesukaanku. Hah, emangnya ada gitu baju kayak tokoh kartun? Ada aja sih, selama outfit mereka itu masih realistis.

Ini 10 rencana tokoh kartun yang mau aku cosplay :

1. Maria Wong - Braceface
Entah kenapa aku lebih tertarik buat cosplay tokoh yang satu ini ketimbang tokoh protagonisnya, yaitu Sharon Spitz. Padahal pakaiannya nggak jauh lebih modis. Mungkin karena masih ketutupan cardigan, jadinya nggak terlalu frontal.
(Hingga tanggal 9 November 2022 sudah punya cardigan marun dan crop top Salem, tinggal beli celana panjang kulot merah bata atau oranye gelap.)

2. Crystal Zilla - My Dad The Rock Star
Kasusnya hampir sama kayak tokoh Maria tadi, doi ini juga bukan protagonisnya. Bedanya, protagonis acara kartun ini anak cowok. Nah, Crystal ini emaknya si prota kartun ini. Meskipun udah punya dua anak, tetep aja masih kelihatan muda!
(Hingga tanggal 9 November 2022 outfit sudah hampir lengkap, tapi warnanya masih salah : crop sweater aku warna ungunya kemudaan dan celana panjang kulot belangnya malah warna maroon, bukan warna oranye. Sandal hitam-ungu juga belum punya, meski ada yang harga terendah.)

3. Adyson Sweetwater - Phineas and Ferb
Kalau Adyson ini sih bener-bener bukan tokoh utama dari acara kartunnya! Lihat aja tuh judulnya! Dia ini cuma tokoh sampingan bahkan. Berbeda halnya dengan dua kasus sebelumnya, outfit yang mau aku cosplay ini bukan yang sehari-harinya dia pakai, melainkan cuma di satu kesempatan dalam satu episode saja.

Judul episode ketika dia pake outfit ini : "Put That Putter Away".

(Hingga tanggal 9 November 2022 lagi OTW pengiriman scarf kuning kunyit buat bandana ikat dan yang biru elektrik buat jadi sabuk, serta crop top putih lengan panjang lonceng. Sebelumnya malah beli manset crop putih, padahal seharusnya kan lengannya lebar jangan ngetat. >_<)

4. Petra - Braceface
Nah, satu lagi karakter dari acara kartun "Braceface"! Ini adalah kartun yang sama dengan asalnya karakter Maria Wong pada nomor 1 tadi. Peran atau role doi ini lebih kecil lagi malahan daripada Adyson yang dari Phineas and Ferb tadi. Petra ini cuma muncul sekali doangan, tapi outfit-nya itu memorable abis, bahkan kayaknya sih lebih ikonik daripada tokoh-tokoh utamanya sekalipun.

Berhubung dia ini one-shot character, alhasil variasi pakaiannya nyaris nggak ada di samping baju utamanya.

(Hingga tanggal 9 November 2022 belum punya item pakaian apapun dari karakter ini, walaupun crop top biru muda udah masuk keranjang karena harganya murmer. Item yang paling susah dicari itu cardigan krem bulu, mana harganya mihil bingits lagi kalo dibandingin sama semua item pakaian aku yang lainnya! T0T)

5. Candace Flynn - Phineas and Ferb
Buat yang demen kartun Phineas and Ferb, siapa sih yang nggak kenal sama Candace? Ya, dia ini masih satu acara kartun dengan Adyson dari nomor 3 tadi! Candace ini kakaknya dari duo bersaudara (tiri) yang disebut dalam judul kartun ini. Masih sama kayak Adyson, bajunya Candace yang mau aku pake buat cosplay ini bukan yang biasa dia pake.

Ada dua outfit dari Candace yang mau aku pake, satu yang dari adegan lagu "Squirrel in My Pants" dan waktu dia pake scarf hijau botol.

(Hingga tanggal 9 November 2022 lagi OTW pengiriman scarf hijau botol dan itu satu-satunya item yang aku udah beli dari keseluruhan dua outfits yang mau aku pake!)

Oke, supaya artikelnya nggak terlalu panjang, ini masih bersambung ya!







Thursday, October 27, 2022

Happy Late 3rd Blog Anniversary!

Catatan 27 Oktober 2022

Tepat hari kemarin tanggal 26 Oktober 2022 adalah hari ulangtahunnya blog ini yang ketiga! Karena kemarin masih sibuk nugas plus keyboard hape yang lemot Lambretta abis, jadinya males ngetik postingan akhirnya lupa deh. Untungnya hari ini nggak lupa ngetik. Saking malesinnya tuh keyboard hape, jadi lama deh blog ini nggak diisi. 

Bulan Oktober ini jangan sampai deh nggak ada postingan. Karena, kalo sekalinya udah males ngisi ya nantinya bablas kosong terus berbulan-bulan. Nggak boleh ada satupun bulan yang kosong dari postingan! Di bulan kesepuluh yang tinggal beberapa hari lagi, aku isi seadanya aja deh.

Inget banget deh pas blog ini baru lahir, tiga tahun lebih satu hari yang lalu. Waktu itu lagi euphoria karena aku baru aja resmi sebagai seorang Fangirl dari tokoh Dr. Heinz Doofenshmirtz. Pas baru aja blog ini "brojol", postingan aku panjang-panjang, udah macam artikel ilmiah aja tuh padahal isinya gak ada ilmiah-ilmiahnya acan. Meski mengupas habis tentang si tokoh ilmuwan dari Phineas and Ferb itu, jangan harap deh bahasannya saintifik.

Oh, ya, sebelum punya blog pribadi ini, aku pernah nulis tentang macam-macam Fangirl dan kira-kira aku masuk ke kategori yang mana, ya? Tulisan itu masih berupa tulisan tangan di buku catatan gado-gado, isinya campur aduk. Kayaknya sih belum pernah disalin atau diketik ulang di sini. Semoga bisa diposkan besok ya.


Tuesday, October 4, 2022

Boyfriend and Birth Day

Catatan 4 Oktober 2022

Tepat hari kemarin adalah Boyfriend Day yang jatuh pada tanggal 3 Oktober lalu. Hari itu juga adalah hari ultahku! Tahun ini aku mencapai usia seperempat abad! Wow, ada berapa versi ya, buat menyambut hari ini?

Versi normal : "Aku udah masuk usia dewasa nih, nggak boleh kekanakan lagi!"
Versi insecure : "Duh, aku makin tua nih! Udah umur seperempat abad!"
Versi optimis : "Udah nyampe umur 25, semoga ke depannya makin panjang umur."
Versi pesimis : "Jatah umurku makin berkurang nih, makin deket Ama kematian!"


Monday, September 19, 2022

Karakter Topi Komando

Asal Usul Hans Durchdenwald dari Heinz Doofenshmirtz

Catatan 20 September 2022

Pada awalnya, seperti yang telah kuceritakan di catatan tentang "menulis surat imajiner untuk Doof", tokoh Hans Durchdenwald (dulu Hans Mueller) berasal dari sketsa karakter random tanpa nama dengan bathrobe yang tidak diikat dan celana pendek boxer, persis seperti yang dikenakan Heinz/Doof  dalam episode "Monster from The Id". Selain belum bernama, juga belum ditentukan pewarnaannya, misalnya untuk warna rambutnya. Sketsa tersebut dibuat pada tahun 2016.

Tadinya akan menggunakan jerawat di pipi seperti Mr. Wynn karena konsep aslinya dia adalah kembaran jahatnya, tetapi dibatalkan. Karena sketsa tersebut digambar dengan menggunakan pensil, makanya masih bisa dihapus (mungkin masih terlihat sedikit sisa hapusannya).

Kurang lebih tiga tahun dari dibuatnya sketsa karakter random yang mengenakan bathrobe tadi, yaitu pada 2019, rupanya aku tertarik untuk mengembangkan karakter itu lebih lanjut. Aku pun terpikirkan untuk membuat karakter tadi mengenakan pakaian yang lainnya, yaitu apron atau celemek tanpa baju lagi di baliknya dan hanya dibarengi dengan sebuah celana pantai/berenang. Diinspirasi dari pakaian Heinz Doofenshmirtz ketika di pantai pada episode "What'd I Miss". Di sini dia mulai memiliki nama dan gambarnya sudah diwarnai. Gambar ini mengalami kesalahan dalam pewarnaan rambut, karena semestinya Hans berambut coklat bukannya hitam dan pipinya juga seharusnya tidak berjerawat, seperti pada sketsa sebelumnya.

Pada penampilan yang ini, rambut Hans sudah dikembalikan ke warna yang benar (coklat seperti rambutnya Doofenshmirtz) dan pipinya sudah bersih dari jerawat. Jika pakaian utamanya Doof adalah jas laboratorium putih, maka pakaian utamanya Hans menyertakan jaket hoodie putih. Gambar Hans ini dibuat pada tahun 2020. Penampilan Doof tanpa pakaian atasan di dalam jas laboratorium ini merupakan adegan dari episode "This is Your Backstory". Mulai dari sinilah penampilan Hans konsisten.




 

Sunday, September 18, 2022

Paragon of Humanoids

Udah lama banget nggak ngegambar di luar karakter bikinan sendiri atau bahasa kerennya "original character". Kalopun sekalinya ngegambar tokoh kartun yang udah ada, palingan nggak akan jauh-jauh dari Vanessa anaknya Heinz Doofenshmirtz. Sekarang juga masih sama aja kayak gitu, masih bikin gambar yang berhubungan dengan Vanessa meskipun di sini dia jadi Twi'lek (makhluk dari Star Wars). 

Sketsa yang aku bikin empat hari yang lalu, sebelum postingan ini dibuat.


Thursday, September 15, 2022

Dua Fan Art Heather yang Pertama

Catatan 15 September 2022

Tepat hari kemarin, akhirnya aku dapat menyelesaikan sketsa karakter Heather yang kugambar kemarin lusanya! Udah dari lama banget, kayaknya ada tiga tahun atau lebih aku pengen ngegambar tokoh antagonis dari serial animasi Total Drama itu (seriusan, kayaknya jarang banget ada orang Indonesia yang tau acara itu, secara aku nggak pernah liat itu kartun di televisi nasional)! Rasanya plong banget akhirnya berhasil kelar gambar Heather. Trus, apa sih yang bikin aku baru berani bikin gambarnya sekarang?

Alasan yang paling utamanya sih yaitu karena main outfit-nya doi yang kelewat terbuka (kalo nggak mau dibilang 'seksi' atau yang lebih parahnya, 'seksoy'). Anehnya, sejak kelas I SD, kalo ngeliat gambar atau pas nonton kartun nemu tokoh yang terbuka aurora-nya itu malah kepengen ngegambar YBS, alias 'yang bersangkutan'. Makin dilarang sama ortu koq malah makin pingin ngegambarnya!? Buat aku, larangan adalah perintah, ya? 

"Nggak apa-apa kalo kamu gambar yang nggak nutup aurat banget, itu kan kreativitas!" kata psikolog aku pada suatu sesi.

"Dulu kamu kan masih kecil, masih di bawah umur makanya nggak boleh gambar yang seksi begitu. Kalo sekarang kan buat kamu jadinya belajar gambar anatomi," kata salah seorang temen kampusku yang cewek di tahun pertamaku sebagai mahasiswi DKV.

Pas aku pertama ngegambar tokoh Heather itu, bikin dulu deh yang lagi pake baju disco. Soalnya, kalo langsung ke baju utamanya, aku belum berani. Baju disco ini bajunya Heather yang paling ketutupan dan satu-satunya yang panjang. Sisanya, terbuka semuanya, bahkan baju renangnya ini hampir sama pendeknya kayak baju utamanya!

Eh, begitu selesai bikin sketsa Heather pake baju disco, ternyata tanganku ini gak tahan buat bikin gambar dia yang lagi pake baju utamanya! Gak lengkap, dong, kalo kita cuma bikin gambar tokoh kartun yang lagi pake baju lainnya tanpa bikin yang lagi pake baju utama. Begitu gambar dia pake bajunya yang utama, yang super terbuka itu, rasa ganjel di kepala selama ini kayak terurai gitu aja. Entah mengapa, padahal gambar kayak gini tuh aktivitas yang sedari kecil aku udah tau dilarang banget.

Pakaiannya yang belum aku gambar : pakaian ballet, pakaian tidur, gaun pengantin, dan pakaian renang.





 

Zoey 10 (Features Dawn)

Wednesday, September 14, 2022

Asal Mula Como Girls (Lalu Jadi Karakter Topi Produksi Perusahaan)

Catatan 14 September 2022

Meskipun aslinya tokoh Como Girls itu cuma cocoretan aja, nggak ada niatan buat dijadiin tokoh komik, cerita di balik cocoretan ini lumayan penting. Kira-kira beberapa tahun atau bulan sebelum menggambar geng enam cewek itu, aku pernah dikasih satu set alat tulis sekolah merek Pen Power. Di sebuah iklan departement store terkenal di majalah jadul juga tertera foto-foto produk dari merek tersebut, ada tas sekolah, tempat pensil, penggaris, dan lainnya. Jadi, judul komik itu diambil dari merek alat tulis itu tadi. 

Ciri khas dari merek Pen Power ini adalah melibatkan karakter rip-off dari Winnie The Pooh! Nggak percaya, kan? Aku nggak inget semua karakternya, cuma tokoh utama dari casts itu yang aslinya beruang kuning, digantikan panda raksasa dan tiruan dari tokoh Tigger jadi ditambahin pusar serta perutnya lebih buncit daripada yang aslinya. Makanya ada satu member Como Girls yang pake baju bare your midriff itu karena niruin si tokoh Tigger imitasi itu, namanya Fena. 

Fena ini banyak pake warna kuning di bajunya, rambutnya juga pirang. Semestinya rambutnya juga oranye seperti badannya Tigger. Oh, ya warna oranye si imitasi ini nggak sepekat Tigger yang aslinya, malah cenderung ke kuning. Mungkin makanya Fena ini rambutnya pirang dan bukannya oranye, ya. 

Lalu, Ega, karakter lainnya yang memakai banyak motif stroberi di pakaiannya, dia ini berdasarkan tokoh panda raksasa gantinya Winnie The Pooh itu tadi. Warna putih dress-nya dan rambutnya yang hitam, diambil dari warna putih dan hitamnya hewan varian beruang tersebut. Bagian merah di pakaiannya, selain karena bajunya tema buah stroberi yang waktu itu emang lagi in, diambil dari bajunya Winnie The Pooh. Jika tokoh beruang kuning itu pake warna merah buat bajunya, sebaliknya tokoh ini pake warna itu di celana panjangnya, yang outfit ini diilhami dari pakaiannya sepupu.

Trus, ada satu member Como Girls yang mungil, pake baju banyak warna pink. Namanya agak-agak kurang umum, yaitu Winalda. Inspirasinya dari tokoh Piglet yang emang badannya paling kecil kedua setelah tokoh Roo, anak kanguru dari kartun yang sama. Aku lupa dalam versi Pen Power, Piglet ini diubah jadi kayak gimana, yang pastinya nggak akan plek ketiplek sama dengan versi Disney. 

Mayana, satu dari dua member Como Girls yang pake celana panjang dan juga yang nggak pake rok, kayaknya diinspirasi Eeyore si keledai. Lengannya diikat menjadi pita, mirip ekornya Eeyore yang diikat pita dan ditancapkan ke badannya. Baju atasannya Mayana biru muda, mirip dengan warna tubuhnya Eeyore yang keabuan. Rambutnya Mayana juga hitam seperti Eeyore. 

Member pirang lainnya, yaitu Sherly, kayaknya inspirasinya tokoh Rabbit. Bajunya berupa dress banyak warna kuning kayak badannya Rabbit. Ironisnya, motif pakaiannya Sherly ini pake motif babi, bukannya kelinci. Motif babi itu menirukan motif karakter babi Monokuro Boo yang pada tahun itu lagi happening, juga masih mengambil ide dari pakaiannya sepupuku. 





Monday, September 12, 2022

Pengembangan dari Como Girls!

Catatan 13 September 2022

"Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal."


Setelah empatbelas tahun lamanya dirundung penyesalan karena pernah membuat geng atau clique anak perempuan bernama Como Girls, akhirnya tahun ini penderitaanku berakhir. Ya, penyesalanku ini sudah pernah kuceritakan di catatan-catatanku yang lebih lama. Seperti yang kutulis di catatan tersebut, penyebab utamaku merasa menyesal karena telah menciptakan mereka, adalah karena outfit yang terlalu terbuka dari satu member geng anak perempuan tersebut. Dalam konsep aslinya, semua anggota geng Como Girls itu berumur antara 6-8 tahunan, hanya kurleb empat hingga dua tahunan di bawah umurku saat baru membuat konsep para tokoh tersebut, baru deh ngeh bahwa kurang pantas apabila ada satu saja member yang pakaiannya "bare your midriff"!

Tadinya aku bermaksud untuk melupakan karyaku itu, malahan udah jadi "old shame"! Rasanya sulit sekali buat ngelupainnya, entah kenapa. Ternyata cuma ngelupain aja itu nggak solve the problem. Problem aku soal geng original character itu ya, masalah baju yang nggak pantas buat umurnya si karakter aja.

Kita sering banget sulit buat melupakan seseorang, karena kita pernah mengenal dia. Bagaimana dengan karakter ciptaanku? Oho, jelas pembuatnya lebih dari kenal untuk si karakter, makanya nyaris sulit buat dilupakan. Makanya, aku harus cari pemecahan dari problem yang menyertai karakter Como Girls itu tadi!

Ada orang yang bilang, kalo kita menciptakan original character itu seakan kayak kita punya anak sendiri. Makanya, susah buat lupain geng Como Girls itu, karena jelas nanti pas kita punya anak nggak akan mungkin bisa buat dilupain. Pemecahannya, aku bikin remake, rombak total konsep karakternya! Tadinya mereka ini masih anak-anak seumuran SD awal, di sini mereka jadi belasan tahun dan pakaiannya dibikin lebih tertutup.

Kebetulan banget, perusahaan tempat aku magang minta aku bikinin karakter-karakter asli buat promosikan aneka macam topi produksi mereka. Perusahaan aku, kan, bidangnya konveksi atau clothing. Otak ini sempet buntu, mentok, nggak ada ide buat desain karakternya. Setelah inget lagi sama Como Girls, akhirnya secercah harapan dan ide cemerlang menghampiri otakku yang semula macet bekerja! 

Karakter Topi Baseball, aslinya tokoh Winalda dari Como Girls. Di konsep karakter yang udah terbarukan ini, ditambahin outer lengan pendek (aslinya lekbong a.k.a. "kelek katembong" atau tanpa lengan ) dan juga stocking olahraga, jadinya pakaiannya lebih sopan.

Karakter Topi Bucket, dia ini berawal dari tokoh Fena dari Como Girls, tokoh yang selama ini jadi alasan utama hadirnya rasa menyesal yang kuat karena membuat geng tersebut. Aslinya, ketika masih jadi member Como Girls, dia ini nggak pake jaket, bajunya lekbong sama kayak karakter Winalda tadi dan juga kakinya nggak dibungkus legging hitam kayak di gambar ini.


Versi lebih tertutup, biar nggak nyesel-nyesel banget pernah bikin tokoh Fena! Satu hal lagi, tokoh ini tadinya mau pake topi rimba, tapi diganti bucket karena lebih cocok untuk dia yang sukanya datang ke konser.


Aslinya, Karakter Topi Rimba ini mau dipakein bucket hat, kebalikannya karakter Bucket Hat. Berasal dari tokoh Ega sebagai anggota Como Girls. Dulu pada saat geng itu baru digambar di buku catatan Funzela (awal 2008), lagi musim atau ngetren pakaian putih dengan motif stroberi, bahkan sampai empat tahun setelahnya, yaitu tahun 2012 itu motif masih banyak anak perempuan yang demen!

Buat anak-anak yang besar di era akhir 2000-an, pastinya udah nggak sulit lagi buat nebak darimana inspirasi motif babi lucu ini. 




Kepergok (Lagi) Cosplay Abal-abal

Catatan 12 September 2022

"Jangan jadikan sebuah kesalahan membuat Kita jadi terpuruk."

sumber quote

Aku pun pernah mengalami "busted", alias "ketangkap basah" sama ortu! Jadi keingetan lagunya Candace dan Vanessa dari Phineas and Ferb. Kalo aku sih ketangkap basahnya bukan karena ada yang ngaduin! Itu karena aku lupa ngunci kamar!

Duh, pernah deh pas kelas 5 kepergok sama almarhum Papah lagi cosplay KW jadi tokoh blacksmith di game Ragnarok Online di kamar tidur, mana itu lagi jamnya terawehan, lagi! Rasanya nggak karuan, antara nyesel karena berbuat di jam-jam yang paling nggak pantes buat berkostum kayak gitu dan juga malu karena diliat sama Papah aku! Untungnya aja beliau saat itu nggak marah hebat ngeliat aku lagi pake baju terbuka banget kayak gitu, tapinya kan tetep aja malunya nggak ada obat! Damage-nya nggak ada matinya, kalo soal lawan sih pastinya ada pengalaman lainnya yang lebih berdampak!

Gambar couple di atas adalah tokoh Blacksmith untuk masing-masing gender dari game Ragnarok Online. Tentu saja dalam cerita ini aku cosplaying jadi yang perempuannya, masih cosplay jenis abal-abal atau KW, atau bahkan tepatnya ngaco, karena dari pakaian seadanya di rumah!

Berhubung nggak ada celana pendek jeans (jelas ortuku nggak akan mungkin beliin atau biarin ada di rumah pakaian model gitu), aku pakenya celana pendek boxer buat tidur. Buat atasannya, pakenya miniset aja. Untuk scarf atau syalnya, jenis pakaian macam ini jelas nggak susah buat dicarinya. Terus sarung tangan, umm, ini agak tricky (artinya : nggak terlalu gampang ketemunya) tapi untungnya Eyang Putri (ibunya Mamah) pernah ikutan semacam teater gitu jadinya ketemu deh sarung tangan buat melengkapi penampilan!


Apapun yang Terbersit di Pikiranku, Gambarlah!

Catatan 11 September 2022

Sering aku kepikiran ide gambar kalo lagi ngeliat gambar-gambar kartun tertentu, terutama kalo gambar Heinz atau Roger Doofenshmirtz. Akan tetapi, sering juga aku mengurungkan niatku untuk menggambar itu, padahal ide yang muncul itu biasanya nggak muncul hanya sekali doang. Kenapa coba bisa sampai diurungkan? Soalnya tokoh yang mo digambar biasanya itu-itu aja, paling banter ya Frank Wynn alias Mr. Wynn lagi.

Di hari libur ini, ketika pikiran aku nggak benar-benar tenang tapi lagi bebas dari pekerjaan di kantor tempat magang, aku kepikiran sesuatu : kalo cuman dipelong terus aneka gambar Heinz/Doof dan Roger, itu nggak akan berguna dan cuma bakalan ngabis-ngabisin waktu aja. Biasanya kalo hari Minggu begini aku pulang ke rumah, di sana susah mau cari waktu yang bagus buat gambar karena sering ke-distract sama banyak kucing piaraan atau nonton TV. Hari Minggu pekan ini coba aku gak pulang, biar bisa puas-puasin gambar! Pastinya udah banyak ide gambar yang menanti di kepala ini!

Soalnya sayang banget, kalo cuma hambur waktu (duit sih nggak terlalu, ya, cuma pas nge-print kartunya aja) buat liatin gambar kartun-kartun itu. Nggak jadi apa-apa dan nggak produktif. Meskipun tokoh yang akan digambarkan itu terus-menerus tokoh yang sama, setidaknya menghasilkan karya. Makanya suka kangen sama jaman dulu pas masih suka Danny Phantom, meskipun dia terus yang digambar setidaknya masih produktif aku tuh dengan banyak latihan menggambar!

Karena jarang latihan menggambar, makanya skill aku nggak banyak berubah dari tahun ke tahun.


Cosplay Abal-abal Tokoh Anime Jadul Jaman TK

Catatan 10 September 2022

Aku udah janji kan mau cerita tentang pengalaman cosplay abal-abal jaman TK? Waktu itu lagi kelas 0 besar, di teve sekitaran tahun 2002-2003, lagi tayang anime lawas Time Bokan (saking lawasnya, anime ini nyaris seumuran Mamahku). Episode yang paling memorable itu pas lagi ke jaman Mesir Kuno, ketika Marjo, tokoh antagonisnya yang cewek cuma pake hiasan kepala khas Mesir, bra tanpa tali, dan rok panjang. Dari sekian banyak kostum yang dipake Marjo, kostum episode Mesir ini adalah yang paling gampang buat di-cosplay-kan.





Padahal anime tersebut ada juga tokoh Heroine alias tokoh protagonis perempuan, namanya Junko. Sayangnya bukan dia yang waktu itu diidolakan aku. Bukan dia juga yang paling masuk memori. Aneh, ya, tokoh utama bukannya yang paling kuingat.

Kebetulan banget, Eyang Kakung, Eyang Putri, dan Tante yang waktu itu belum nikah, pulang dari Bali sekitar tahun 2003 bawa banyak oleh-oleh kerang dan batu karang. Nah, di antaranya ada satu jenis kerang yang warnanya ungu dan bentuknya emang kayak mangkuk. Cocok banget buat tiruan dari bra yang dipake sama Marjo di episode Mesir Kuno tadi! Trus aku ambil itu kerang dua biji dan sisanya cukup gampang buat dicari di rumah karena cuma butuh kain panjang sebagai rok aja.



Habis pulang dari TK, aku lakuin deh cosplay abal-abal itu. Berhubung itu kerang nggak dipakein double tape, jadinya harus aku pegangin terus. Sumpah, itu nggak enak banget dan pegel abis! Dalam pikiranku yang saat itu masih bocah, timbul kalimat kayak gini : mungkin aja karena dadaku belum tumbuh, makanya harus dipegangin terus kerangnya, kalo Marjo kan udah dewasa bukan anak kecil lagi jadinya itu kerang nggak akan jatuh.








Bak trik yang dipake sama Shinchan, aku gambar aja belahan dada bohongan pake pulpen pas lagi cosplay abal-abal itu. Jadi pengen cepet-cepet dewasa, nggak mau rata terus rasanya waktu itu. Taunya nggak kerasa, sekarang aja umur udah mau seperempat abad! Pas udah tercapai, nggak sebegitu menyenangkan kayak yang dibayangkan pas TK itu.

Kenyataannya, pas aku udah masuk umur dewasa beneran, pikiranku itu nggak terbukti. Tetep mustahil ada bra bisa nempel tanpa double tape

Eits, jangan harap ada fotonya ya aku yang lagi peragaan busana ngaco itu! Karena kan jangan sampai ketahuan oleh Mamah-Papah, makanya nggak boleh ada buktinya! Walaupun pernah juga sih ketauan sama Papah lagi cosplay abal-abal untuk yang kesekian kalinya di usia yang lebih besar dan untuk karakter yang berbeda. Pas ketauan lagi pake baju "teu puguh" itu sama salah sartu orang tua, nggak dimarahin sih tapinya kan malu abis ...




Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...