Sunday, June 25, 2023

Dahulukan Strategi Baru Taktik! (Untuk Aku : Urusan Kuliah dan Cari Jodoh)

Catatan 26 Juni 2023

Mamah sering menekankan aku biar berpikir taktis yang aku juga gak ngerti apa serunya. Tapi baru hari ini aku mikir gini soal taktis dalam berpikir itu : kalau kita punya banyak taktik, seharusnya semua aspek terselesaikan dong, jangan ada yang bolong. Ya, udah gampang ketebak, beliau bilang berpikir taktis itu untuk soal perkuliahan. Jika aku harus taktis tentang kuliah, harusnya taktik ini nutupin semuanya, nggak bikin persoalan lainnya kayak cari jodoh jadi terhambat!

Orang lain aja bisa prioritas jalan di jalur yang sama dengan asmara, kenapa aku nggak bisa? Kenapa cuma aku yang harus "kena lampu merah" soal asmara karena hal ini beda jalur sama perkuliahan, jadinya nggak bisa berjalan bersamaan? Lagi-lagi pake analogi dua kendaraan di jalan lagi nih. Apakah ini ada hubungannya dengan berpikir taktis untuk mendahulukan kuliah?

Aku siang ini sambil nungguin giliran aku maju buat sidang alternatif karya, iseng-iseng cari artikel tentang "berpikir taktis". Nah, ketemu satu artikel yang bahas perbedaannya berpikir taktis dan strategis. 

Inilah kutipan dari sifat-sifat berpikir strategis :

#1 Integral
Seluruh strategi akan sesuai atau cocok untuk seluruh tingkatan, baik itu dalam korporasi, bisnis ataupun fungsional, sehingga tidak akan ada satu atau pihak yang terganggu dengan strategi tersebut.

 

#2 Menyatu
Dengan adanya strategi, maka seluruh bagian-bagian dalam manajemen pemerintah atau dalam organisasi publik misalnya, akan menjadi satu. Dengan begitu dapat diartikan juga bahwa strategi memiliki fungsi untuk menyatukan.

 

#3 Menyeluruh
Strategi dalam sebuah perusahaan atau organisasi akan bersifat menyeluruh, yang mana seluruh aspek dalam organisasi tau perusahaan tersebut akan berkaitan dengan strategi yang ada. Atau dalam artian lain, sebuah strategi yang ditetapkan tidak hanya berlaku untuk divisi-divisi tertentu.


Ini kutipan yang paling ngena dari arti berpikir taktis dari artikel yang sama :
"Dalam bisnis sendiri, taktik merupakan sekumpulan program kerja yang dirancang atau disusun untuk melengkapi strategi dari bisnis tersebut."

Nah, dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa taktik itu hanya bersifat sebagai pelengkap dari strategi. Dari sini aku ngerti, kenapa berpikir taktis buat perkuliahan itu nggak nutupin persoalan aku cari jodoh. Karena taktis itu sifatnya nggak menyeluruh kayak berpikir strategis, cuma pelengkap aja! Kalo dipikir-pikir, aneh juga ya Mamah nggak pernah menekankan aku buat berpikir strategis?

Ini perbedaan antara strategis dengan taktis jika diterapkan ke kasus aku :

▪️Strategis = aku itu bikin rencana biar perkuliahan lancar, cari jodoh juga gak terhambat dan juga sebaliknya, perkuliahan nggak terabaikan oleh usahaku mencari jodoh. (Ini aku mikir sendiri)
↪️ Habis aku pergi kuliah atau nugas, aku mampir dulu ke studio foto yang murah atau cari spot-spot yang instagrammable. Untuk pilihan yang kedua ini, wajib bawa minimal satu orang biar ada yang motret. Terus fotonya diupload ke Ig dan Twitter deh, di situlah usahaku cari jodoh dimulai.

▪️Taktis = aku mengusahakan agar tugas akhir cepat diselesaikan, nggak "ngayayay" kalau bahasa Sunda. (Mamah baru menekankan sampai pada tahap ini)
↪️ Setiap hari harus ada progresnya, baik itu dalam pembuatan slide sidang berikutnya dan juga dalam membuat karya yang akan dipresentasikan, untuk tugas akhir aku berupa maskot perusahaan.

Self-reward Habis Sidang Alternatif Karya

Catatan 26 Juni 2023

Sidang alternatif karya yang tadinya mau besok, dimajuin ke hari ini. Tegang ya emang tegang karena dimajuin, tapi tadi pagi udah kepikiran mau kasih self-reward apa nanti habis sidang ini! Berkat Jumat lalu aku ke Hotel Moxy dan inget lagi sama spot-spot instagrammable di sana, gimana kalo self-reward itu berupa foto-foto di sana sambil cosplaying? Sebelum punya penghasilan sendiri buat bisa sewa studio foto, aku difoto di tempat yang gretong dulu aja (tapi tetep di sana kudu pesen minuman, gak enak kalo cuma numpang duduk dan foto doank).

Kudu bawa temen nih biar ada yang megang hape buat motoin dan biar gak monoton karena aku udah keseringan solo traveling. Bukan traveling yang jauh-jauh ke luar kota sih, tapi tetep kalo pergi itu sendirian aja biasanya. Enaknya pas foto cosplaying perdana ini jadi siapa ya? Kayaknya jadi Crystal Zilla aja karena itu yang kostum items-nya udah hampir komplit, tinggal beli kalung liontin berlian, ikat pinggang ungu, bros yin dan yang, serta sandal flip-flop hitam dan ungu.

Recently, aku belum ada uangnya untuk beli items yang tersisa itu. 

Sisi Buruk dari Berpikir Taktis

Catatan , 26 Juni 2023

Satu lagi dari sekian ribu unpopular opinion yang hadir di kepalaku : berpikir taktis itu bisa jadi sama sekali bukan hal yang menyenangkan dan cuma bikin capek pikiran aja! Ironisnya, aku dalam menjalankan misi "kerdus" juga penuh taktik! Selama misi ini dijalankan selama aku bepergian, aku harus sedia baju yang panjang buat nutupin atau ngeganti baju yang aku pake di jalan. Pas perjalanan pergi, udah jauh dari rumah aku bongkar baju yang panjangnya + kudung dan ganti sama pakaian cosplaying, terus pulangnya begitu udah deket rumah dipake lagi tuh baju panjang dan itu kudung.

Waktu mau ganti pake pakaian cosplaying (aku masih pilih karakter yang bajunya kasual ya) dan buat balik lagi ke "setting awal" outfit, aku harus cari tempat untuk ganti kostum. Biasanya aku ganti kostum itu di WC cafe terdekat. Pas dulu sebelum kepikiran buat misi kerudung dusta ini sih pergi tinggal pergi, pulang tinggal pulang, gak banyak trik ini itu! Lebih bikin capek pikiran dan tentunya lebih bikin khawatir karena takut tertangkap basah sama Mamah di jalan (terutama kalo udah/masih deket sama rumah) pas lagi misi ini, tapi worth it buat rasa senang istimewa di tempat tujuan dan perjalanan pergi serta pulangnya!

Sebelum ada ide misi kerdus ini, aku jarang bisa menikmati total suasana di tempat tujuan kalau bepergian. Seasik apapun tempatnya, misalnya kayak di pasar malam atau amusement park, tanpa cosplaying itu aku nggak maksimal senengnya. Makanya bersyukur banget sekarang udah boleh bepergian sendirian, walaupun terselip sedikit rasa was-was takut nggak bisa tepat waktu untuk balik ke settingan awal outfit. Bisa bebas pake baju apa aja yang aku sukai itu rasanya nggak ada duanya!

Selain taktik buat bawa baju ganti yang panjang sebelum nyampe rumah, ada juga taktik yang aku harus siapkan untuk supaya kelihatan wajar. Artinya, aku nggak keliatan kayak nyumputin sesuatu, karena kalo sekalinya misi kerdus ini terbongkar ya tamatlah sudah! Sekalinya tertangkap basah ya jangan harap bisa eksekusi misi ini lagi! Biar Mamah gak curiga (buat adek-adek aku udah bisa terbuka, gak perlu susulumputan lagi), kudu sering pulang pake angkot biar bisa berhenti gak pas di depan rumah.

Walaupun aku seneng bisa pake baju yang aku suka waktu pergi-pergi, tapi tetep berpikir penuh taktik biar gak ketauan itu ribet beut! Kalo udah ngekost nanti tinggal di kamar sendirian, bebas deh mau ngapain juga asalkan nggak ganggu tetangga dan ibu kost!😁

Saturday, June 24, 2023

Harus Bisa Memotivasi Diri

Catatan 25 Juni 2023

Aku tau banget diri aku yang lagi kurang termotivasi sama perkuliahan. Mana Selasa lusa mau sidang lagi. Nah, biar ada semangat kayak aku lagi main game, harus ada self-reward! Habis sidang lusa nanti, jangan lupa kasih self-reward yang memorable.

Bukan hanya sidangnya aja yang harus dipersiapkan, tapi juga reward-nya! Mungkin reward-nya beli barang yang udah lama nongol di keranjang tapi bukan item yang biasa aku beli? Rencananya masih termasuk kategori fashion, tapi jangan yang udah sering dibeli kayak baju atau celana. Mungkin aja topi kupluk yang ada kuping kucingnya?

Saturday, June 3, 2023

Hati Nelangsa Karena Kurang Piknik? Bukan, Karena Inti Masalahnya Belum Kelar!

Catatan 4 Juni 2023

Bukannya aku gak bersyukur ya, ternyata sampai bulan ini aku masih juga sering flashback Insiden Kelinci. Bukan sengaja di-recall, tapi emang tiap hari keingetan terus kayak nggak bisa lupa. Pikiranku ingin melupakan itu, tapi sayangnya otakku menolak lupa. Walaupun masih suka kepikiran, untungnya udah mulai mereda, nggak kayak dulu-dulu lagi.

Kalimat "bad mood karena kurang piknik" itu nggak sepenuhnya bener ternyata. Ini baru aku ngeh tahun-tahun ini, tepatnya sejak terapi ke psikolog akhir 2021 lalu. Percuma banyak piknik tapi problem psikologis nggak cepet-cepet dikelarin sampai akhirnya udah 13 tahun masih ada efeknya, bahkan sampai sekarang masih suka kerasa efek kagetnya, jadi terhitung hampir 15 tahun dari tanggal kejadiannya! Udah ngelewatin banyak jalan-jalan, tapi tetep aja di perjalanannya aku dulu banyak sambil nangis karena masih sedih dan merasa bersalah karena insiden itu.

Nggak lama sehabis Insiden Kelinci dulu, malahan banyak banget piknik di antaranya :
1. Halal bihalal keluarga Eyang Putri di Lembah Bougenville Resort Lembang (12 Oktober 2008) ➡️ aku inget soalnya tepat sehari sebelum ultahnya tetangga aku
2. Belum sebulan dari halbil (halal bihalal) itu ada family gathering sama kantornya Mamah ke Dufan (2 November 2008) ➡️ ini hari terakhir aku sebagai anak-anak yang belum pernah mens
3. Lusanya field trip satu SD ke Penerbit Mizan dan nonton film Laskar Pelangi di bioskop terdekat dari sekolah, di sini aku lagi jadi anak kelas lima (4 November 2008) ➡️ pertama kalinya aku jalan-jalan dalam keadaan mens karena tepat hari kemarinnya dapet, mana pertama kali banget lagi tapi udah hari kedua dapet
4. Kurang dari seminggu kemudian, family gathering keluarga sangat besar dari Eyang Kakung di Bogor (9 November 2008) ➡️ sambil jalan sambil mikir tata caranya mandi besar karena udah hari-hari terakhir mens
5. Jarak waktunya lumayan jauh dari perjalanan sebelumnya, yaitu field trip satu sekolah lagi di semester depannya ke kavaleri di Lembang (kalo gak salah 14 April 2009) ➡️ ini udah pernah aku ceritakan di postingan blog "Kuda dan Kelinci"

Alhamdulillah aku bersyukur banget perjalanan ke Sans Co kemarin lusa itu berakhir menyenangkan banget. Itu karena udah banyak problem psikologis yang udah terselesaikan, termasuk ingatan akan Insiden Kelinci itu yang udah pelan-pelan teratasi. Waktu lagi duduk di kursi model ayunan Sans Co, aku buka-buka Twitter dan nonton video pengakuan seorang masinis di sebuah menfess.

Dalam video tersebut, sang masinis mengungkapkan rasa bersalahnya yang teramat sangat karena udah beberapa kali keretanya nabrak orang yang sengaja berdiri di atas rel kereta. Soalnya kereta api itu kan nggak bisa ngerem mendadak kayak mobil atau motor, jadi itu sih emang rencananya si orang yang berdiri di atas rel itu buat bundir, biar dirinya meninggoy. Tapi tetep aja masinis itu nggak bisa ilang rasa bersalah dan sedihnya meskipun kejadiannya udah lama banget. Perasaannya Mas masinis itu jelas banget nggak bisa disamakan dengan guilt aku akan Insiden Kelinci, tapi kira-kira kek gitu penggambarannya perasaan yang aku rasakan berkat itu insiden.

Sampai-sampai sering kebawa mimpi kejadiannya dan keingetan terus waktu nabrak orang menurut masinis itu. Ya, aku juga masih sering kebawa mimpi dan keinget lagi kesalahan aku waktu Insiden Kelinci. Dari kisah pengalamannya, masinis itu bilang jangan sampai kita b*n*h diri dan segera selesaikan masalah kita. Sesedih dan sekuat apapun perasaan bersalah aku dari Insiden Kelinci, untungnya aja nggak pernah bikin sampai kepikiran pengen shutdown diri sendiri, karena aku masih mikir bahwa ini masih bisa ditangani.

Kebanyakan orang mikirnya aku itu menyalahkan Papah karena marah akan pertanyaan itu, padahal justru karena aku punya kesalahan yang lumayan besar tanpa aku sadar. Perasaan bersalah itulah yang terus menghantuiku, sama sekali karena bukan sakit hati sama beliau. 


Friday, June 2, 2023

Nugas di Tempat Reunian SMP 2021 (Cuman Aku Dulu Gak Ikutan Acaranya)

Alhamdulillah, akhirnya aku ada pengalaman juga ke Sans Co, lokasi reunian SMP 2021 yang aku batal ikutan. Batal ikutnya itu, karena aku ketinggalan info huhuhu! Sekarang udah lumayan lega deh akhirnya kesampaian juga ke tempat itu meskipun nggak sama temen-temen SMP. Semoga di sini lagi ya nanti kalo reunian.

Pas di perjalanan pergi, ternyata Deket sama pondok aku jaman SMA dulu! Pantesan vibes nya kayak dulu pas lagi perjalanan balik lagi ke pondok! Lokasinya itu ternyata sebelahan banget sama Thai Palace, tepatnya di sebelah kanannya. Kalo Thai Palace sih, udah sering liat dari dulu aku mulai mondok tahun 2013 dulu, wah udah mau satu dekade aja nih.

Meja yang aku taruh tas ransel itu adalah titik aku duduk (aku nggak ada di situ karena aku sendiri yang motoinnya). Kelihatan juga dong itu tempat yang aku pilih buat duduk, dari buku-buku yang aku taruh di atas mejanya. Kenapa aku milih duduk di situ? Alasannya, ada DECH! 

Sebelum milih tempat duduk, aku ditanya dulu sama resepsionisnya mau pilih kafe atau working space. Aku pilih kafe, karena diliat dari fotonya reunian itu, tempatnya luas. Aku ngintip dikit dari pintunya, ternyata working space ini nggak terlalu luas tempatnya. Kafe yang di-"cup" (di-booking), aku cocokin tempatnya sama di foto reuni SMP, ternyata beneran aja mereka yang terdiri dari tujuh orang itu pilih kafe dan aku berhasil nemuin meja yang mereka pilih buat acara itu!

Nanti kalo aku mau ke sini lagi, aku cobain aja working space buat nugas. Ternyata tempatnya emang asik banget buat aku, mana ada tempat duduk sekaligus ayunan dan juga ada yang pake bantal-bantal! Kalo gini sih bikin aku mo ke sini lagi buat yang kedua kalinya! Sekarang sih nikmatin dulu me time sambil membayangkan aku ikutan reunian sama temen-temen SMP.

Rencananya aku mau agak lamaan di sini, karena aku mau bikin sketsa tiga alternatif maskot buat tugas akhir aku. Kayaknya sih sore atau malem pulangnya, biar nggak serasa diburu-buru. Untung aku pilih cafe, soalnya kalo working space itu kan bayar perjamnya. Lagian gak mungkin juga sekelompok anak muda reunian milih working space!

Duuuh, jadinya nggak sabar nih pengen reunian lagi biar aku bisa ikutan! Kalo buat reunian ntar, mending aku tampil dengan outfit yang biasa atau kerdus (kerudung dusta, dipake cuma mau pergi dan deket rumah aja) ya? Ah, banyak juga kali temen cewek SMP yang nggak teterusan berhijab, sejak dulu juga. Jadi kayaknya gapapa kerdus tapi outfit-nya jangan terlalu terbuka kayak buat cosplaying di studio foto nanti.

Ah, itu pikirin aja nanti kalo udah jadi maskotnya. Lebih bagus lagi kalo udah di-ACC satu dari tiga alternatif maskot yang aku bikin. Lagian belum ada wacana reunian lagi juga. Sekarang fokus aja dulu ke sidang alternatif karya nanti tanggal 27 Juni, ternyata maskotnya harus aku bikin lagi dari nol dan harus benar-benar beda dari maskot yang aslinya (ini aku ceritakan di catatan yang lain aja ya).

Di situ aku pesen smoothie Oreo dan kwetiau goreng. Seperti biasa, minuman datang duluan, jadi aku abisin dulu smoothie sambil nungguin kwetiau mendingin. Aku datengnya pas banget jumatan, udah jamnya makan siang nih. Mana konsen kalo nugas tapi belum makan siang.

Aku habiskan dulu pesenan aku sebelum mulai ngerjain. Taunya udah abis semuanya, eh kepala aku masih aja nge-blank, otomatis sketchbook juga blank, kosong melompong! Itu sketchbook sejak beli bulan lalu emang belum pernah diisi apa-apa saking udah malesnya aku gambar, gak kayak waktu sekolah dulu. Cobain pindah ke kursi model sofa, siapa tau kalo lebih nyaman idenya keluar.

Thursday, June 1, 2023

Nonton The Little Mermaid di Bioskop PVJ Setelah 15 Tahun Sejak Pertama Kalinya ke Sana

Catatan 1 Juni 2023

Udah bulan baru lagi nih! Untungnya perasaanku juga terbarukan! Kemarin-kemarin, puncaknya itu pas aku mulai sakit Rabu lalu, aku gelisah karena suka kelewat film-film yang viral di bioskop. Paling gelisah itu kalo nonton The Little Mermaid nggak kesampaian, untungnya hari ini bisa nonton juga tuh.

Rencananya sih aku mau nonton The Little Mermaid itu Rabu lalu, tapi akunya keburu sakit demam dan sakit perut. Bahkan sampai Senin pagi masih juga sakit perut meskipun udah gak demam lagi. Seminggu ini gelisahnya bukan main, bakalan nyesek banget kalo sampai nggak nonton di bioskop. Alhamdulillah, akhirnya hari ini aku udah sehat betul dan nontonnya juga di tempat yang hampir gak pernah aku kunjungi sebelumnya, Paris Van Java suasana baru!

Pertama dan terakhir kalinya aku ke PVJ itu waktu field trip kelas 4 tahun 2008 tepatnya sih ke Gramedia, wah udah lamaaaaa banget itu tuh! Udah 15 tahun yang lalu baru ke sana lagi, jadinya suasana baru nich! Suasana baru, otomatis isi pikiran juga terbarukan. Bahkan, mungkin ada aku ada cartoon crush yang baru, Prince Eric.

Sambil aku jalan menyusuri tempat-tempat di dalam gedung mall PVJ, aku inget bahwa waktu dulu pertama kalinya ke sana itu belum terjadi Insiden Kelinci. Saat itu, aku masih kelas 4 sedangkan Insiden Kelinci itu terjadi beberapa bulan setelahnya ketika udah kenaikan kelas ke kelas 5. Ini entah udah yang keberapa kalinya aku bilangin, ini bukannya nyalahin Papah meskipun impact-nya kuat banget buat aku. Waktu belum kejadian, biasanya aku banyak hepi (meskipun aku sifatnya cepet marah juga ya dulu), nggak ada kesedihan yang terus-terusan kepikiran. 

Pada saat-saat sebelum Insiden Kelinci itu terjadi, pikiran aku banyak senengnya sambil fangirling Danny Phantom. Lagi seneng-senengnya beli komik Rainbow Miracle volume 1 (belum pernah ngumpulin sampai tamat tuh) di Gramedia PVJ, setelah sebelumnya dari perkebunan wortel untuk dipetik sendiri. Pengen deh kayak dulunya, pikiran aku itu nggak ada kesedihan dan rasa bersalah yang terus keingetan. 

Tadinya aku anggap Prince Eric itu cuma cowok ganteng kartun biasa. Setelah liat live actionnya, ada sedikit getaran aneh nich. Dia dan Princess Ariel itu kalo dipikir-pikir jalan hidupnya kayak aku lho, sama-sama pengen hidup berkebalikan dari yang disuruh sama ortunya masing-masing. Namun, bukan itu lho yang bikin jatuh cinta sama Eric, baru kerasa itu pas (spoiler) dia habis battle dari laut terus ngeliat gaunnya Ariel yang nyangkut di atas batu karang.

Setelah kemarin aku tulis tentang mimpi sedih pada Jumat dini hari lalu, perasaan sedih keinget suara aku yang nangis nyariin bantal kesayangan aku Puspa itu udah terkikis. Nah, hari ini habis pulang dari PVJ, perasaan sedih itu beneran udah habis. Bener kata AA Irsyad, cat dinding kamar aku itu warnanya bikin depresot karena semakin lama aku jauh-jauh dari kamar, makin nggak sedih. Kira-kira, rencana pergi aku buat besok apa, nih?

Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...