Catatan 28 April 2021
Mengapa, sih, yang dibahas terus saja mengenai bulan puasa tahun 2008? Bagaimana dengan tahun-tahun lainnya? Untuk catatan hari ini, aku akan mengambil tema bulan puasa tahun 2007. Itu adalah ketika aku duduk di kelas IV, satu tahun sebelum insiden kelinci itu terjadi.
Bulan puasa tahun tersebut usiaku hampir sepuluh tahun. Pada bulan ini, sebenarnya jauh lebih sedikit momen yang kuanggap memorable daripada tahun setelahnya. Namun, bukan berarti sama sekali tidak ada peristiwa yang kuanggap berkesan di tahun tersebut. Walaupun memang tidak ada yang impact-nya sama besarnya dengan insiden kelinci itu.
Sambil ngabuburit, pada suatu pagi aku dan adikku Irsyad menonton Doraemon The Movie episode "Kerajaan Awan". Tiba-tiba saja, layarnya berubah menampakkan adegan di mana Spongebob Squarepants sedang bersiap untuk loncat indah dari papan loncat!
"Lho, kok ada Spongebob? Kan tadi film Doraemon!" seruku heran.
Kutonton terus potongan adegan dari Spongebob episode "The Fry Cook Games" itu. Hal yang membuat keadaan semakin aneh, saluran yang menayangkan film yang kami tonton itu bukan saluran yang menayangkan kartun dengan tokoh utama spons laut kuning persegi itu! Setelah kucermati, tadi tokoh kartun yang paling populer itu juga berbicara dalam Bahasa Inggris, yang artinya potongan adegan tersebut juga belum di-dubbing! Pagi-pagi di bulan puasa tahun ini baru kulihat fenomena seaneh itu!
Irsyad cenderung terdiam. Dia mungkin lebih suka mengikuti terus apa yang terjadi tanpa ada pertanyaan. Aku pun begitu, setelah mencoba menerka-nerka jawabannya dari adegan Spongebob dadakan itu yang ternyata tidak segera kutemukan jawabannya. Setelah si pemakai celana kotak itu berhasil meloncat ke atas mangkuk besar berisi cokelat cair, mendadak cokelat cair tersebut digambarkan dalam bentuk animasi 3D, waduh jelas ini bukan tayangan episode biasa!
Oalah, ternyata cuma iklan es krim Spongebob. Iklan tersebut adalah iklan yang ditampilkan paling awal dari serentetan iklan yang tayang selama jeda iklan. Apakah iklan es krim tersebut adalah tayang perdana di televisi atau bukan, aku tidak tahu pasti. Yang jelas, itu adalah pertama kalinya aku melihat iklan tersebut dan juga pada tahun tersebut adalah pertama kalinya di Indonesia terdapat produk makanan yang konsepnya menggunakan tokoh kartun, setelah es krim Woody Woodpecker (bagi yang belum kenalan sama tokoh itu, dia bukan si koboi dari Toy Story, ya!) pada tahun 70an, jaman Papah dan Mamah kecil.
Mengingat situasinya seperti itu, jelaslah awalnya aku kaget ketika melihat iklan produk makanan beku tersebut. Apalagi ditaruhnya di paling pertama jeda iklan setelah sebelumnya kami sedang menonton acara kartun lainnya. Jadinya tidak langsung aware bahwa itu adalah iklan saja, bukan kepindahan saluran tayang acara kartun yang kepopulerannya menyaingi Doraemon itu. Ditambah dengan ketiga anak yang membintangi iklan tersebut mengenakan pakaian renang untuk menyesuaikan dengan tema laut serial kartun Spongebob Squarepants, semakin lain daripada yang lain saja konsep iklan yang saat itu masih baru itu!
Seumur hidupku, aku baru pertama kali itu melihat konsep iklan yang begitu out of the box. Itu karena konsep produknya juga unik, merupakan es krim pertama yang merupakan merchandise dari tokoh kartun setelah 30 tahun sejak es krim Woody Woodpecker itu tadi. Selama ini merchandise hanya seputar barang yang dipakai sehari-hari atau mainan saja. Ketika aku masih kelas I SD saja pada tahun 2004, bahkan Spongebob belum beken.
Kita kembali ke bulan puasa tahun ini, tahun 2021, 14 tahun kemudian! Alhamdulillah, aku berhasil mengikuti buka puasa di masjid lagi. Tarawih juga jalan terus. Dari dua anak perempuan dan satu anak lelakinya yang menjadi bintang iklan es krim Spongebob itu, aku terpikir untuk menjadikan mereka bertiga sebagai tokoh dari cerita yang kutulis, entah sebagai tokoh baru untuk cerita yang sudah ada atau judul cerita baru lagi.
Iklan ini dapat ditonton di sini, hitung-hitung nostalgia : Iklan es krim Spongebob Squarepants yang paling pertama
Bandung, 18 Juni 2021
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment