Thursday, June 17, 2021

Apakah Sudah Waktunya Untuk Move On?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi/siang/sore/malam. Waktunya kembali ke jati diriku sebagai penikmat acara kartun atau animasi! Kalau membahas atau menonton karakter-karakter 2 dimensi ini, sering aku dihinggapi rasa minder karena ingat umurku yang sudah kuliah. 

Blog ini rasanya terus diisi hal-hal yang berat selama belakangan ini. Selama empat hari berturut-turut! Kalau lihat judulnya, pasti banyak orang akan tercuri perhatiannya. Kapan sih topik "move on" tidak populer?

Catatan 25 April 2021

Yaps, untuk catatan hari ini biarlah aku tidak membahas yang berat-berat dahulu. Ini adalah sedikit pengalaman baruku tentang kartun. Aku ingin segera dapat move on dari rasa bersalahku akibat insiden kelinci itu. Berawal dari banyaknya meme tentang "versi bebek" dalam serial kartun Duck Tales dari tokoh kesukaanku, Dr. Doofenshmirtz. Mungkin tidak banyak yang mengenal kartun Duck Tales, tapi kalau kuberitahu "kartun tentang Gober Bebek dan Mimi Hitam" pasti banyak yang ber-ooh mulutnya.

Tentu saja yang kumaksudkan ini adalah Duck Tales versi reboot atau remake tahun 2017. Karena pada versi aslinya yang orang banyak tahu yang dibuat tepat 30 tahun sebelumnya, tokoh kesukaanku Dr. Doofenshmirtz dari kartun Phineas and Ferb belum ada. Begitu juga dengan kartun dari mana dia asalnya. Dalam Duck Tales reboot ini, ternyata memang terdapat satu tokoh yang diinspirasi dari Dr. Doofenshmirtz! 

Kukira Dr. Doof versi bebek ini hanya fanmade saja, alias karakter tidak resmi dan hanya ciptaan orang biasa, bukan kreator aslinya. Dugaanku ternyata salah, apakah salah biasa atau salah besar, aku tidak tahu pasti ya. Nama tokoh yang memiliki penampilan seperti tokoh kesukaanku yang absurd itu adalah Dr. Atmoz Fear. Selama ini kukira tokoh itu hanya dibuat oleh seorang fan yang penasaran bagaimana jika Dr. Doof berubah menjadi karakter Duck Tales! 

Zaman sekarang para fan dari kartun itu kreatif-kreatif, jadi kadang agak sulit membedakan antara mana tokoh asli dan mana yang fanmade (karya mereka sebagai fan). Jadi wajib cross check. Bicara tentang kreativitas, sebenarnya karya mereka itu lahir dari pemikiran yang liar dan aneh. Bahkan absurd!

"Teteh itu sering punya pemikiran yang aneh itu sebenarnya kreativitasnya tinggi. Kalau saja dijadikan karya, pastinya akan bagus hasilnya," ucap Mama sejak aku duduk di kelas V, saat aku berusia sebelas tahun. Karena memang tahun tersebut sedang terjadi "ledakan kegilaan", jadi aku semakin terlihat keanehannya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Insiden kelinci itu juga berangkat dari pemikiranku yang aneh. Pemikiran yang terlalu liar. Isi pikiranku sering berkelana ke mana-mana. Oleh karena itu, aku menyebut diriku adalah "pengelana."

Kembali ke tentang kartun kesukaanku. Para kreator animasi yang sesungguhnya jelas tidak kalah keren imajinasinya dengan penggemar acara yang mereka buat. Para desainer karakter untuk Duck Tales versi reboot ini memang lebih kreatif daripada yang versi original-nya. Mereka berhasil menciptakan tokoh yang membuatku terkesan karena tingginya imajinasi mereka yang ide mereka yang tidak biasa. 

Twist dari pengalamanku hari ini, tokoh yang berhasil merebut hatiku, eh, rasa tertarikku, bukannya Dr. Atmoz Fear yang sengaja dimiripkan dengan tokoh berpenampilan aneh yang kusukai itu! Memang sih jika sudah dijadikan bentuk bebek, dia tidak kelihatan terlalu absurd wajahnya seperti ketika masih menjadi manusia. Walaupun begitu, aku malah berakhir memilih tokoh yang sama sekali berbeda dengan Dr. Atmoz Fear maupun Dr. Doofenshmirtz. Jika sedang hepi, aku pasti akan terus membahas dunia animasi, dunia yang akan terus kudalami untuk pekerjaanku ke depannya. 

Ketika sedang searching nama dari tokoh bebek mirip Dr. Doofenshmirtz itu, aku malah menemukan juga satu tokoh lainnya yang berpenampilan lebih unik dan juga lebih elegan. Begitu nama untuk "Doofenshmirtz jadi bebek" telah ditemukan, aku malah jadi tertarik dengan Poe De Spell tokoh dari acara kartun yang sama. Poe adalah adiknya Magica De Spell, kalau orang kita (orang Indonesia) menyebutnya "Mimi Hitam". Untuk yang biasa baca Majalah Donal Bebek pasti tahu tokoh antagonis perempuan yang biasa berpakaian hitam-hitam itu, begitu juga dengan warna rambutnya yang mengkilap.

Pada cerita aslinya, sebenarnya tokoh Poe De Spell ini hadir juga. Hanya saja mungkin agak terlupakan, karena dalam Duck Tales versi classic alias yang original, dia dikutuk menjadi seekor burung gagak peliharaannya Mimi Hitam. Untuk adaptasi ke dalam versi barunya, Poe De Spell dibuatkan wujud "manusia" (sebenarnya bebek, bukan benar-benar orang). Apakah ini sudah waktunya untuk move on dari tokoh Dr. Doofenshmirtz?

Dengan keeleganan pakaian Poe De Spell yang memiliki aesthetic sama dengan kakak perempuannya, aku batal tertarik dengan Dr. Atmoz Fear yang mirip dengan Dr. Heinz Doofenshmirtz tadi! Oh, apakah aku belum menyebutkan kalau desain pakaian Poe ini juga tidak terlalu biasa, kalau bahasa kerennya adalah "antimainstream"? Hanya mengenakan pakaian elegan saja sih bagiku belum cukup menarik perhatianku. Poe ini bebek paling unik yang pernah aku tahu, walaupun sepintas pakaiannya itu terlihat biasa saja karena dia memakai setelan jas hitam. 

Hijau adalah warna kulit/ bulunya, sama seperti versi baru Mimi Hitam atau Magica De Spell. Warna itu menjadi keunikan mereka yang lain. Orang yang baru melihatnya akan mengira Poe memakai sabuk hijau di pinggangnya, padahal itu adalah bagian yang terbuka. Hmm, aku jadi terinspirasi untuk membuat tokoh yang mirip kakak-beradik De Spell itu, tapi tentu saja tokoh yang akan kubuat ini bukan bebek!

Tokoh yang akan kubuat ini bukan seratus persen tokoh baru sebenarnya, melainkan wujud atau penampilan baru dari tokoh ciptaanku yang sudah ada sebelumnya. Inginnya sih semua tokoh ciptaanku untuk karya novel yang sedang kugarap ini masing-masing punya kesempatan untuk berubah menjadi jahat. Entah perubahannya sementara atau tetap, itu urusan belakangan saja. Kira-kira tokoh yang akan mendapatkan penampilan baru seperti Poe De Spell tadi adalah Seymour Wynn, adiknya Frank Wynn tokoh yang telah kuciptakan sejak duduk di bangku kelas XII pada pertengahan 2015 lalu. 

Seymour Wynn sendiri sudah kuciptakan sejak tahun 2017, dua tahun dari terciptanya sang kakak. Itu adalah tahun keduaku sebagai mahasiswi DKV. Sejak tahun tersebut, aku sadar Seymour ini sangat jarang aku kembangkan karakternya. Jadi, selama empat tahun sejak "kelahirannya", baru sekarang ini di bulan Ramadhan 2021 M atau 1442 H dia mendapatkan pengubahan! 

Akhirnya catatan jurnalku ini tidak lagi berisi flashback terus. Walaupun tidak terjadi pengalaman besar, setidaknya aku menulis yang benar-benar terjadi pada hari ini. Saking minimnya pengalaman menarik di hari-hari puasaku, pikiranku malah keseringan berkelana kembali ke masa-masa silam, meski tidak selalu merupakan masa yang indah. Biasanya aku selalu menyukai tokoh manusia, ini adalah waktunya keluar dari "zona nyaman" dan pengalaman yang baruku ini juga mendatangkan ide anyar! 

Aku coba menggambar lagi tokoh Seymour yang sangat jarang aku gambar. Plus mungkin gaya rambutnya kuberi pengubahan sedikit, karena aku lupa-lupa ingat gaya rambutnya yang sebelumnya. Ini adalah wujud normalnya, belum kuberi penampilan yang mirip dengan Poe De Spell.

Bandung, 18 Juni 2021

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment

Ide Cerita Horor dari Mimpiku

Catatan 21 Juni 2024 Hari ini aku mengalami mimpi yang sangat aneh. Aku bermimpi tentang sebuah film animasi tiga dimensi tentang sebuah rob...