Pekan ini adalah hari-hari UAS semester genap nih! Semua tugas harus tuntas, tidak boleh berhutang! Sebelum menghasilkan karya yang spektakuler, aku harus mengerjakan semua tugas untuk menjalani ujian tersebut. Berhubung mata kuliah aku ini DKV, jadinya ujiannya bukan berupa hapalan seperti ujian ketika sekolah dulu.
Sumpah, ujian yang sekarang ini lebih bikin deg-degan ketimbang Ujian Nasional pas SMA dulu kataku. Pasalnya, tugasnya adalah membuat desain kemasan baru untuk sebuah brand dan juga membuat "kinetic typography" dari sebuah lagu yang, bukan top favorite tetapi dinyanyikan oleh dua tokoh kartun yang paling diidolakan saat ini, yaitu Dr. Heinz Doofenshmirtz! Menurutku, tugas UAS yang kedua ini benar-benar rumit jika dikerjakan pada ponsel layar sentuh, karena ada proses tertentu yang sangat dipengaruhi oleh sentuhan layarnya (ini butuh penjelasan yang cukup panjang mengenai teknis pengerjaannya). Setidaknya, dengan memasukkan tokoh yang kusukai ke dalam tugas, tiada lagi istilah "berkutat terlalu erat" seperti ketika menyukai Danny Phantom dahulu.
Walaupun sudah melibatkan bukan hanya satu tetapi dua tokoh idolaku, yaitu Dr. Doofenshmirtz beserta "kembarannya" dari dimensi lain, tetap saja mengerjakan tugas kinetic typography ini lumayan malesin. Jangan sampai mager ini membunuh nilai-nilai dan IPK! Agar sifatku yang suka menunda-nunda pekerjaan ini dapat teratasi, aku mengambil banyak tangkapan layar (screenshot) dari tweet yang inspiratif. Di antaranya adalah "Latihlah dirimu agar berhenti menunggu 'waktu yang tepat'", "Tanpa disiplin diri, kesuksesan adalah mustahil", dan keenam cara mendisiplinkan diri.
Dari keenam cara mendisiplinkan diri seperti pada tweet (kicauan) yang sudah ku-screenshot/SS itu, cara pertama, kedua, ketiga, dan kelima yang paling berhasil bagiku. Hal ini jelas berbeda-beda tergantung orangnya. Namun, cara pertamalah yang paling menarik di antara semua cara-cara yang tadi disebutkan. Inilah keseluruhan cara dari kicauan tersebut yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
1. Aturlah tujuan-tujuan kecil terlebih dahulu
2. Taruhlah tujuan-tujuan tersebut pada tempat yang mudah terlihat setiap harinya
3. Ingatkan dirimu sendiri mengapa kamu memulainya
4. Buatlah prioritas
5. Ketahuilah kelemahanmu
6. Carilah teman-teman untuk selalu mengingatkanmu
Nomor enam bagiku adalah sesuatu yang sifatnya opsional setelah kelima cara sebelumnya belum berhasil. Jika membuat prioritas tugas, untukku itu tidak begitu kuat pengaruhnya, karena sifatku yang cenderung menawar-nawar. Nah, dari situ saja sudah kulalui cara yang kelima, yaitu mengetahui kelemahan dari diriku sendiri. Cara kedua sih sudah mulai kulakukan, yaitu menempelkan catatan tugas pada sebuah papan karton, akan tetapi masih harus dipecah lagi menjadi beberapa tugas kecil seperti pada nomor pertama.