Berawal dari imajinasi Aku dan sepupuku Mayang waktu kami masih SD, aku membuat alternate universe dari keluarga Pataki dalam serial kartun jadul Hey Arnold. Pada saat aku masih kelas 1 bahkan sampai 2 SD dari tahun 2004 - 2005 (wah, sudah lama sekali ya), aku sering ngehalu tentang Helga Pataki, anak bungsu dari keluarga tadi dan membagikan kisah halu tadi kepada Mayang yang masih duduk di bangku TK hingga kelas 1 SD. Waktu aku kelas 4 dan dia kelas 3 pada tahun 2007, ternyata Mayang masih melanjutkan kisah tentang Helga Pataki, padahal saat itu aku sudah berhenti berkhayal tentang tokoh tersebut. Bahkan kisahnya malah jadi jauh lebih kreatif daripada yang pernah kukarang, sampai-sampai aku sendiri tercengang dibuatnya!
Di halaman belakang rumahnya, terdapat dua buah manekin bekas, yaitu manekin pria dan wanita yang keduanya menggambarkan manusia dewasa (kalau patung kan tidak bertumbuh, jadinya tidak benar-benar berusia segitu). Manekin berpasangan tersebut sudah kehilangan pakaiannya (ya iyalah, orang itu bekas, juga). Untuk manekin pria, keadaannya cukup beruntung karena keadaan tubuhnya lengkap dari kepala sampai kedua kaki. Sayangnya, untuk pasangannya, dia adalah patung wanita yang berkepala botak (sepertinya untuk dipasang wig) dan tubuhnya hanya sampai pinggang, kedua tungkai sampai kakinya sudah hilang.
Lho, apa hubungannya kedua manekin "butut" tersebut dengan cerita Helga versi kami? Mayang mempersonifikasi mereka sebagai orangtua Helga yang superjahat! Lebih gokil lagi, mereka sebenarnya adalah perwujudan dari kerajaan hantu yang mendiami rumah Mayang dan keluarganya! Imajinasi kami membuat kisah hidup salah satu tokoh animasi Hey Arnold menjadi melenceng jauh, jauh sekali dari aslinya, ya.
Pikirku sejak awal bulan Maret ini, pasti asyik dan seru jika aku benar-benar membuat kisah alternate universe dari keluarga dengan nama keluarga yang mudah diingat tersebut. Sekadar info saja, pernah sempat direncanakan akan dibuat spin-off dari Hey Arnold yang khusus menceritakan keluarga Helga, judulnya "The Patakis", sayangnya dibatalkan karena ceritanya dianggap terlalu dark. Dari hasil imajinasi kami yang sempat mengalahkan awan itu tadi, aku akan membuat The Patakis versi aku sendiri.
Big Bob Pataki
Big Bob Pataki adalah ayahnya Helga. Dalam Cerita aslinya, ia adalah pemilik toko besar. Ia beralih profesi menjadi penguasa dunia hantu bersama Miriam, istrinya, dalam alternate universe ini! Penampilannya juga akan menjadi jauh berbeda karena menyesuaikan dengan rupa sang manekin pria.
Rambutnya yang sudah beruban semua seperti pada gambar di atas, dalam versi kami, aku dan Mayang, warnanya berubah menjadi cokelat. Memang Big Bob pernah memiliki warna rambut seperti itu untuk Hey Arnold The Movie. Akan tetapi, di sini ia akan mendapat kumis yang menandakan bahwa ia menjadi makhluk yang jauh lebih jahat daripada versi canon (asli)! Kumis itu juga memang dimiliki oleh manekin bekas itu.
Bisa dilihat di atas, Big Bob memiliki tubuh yang besar dan berisi. Karena manekin pria di rumah Mayang itu bertubuh langsing, tapi bukan kurus juga, jadinya body type Big Bob versi lain ini juga akan mengalami "pemapasan". Maksudnya, tubuhnya akan dipapas hingga menyerupai body type tersebut! Ini bukan sekadar alasan keindahan saja, dia harus memiliki bentuk tubuh yang pas untuk menjadi pemimpin dunia hantu.
Miriam Pataki
Dibandingkan suaminya tadi, yaitu Big Bob, Miriam yang merupakan ibunya Helga akan menjadi anggota keluarga Pataki yang mengalami perubahan paling brutal dalam alternate universe karyaku ini! Jika Big Bob dipapas tubuhnya, rambutnya Miriam yang mengalami nasib seperti itu! Kepalanya yang semula dimahkotai rambut pirang sebahu, tak akan tersisa sehelai pun dalam versinya setelah menjadi hantu jahat. Miriam versi canon "hanya" mabuk karena minuman, untuk versi barunya dia akan mabuk karena kekuasaannya bersama suaminya.
Sebenarnya ide menggunduli kepala Miriam ini hanya untuk menyamakan dengan manekin wanita bekas itu yang juga kinclong kepalanya. Namun, 13 tahun lebih setelah sepupuku itu menciptakan cerita itu, aku pikir-pikir tokoh wanita jahat yang berkepala gundul itu menarik juga untuk dibuat. Aku belum pernah membuat tokoh yang sama sekali tidak memiliki rambut di atas kepalanya, bahkan untuk tokoh lelaki sekalipun. Inilah yang paling membuatku beranjak dari zona nyaman!
Bukan hanya rambutnya saja yang dibuang, kacamatanya juga! Sekali lagi, ini menyesuaikan dengan penampilan manekin yang menjadi bahan halu masa kecil kami. Karena memang manekin tidak perlu kacamata untuk melihat. Dalam cerita yang akan kubuat ini, pengelihatannya "tersembuhkan" oleh kekuatan jahatnya.
Berhubung manekin yang disebut sebagai ibu Helga oleh saudara sekaligus sahabatku itu kehilangan kedua tungkainya, alternate Miriam versiku ini akan selalu memiliki ekor hantu. Jadi, tubuhnya akan seperti jin.
Untuk postingan hari ini, baru desain karakter mereka yang canon yang aku tampilkan. Desain karakter alternate universe belakangan, ya!
Wassalam.
No comments:
Post a Comment