Saturday, July 30, 2022

Tahun Baru Islami yang Tidak Kentara

Catatan 30 Juli 2022

Biasanya ada pawai obor pada Tahun Baru Islami, sayangnya di sekitar rumahku tidak ada acara seperti itu. Suasana di sana nggak ada bedanya dengan malam-malam biasa. Cuma suara aktivitas kayak gitu aja bahkan gak kedengeran samsek. Aku baru ngeh hari ini taun baru Islam pas kemarin nggak sengaja denger percakapan kasir di salon tempat aku kemarin potong rambut.

Malam Sabtu kemarin, aku potram ala Charlene (mantan istrinya Heinz Doofenshmirtz) lagi biar kepala ini bebas dari gangguan kutu kepala. Pas mo bayar potram, ada satu dari dua kasir yang bilang blio mo ikutan pawai obor. 

Spontan aku nanya, "Pawai obor untuk rangka apa itu?"

"Besok (hari ini) kan Tahun Baru Islam," jawab kasir tersebut. 

Aku kudet banget sampai nggak tau bahwa besoknya yang jatuh pada hari ini adalah hari libur nasional! Soale saking nggak ada geliatnya, sih, dari orang-orang di sekitar rumahku untuk menyambut hari itu. Beda banget dengan Tahun Baru Masehi, rame tuh suara-suara petasan dan mercon. Inget deh sampai kucing oyen aku yang ilang, Kenéng-kenéng itu dulu ketakutan denger suara ledakannya pas Tahun Baru 2022 lalu.

Memang di my neighborhood ini nggak pernah ada antusiasme masyarakat buat nyambut hari libur kayak gitu, jadi tadi malam sebelum tahun baru ini sepi aja. Makanya beruntung pernah masuk pondok, jadinya pernah merasakan ikutan pawai obor. Coba kalo selalu sekolah pulang pergi, pulang sekolah balik ke rumah, bakalan kayak gini terus nggak akan ikutan pawai obor. Hanya bisa kumenyambut hari itu dengan menampilkan poster dari satu organisasi kampus yang kuikuti dan juga dari perusahaan pemilik menara kubus di Bandung (SST, menara kubus ini ikut jadi setting di cerita novel yang aku garap sebagai gedung apartemen milik Hans Durchdenwald*).

Selamat Tahun Baru Islami 1444 H!


*Hans Durchdenwald adalah tokoh yang diinspirasi dari Heinz Doofenshmirtz. Karena tokoh kartun yang menginspirasiku ini tinggal di sebuah gedung berbentuk unik, makanya apartemen tempat Hans tinggal juga harus unik bentuknya, seperti menara kubus milik tekMIRA di Bandung.




Friday, July 29, 2022

Sebutan "Danny Phantom" Untuk yang Seksi-seksi

Catatan 29 Juli 2022

Entah sudah yang keberapa kalinya aku menuliskan ini (bisa saja belum pernah jika kutuliskan untuk publik, baru ditulis di buku harian pribadi saja) : jika melihat orang-orang berpakaian terbuka, saat aku SD dulu biasa menyebut mereka sebagai "Danny Phantom". Tidak peduli apakah mereka itu orang real/3 dimensi atau fiktif/2 dimensi, kusebutkan saja semuanya yang tidak tutup aurat itu dengan nama si tokoh idolaku itu. Padahal, kan, Danny Phantom itu laki-laki dan pakaiannya justru tertutup sekali, terutama jika sedang dalam wujud superhero-nya berupa hantu. Contoh yang paling memorable dari orang yang dibilang DANNY PHANTOM itu adalah salah satu bintang dari iklan es krim Spongebob Squarepants, yang mengenakan pakaian renang warna pink.

Alasannya, masih sama seperti yang tadi disebutkan : si pink ini pakaiannya paling terbuka di antara total tiga anak yang terlibat dalam iklan es krim dari tokoh kartun populer itu. Karena setting iklan tersebut di pantai, makanya mereka mengenakan pakaian renang. Si pink ini choice of swimsuit-nya memperlihatkan perutnya, sedangkan kedua temannya tidak. Oleh karena itu, dialah yang kejatuhan nickname Danny Phantom dariku.

Dua temannya, satu lelaki dan satu perempuan, masing-masing mengenakan pakaian renang biru dan hijau. Untuk yang cowok malah justru berpakaian lengkap, jadi otomatis perutnya tertutup. Gadis lainnya yang mengenakan pakaian renang berwarna hijau, dia memilih pakaian yang lebih sopan. Jadinya mereka bukan orang yang menyandang nickname Danny Phantom dariku (sebuah alasan yang absurd, irasional, dan tidak logis dariku).

Inilah sosok Danny Phantom yang sebenarnya, sang penyandang nama asli dan bukan sekadar nickname! Pakaiannya malah tertutup sangat rapat justru dan hanya kelihatan kulit wajah dan lehernya saja!

Sebenarnya aku ini sensian jika menemukan orang yang tidak menutup aurat, makanya dengan disebut sebagai Danny itu agar perasaan itu mereda. Karena dia tokoh kartun yang dulunya bikin aku mleyot, makanya dijadikan moodbooster kalo ketemu orang-orang semacam itu, mau itu yang bernapas dan bernyawa atau cuma 'ayang gepeng' alias karakter animasi dua dimensi. "Pink Girl" dari iklan es krim Spongebob itu adalah contoh dari jenis orang nyata. Lalu, siapakah yang menjadi contoh dari jenis orang fiktif atau tidak benaran ada?

Kayaknya sih lebih banyak contohnya untuk kategori yang kedua daripada kategori yang pertama, secara tokoh animasi biasanya berpakaian lebih "bebas". Apalagi kalo tokoh anime! Karena saking banyaknya tokoh fiksi yang kuberi julukan Danny Phantom karena pakaian mereka seksi, sampai-sampai aku udah nggak inget lagi siapa aja mereka. Namun, tetap ada satu contoh yang kuingat dan ini obscure banget, alias susah banget-banget-banget orang yang tau.

Pada pertengahan tahun 2008, ketika aku akan naik ke kelas V, aku, Papah dan adikku yang besar pergi ke sebuah toko busana. Tujuannya adalah untuk membeli sandal jepit untuk berwudhu di sekolah, karena saat itu kaki kami cepat membesar di masa pertumbuhan. Di sana kutemukan sebuah sandal jepit yang bukan merek terkenal, bergambar seorang gadis cantik yang mengenakan backless tanktop. Gadis tersebut sepertinya bukan berasal dari kartun atau anime apapun, jadinya dia cuma karakter perempuan generic.

Papah yang melihatku memegang sandal tersebut, jelas tidak mengizinkan uang beliau ditukar dengan benda itu. Alasannya jelas, karena gambarnya terlalu banyak memperlihatkan kulitnya. Karena gambar itu hanya kulihat sekali seumur hidupku, setidaknya hingga detik ini, jadinya tidak banyak yang kuingat penampilan dari gambar karakter gadis itu. Kurleb gaya gambarnya mirip-mirip anime gitulah.

Lagi-lagi, dia dilabeli Danny Phantom olehku! Jaman aku SD itu memang puncak-puncaknya pemikiran absurd. Bukan hanya memberi label seperti itu saja, tetapi juga menggambarkan ulang semua orang yang diberi label "Danny Phantom". Mereka bukanlah digambar sesuai dengan sosok mereka yang sesungguhnya, melainkan Danny Phantom "cosplay" sebagai mereka semua, maksudnya tokoh Danny itu mengenakan pakaian dari orang-orang yang diberi sebutan itu.

Masih lieur alias pusing ya? Aku ambil satu contoh. Setelah si anak perempuan dengan pakaian pink yang satu-satunya memperlihatkan perut dalam iklan es krim itu kubilang "Danny Phantom", aku segera menggambar Danny Phantom yang sesungguhnya sedang mengenakan pakaian pink itu. Atau, Danny Phantom mengenakan tank top yang hampir sama persis dengan gambar di atas sandal jepit yang kulihat di toko itu.

Eits, bukan hanya satu macam sandal saja lho yang memuat gambar karakter dengan julukan Danny Phantom dariku! Kebalikannya dari sandal jepit yang tadi, ini justru berasal dari merek terkenal dan juga premium! Ini adalah merek sandal jepit dari Jepang, Konnichiwa, yang artinya adalah "selamat siang". Satu varian dari merek tersebut bergambar gadis yang sedang senam dengan berbagai gerakan dan dia ini tak luput dari jenis outfit yang midriff baring!


Pertama kali aku melihat sandal varian tersebut adalah ketika temanku dari kelas sebelah saat kelas V memakainya. Itu adalah sandal miliknya, tetapi YBS malah gak ngeh dengan gambar di atas sandalnya sendiri sebelum aku menyebutkan itu "sandal Danny Phantom". Si teman yang empunya sandal malah terheran-heran dengan sebutan dari aku itu, secara gambarnya kan itu cewek buanget lho. Entah mengapa ya, refleksnya aku itu dulu kalo tiap ketemu tokoh cewek seksi koq nyebutnya Danny Phantom terus.







Thursday, July 28, 2022

Batasan Antara Pets dengan Kita

Catatan 29 Juli 2022

Berapa bulan, nih, aku nggak nulis surat imajiner? Karena lalai nulis surat untuk terapi diri sendiri itu, jadinya sempat kambuh lagi kebiasaan burukku. Kira-kira tiga Minggu yang lalu, mulai lagi aku marah-marah dan ngamuk-ngamuk gegara pikiran yang nggak menyenangkan. Surat imajiner itu tidak sempat kutulis karena waktu itu ada tiga anak kucing yang suka lari-larian dan ngeloncatin meja kecil tempat aku biasa nulis.

Aku emang suka kucing, tapi mereka ini udah ganggu kamarku! Pas mereka loncatin itu meja, pernah sampai terguling dan kertas-kertas untuk nulis surat imajiner itu jadi berserakan di lantai! Udah diberesin mejanya, eh taunya ketiganya malah tidur di atasnya, bahkan kadang sama emak-emaknya bobo di atas meja kecil itu. Mau gak mau meja itu akhirnya dilipat dan semakin terlupakan untuk nulis surat imajiner itu.

Padahal, nulis surat itu kan salah satu bentuk terapi yang diberikan oleh psikolog aku! Hewan peliharaan memang gunanya agar mengurangi stres, tapi harus dibatasi juga aksesnya ke kamarku. Habis, mereka malah menghambat proses penyembuhan diriku dengan suasana jadi gak kondusif buat nulis. Pintu kamar terpaksa ditutup kalo aku tidur.

Dengan kehadiran mereka, aku jadi "dipaksa" untuk beresin kamar, secara aku ini emang males beres-beres. Buku-buku yang tadinya cuma ditaroh di kolong meja, karena sering jatuh pas dilewatin atau diloncatin anak-anak kucing tadi, jadi dimasukin ke lemari. Alat-alat gambar yang disimpan di atas meja kecil yang tadi disebutkan, dimasukin juga ke lemari lain biar nggak terlalu berantakan kalo meja itu jatuh terguling. Hasilnya kamar aku jadi jauh lebih lowong sekarang!

Setelah kamar aku jadi lowong, aku malah nggak tau mau nulis apa lagi untuk surat imajiner. Aku gak tau mau ngomong apa lagi ke almarhum Papah dan juga ... Heinz Doofenshmirtz lewat surat imajiner itu. Seriusan, psikolog aku itu nyuruh juga aku nulis surat buat Doof selain untuk Papahku. Mungkin dengan kamar yang rapi, overthinking jadi menurun tajam sehingga hampir tidak ada lagi beban pikiran untuk dituliskan pada surat itu.

Outfit dan Ekspresi yang Lebih Bikin Mleyot Daripada Tampilan Regulernya

Catatan 29 Juli 2022

Ketika baru awal-awal resmi menjadi fan dari Heinz Doofenshmirtz pada awal tahun 2020, sebenarnya sudah ada "bibit" suka dengan Roger, adiknya. Akan tetapi, karena karakter yang terakhir disebutkan tadi itu bukan karakter utama, jadi kemunculannya juga langka meskipun kentara sekali doi ini jauh lebih good looking ketimbang si kakak. Alhasil perasaan suka itu terkubur dengan sendirinya. Untuk menyukai seseorang atau sebuah tokoh fiksi, liatnya harus sering-sering buat aku sih.

Meski jarang muncul di serialnya karena dia tokoh pendukung, Roger ini tetap punya OOTD yang bikin mleyot abis! Pernyataan "tokoh yang jarang tampil = jarang punya variasi pakaian" itu nggak selalu benar ternyata! Pada awalnya, aku cuma nyimpen gambar Heinz, kakaknya yang lagi pake baju main golf. Di gambar itu ternyata ada juga Roger yang lagi main golf bareng, dari situlah perasaan suka sama dia yang tadinya cuma samar-samar, jadi mleyot maksimal minta ampun.

Secara warna, aku emang jauh lebih suka sama outfit-nya Heinz (warna pink dan ungu) daripada punyanya Roger (warna coklat dan kuning kehijauan). Namun, ekspresinya Roger, didukung hairstyle yang lebih gaya daripada tampilan regulernya dalam screenshot itu, benar-benar priceless! Saking priceless-nya, itu ngalahin warna outfit dia yang warnanya kurang aku suka dan bikin aku jadi speechless. Sementara itu, rambutnya Heinz sendiri malah ketutupan topi golfnya yang kebesaran, makanya jadi kurang menarik penampilannya meskipun warna pakaiannya jauh lebih aku sukai.

Biasanya dia bermata setengah terpejam + senyuman kalem, ekspresi wajah seperti itu memang cool nggak ada matinya. Tapi kalo sesekali dia ditampilkan lagi kaget atau sedih, itu bikin dia more human dan jadi meningkatkan kualitas rasa suka jadi mleyot. Faktor lainnya yang menjadikan aku fix menambahkan Roger ke daftar tokoh kesukaanku, adalah karena dia hampir tidak ada momen fanservice alias umbar aurat kayak kakaknya. Fanservice memang ditujukan untuk membuat penonton senang, tetapi untuk kasusku yang kesulitan menahan hawa nafsu, kurang-kurangin lah menikmati hal yang begituan! 






Tuesday, July 26, 2022

Mlyt yang Menghasilkan Sebuah Karya

Catatan 27 Juli 2022

Tadi malem, pas lagi gabut udah bosen internetan (mana cuma tethering ke kuota temen lagi, aku lagi nginep di kostan temen jadinya nggak pakai WiFi kayak biasanya), pikiranku ini terus mleyot. Sebenarnya setiap hari juga mleyot, tapi tadi malem itu tetiba intens rasanya. Mungkin karena saking gabutnya kali ya. Siapakah yang menjadi target mleyot ku ini?

Sejak Hari Ibu tahun lalu, yaitu tanggal 22 Desember, akhirnya aku meresmikan diriku sebagai fan dari Roger Doofenshmirtz. Aslinya sih sudah sejak lama aku ada rasa berdesir kalo liat adik dari Heinz Doofenshmirtz, tapi waktu itu aku ragu buat suka Roger padahal jelas banget jauh lebih good-looking. Bukan hanya dari wajahnya yang terpampang jelas dia itu lebih baik daripada kakaknya, Roger juga nggak ada momen umbar aurat macam Heinz! Karena satu outfit di luar pakaiannya yang biasa dipakainya, jadilah fix aku suka dengan Roger sang walikota setempat! 

Lalu, apa yang bikin aku ragu untuk suka dengan Roger? Berhubung dia ini masih adik kandungnya Heinz (padahal cuma mirip hidungnya aja, sisanya nggak ada yang mirip-miripnya sama sekali!), rasanya kayak maruk aja gitu. Masa kakak-adik aku ambil sekaligus? Dengan mempertimbangkan efeknya yang tidak seburuk selama menyukai kakaknya, kuresmikan saja diriku sebagai fangirl untuk Roger. 

Pakaian golf + hairstyle baru + ekspresi senyum kalem = meleleh tidak tertahankan!

Paling mlyt aku tuh kalo ngeliat Roger pake OOTD untuk main golf di episode "She's The Mayor". Jadi fan resmi juga gegara kepincut dengan outfit dia itu! Wardrobe dia yang biasa (setelan jas ditambah dasi) aja udah bikin heboh jantungku berdebar, berdegup, dan berdetak secara tidak karuan, kalo secara normal artinya masih hidup! Di episode tersebut dia punya hairstyle baru, topi visor, rompi, dan sebagainya, dan sebagainya, bikin aku meleleh gak karuan! 💕💓💞

Inilah tampilan outfit yang full body-nya dia! Ekspresi wajah kalem begitu bikin aku nonstop menghela napas panjang dan dalam.


Roger lagi bicara ama Heinz, kakaknya yang pake outfit ungu, pink, dan putih. Aku sebenarnya lebih suka warna outfits-nya kakaknya, tapi setiap ekspresi wajahnya Roger itu nggak ada obat! Apalagi ekspresi gambar yang teratas dari tiga gambar di atas, pas matanya separoh merem! Gak kuat, mleyot!


Di sini mukanya di-zoom! Sumpah, semua ekspresi dia di sini bikin hatiku terus meleleh macam es krim ketemu matahari terik! Mau senyum, mau nggak, bahkan nggak lagi pake 'mata separoh merem', semuanya aku gak tahaaaan!

Mungkinkah episode ini khusus untuk memperjelas kegantengannya Roger? Karena di sini faktor pembuat MLYT digas pol! Selama dalam fase mleyot ini, aku terus mengucapkan kalimat istighfar, kalimat solawat, serta salam (eh yang terakhir sih nggak ya)! Harus kuambil tindakan untuk menjadi rem dari segala kegilaan ini agar tidak semakin mencair aku!

Daripada teterusan mleyot "gak puguh" kalo kata orang Sundanese, atau bahasa anak Twitter 'mlyt', mending aku menggambar aja deh tadi malam! Bodo amatlah hasilnya mau bagus mau ancur, pokoknya gambar! Udah keseringan aku kasih kendor buat menggambar, hasilnya ya nyaris nggak ada kemajuan dalam karya aku. Bagaimanakah hasilnya akan gambarku itu?

Mr. Wynn pake visor cap, akhirnya rambutnya lebih banyak nongol!

Yah, tidak mengecewakan sih meskipun belum terlalu memuaskan. Wajar jika hasilnya kurang, karena bikinnya juga spontan aja nggak ada persiapan matang. Gambar itu kasarnya sih plagiat dari Roger yang pake outfit keren tadi itu buat main golf. Tapi baju kayak gitu kan umum, jadi gosah khawatir kena copyright!


Skill Menggambarku yang Nyaris Tidak Berkembang

Catatan 26 Juli 2022

Belakangan ini aku lagi males-malesnya gambar karena keasyikan ngecengin Heinz dan Roger Doofenshmirtz, kakak beradik yang sama sekali tidak mirip itu, atau Twitter an. Setelah kemarin mulai gambar lagi Bella dan Davina, aku jadi minat lagi buat gambar mereka. Gatel deh rasanya pengen remake gambar-gambar dua tokoh ciptaanku itu (terutama yang terakhir), karena semua karya jadulku itu cringey abis! Biar gampang buat gambar ulang, aku sengaja kumpulkan beberapa karya aku dari mulai SMP kelas IX sampai mulai kuliah.

Gambar-gambar itu aku sengaja hari ini taruh di status WA biar ngeliat perkembangannya. Sampai adikku yang terbesar memberi remark atau komentar yang bikin aku tersadar akan suatu hal!

"Gambaran Teteh g banyak improved ya," ujarnya via chat di WA.

Aku di situ lumayan terkejut. Sebelumnya kukira dia ngomong 'banyak improved', ternyata aku lupa baca huruf 'g' nya! Iya juga ya, setelah kulihat-lihat lagi dengan lebih seksama, semua hasil karya aku dari tahun ke tahun itu hampir nggak ada perkembangannya! Buat orang yang hobi gambar kayak aku sih itu peringatan keras!

Gambaran tahun 2018 (Davina Fenton, karakter ciptaanku, dan Pauline Bell, karakter dari serial kartun Atomic Puppet pakai kostum "Sword Sisters")

Gambaran tahun 2017 (Davina Fenton pakai baju utamanya, beneran nyaris nggak ada perubahan pada outfit-nya)

Gambaran tahun 2013 (Davina Fenton pake baju utama, tapinya bandonya diganti jadi flower crown mawar yang nantinya karakter aku yang lainnya, Bella Hayden yang akan pakai hiasan kepala yang terakhir ini)

Jika gambaran tahun 2018 (gambar pertama) vs 2013 (gambar ketiga dan terakhir) sih ya sudah jelas jauh membaik. Tapi jika dijajarkan dari tahun ke tahun, kelihatan sekali hampir nggak nongol perubahannya. Berhubung tahun 2013 itu aku mulai masuk ponpes, jadinya nggak bisa sering-sering menggambar. Lulus dari tiga tahun sekolah di asrama, eh komputernya malah rusak jadinya jarang bisa dipake dan akhirnya jarang gambar lagi.

Peribahasa "Practice makes perfect" itu baru sekarang terasa sekali kebenarannya. Sebelumnya aku udah percaya peribahasa itu, tapi ya selama ini belum terlalu relate. Tulisan ini bukan karena aku tersinggung atau semacamnya, melainkan agar menjadi peringatan sangat keras bagiku untuk lebih sering lagi untuk menggambar! Overthinking itu gede damage-nya, karena aktivitas sia-sia itulah yang menyurutkan semangatku untuk menggambar.

So, gak peduli bagaimanapun hasilnya, mau itu bagus atau ambyar, gambar ya gambar aja! 


Monday, July 25, 2022

Satu Outfit yang Kontras dari Satu Orang

Catatan 25 Juli 2022

Bella Hayden, karakterku ini aesthetic atau style berpakaiannya antara Sunset Shimmer atau Fluttershy. Khusus nama yang terakhir disebutkan, dia punya satu penampilan yang kontras! Rencananya, Bella ini bakalan punya satu momen pake gaya gothic atau punk gitulah, di saat seluruh dunia menjadi jahat yang ditandai pakaian dengan gaya seperti itu, kayak di film (SPOILER!) Sponge Out of Water, movie-nya SpongeBob yang kedua! Nah, ketika Bella ini kena pengaruh jahat itu, penampilannya kira-kira jadi mirip Fluttershy di Equestria Girls ketika dia jadi goth sementara.
Referensi lainnya untuk kostum gothic dari si rambut merah ini adalah masih dari outfit-nya Fluttershy, tetapi ini sudah jauh berbeda gayanya. Kostum Fluttershy lainnya yang dijadikan inspirasi adalah dalam episode Dance Magic, masih dari serial Equestria Girls. Dia ketika jadi goth dalam Equestria Girls (ini pas udah jadi manusia, ya, bukan pony lagi) terlalu tomboy, gak cocok ama gaya berpakaiannya Bella yang semi princess-like. Jadinya harus ditambahin elemen girly buat kostum gothic nya Bella, karena dia hampir selalu pakai rok.
Dari kostum dalam Dance Magic tadi, aku ambil rok lipatnya untuk dijadikan lapisan dari legging. Kancing dari sabuknya, aslinya adalah bentuk kupu-kupu, diganti bentuk mawar merah sebagai ciri khas dari Bella. Sisanya, lebih banyak mengikuti outfit gothic yang tadi. Dia bakalan tetep pake kaos tangan, tapi jenisnya bakalan beda dari yang dipake Fluttershy di sini.

Bakalan ada unsur yang aku tambahin, itu maksudnya unsur yang nggak ada di kedua outfits dari Fluttershy tadi. Biasanya Bella Hayden pake flower crown, dalam penampilannya ketika masuk dark side ini diganti jadi topi kupluk. Di topi ini masih bakalan nangkring elemen bunga, yaitu bros bunga mawar tapi warnanya lebih gelap dari flower crown-nya, yaitu merah gelap nyaris kayak darah!

Sepatunya mau gimana? Duh, itu sih aku juga belum terlalu mikirin, karena buat main attire atau pakaian sehari-hari doi juga belum fix aja. Untuk awal sih pake sepatu bot aja dulu, asalkan masih ada kesan girly dan princess-like. Kayaknya sih ini harus ada "impor" referensi dari outfit lainnya lagi deh, bahkan mungkin aja bukan hanya dari wardrobe milik Fluttershy doank, tapi juga karakter lainnya!

Mengenang Kembali Karakter Anime Berambut Hijau Mint: Martina Zoana Mel Navratilova

Catatan Rabu, 20 November 2024 Ada kalanya, sebuah kenangan masa kecil kembali muncul begitu saja, membawa kita ke waktu yang lebih sederhan...