Saturday, October 26, 2019

Selera Aku yang Semakin Nge-Drop

Awal Mulanya Selera Aku Nge-Drop

Aku mulai mengenal serial kartun Phineas and Ferb ini ketika aku masih kelas 5, tetapi mulai rutin menontonnya ketika kelas 7. Pada tahun-tahun itu, aku masih menyukai Danny Phantom, karakter kartun lainnya yang aku suka sejak kelas 4. Setelah sering menonton Phineas and Ferb, entah mengapa aku jadi terus-terusan ingin mengejek tokoh Heinz Doofenshmirtz dari serial kartun tersebut. Saat aku kelas 8, pernah aku mendapat tugas meniru motif batik dari gambar yang dikasih dari guru SBK. Motif batik tersebut bentuknya kayak huruf D yang diputar dalam beberapa arah menjadi semacam motif bunga. 

Temen aku waktu itu, Anggun bilang, “Wah, Hanna kamu bisaan bikin motif itu.” 

Kata aku, “Ini kan motifnya mirip huruf D, aku kan udah kebiasa nulis nama Danny yang dari huruf D.” 

“Ya, dan juga Doofenshmirtz,” tambah Anggun.

Di situ aku langsung nyadar. Iya juga ya, aku sering nulis nama Doofenshmirtz juga selain Danny, walaupun tujuannya nulis ejekan buat professor buruk rupa itu. Bagaimana tidak kusebut begitu? Hidung panjang, dagu kebesaran, kepala gundul di samping dan belakang (biasanya professor itu gundul di atasnya! Mungkin biar anti mainstream kali, hihihi), badan bungkuk (padahal belum tua-tua amat, bahkan umurnya belum 50!), serta perut buncit! Bahkan aku tanpa sadar mulai cari-cari tahu tentang tokoh absurd itu dan nge-download beberapa gambarnya di computer LCD yang dulu suka aku pake. Beberapa  file gambarnya di-rename sama adik aku jadi “Teh Hanna mania Doofenshmirtz” dan “Teh Hanna sangat mencintai Doofenshmirtz”. What? Apakah aku kelihatan suka dia? Padahal secara penampilan jelas gak dapet, apalagi dia itu professor jahat. Pasti gak akan nyamain Danny dari segi apapun, apalagi penampilannya. Jauh banget.

Apa yang Aku Rasakan Tentang Doofenshmirtz Awalnya?

Kalo udah adegan kantornya Doofenshmirtz yang warna ungu ditampilin, aku emang suka deg-degan. Itu karena dia sering lagi gak pake atau hampir gak pake baju di dalem bangunan itu, jadinya aku ngerasa gak tenang gitu. Eneg rasanya liat dia sering penampilan kek gitu, bahkan dia itu tokoh yang paling sering telanjang dada di serial itu! Dia juga pernah bikin ilfil di saat sebelumnya aku ngerasa terharu ngeliat pemandangan indah di perjalanan pulang sekolah (ini aku ceritain di post selanjutnya yaak), karena dia tiba-tiba cuman pake (maaf) kolor di depan umum! Ini bukan lagi di dalem kantor! Gak ada aba-aba sama sekali! Pokoknya gak ada warning! Makanya aku selanjutnya suka udah deg-degan duluan liat kantornya, takut dibikin ilfil lagi! Sering “kekhawatiran” aku itu terjadi, akan tetapi sering juga enggak terjadi.

Di kelas 9, aku mulai bosan Danny Phantom. Phineas and Ferb juga udah gak tayang lagi di TV, jadi Doof juga terlupakan. Pas aku kelas 10, Phineas and Ferb tayang lagi di channel yang berbeda dengan yang dulu menayangkannya pas aku SMP. Karena aku masuk pesantren, tentu saja aku gak bisa menontonnya sering-sering kecuali kalo lagi perpulangan. Aku liat Doofenshmirtz lagi pake celemek doang di pantai, tapi gak pake baju lagi di dalemnya di episode "What'd I Miss"! Tuh kan, dia emang suka buka-bukaan! Jarang lihat kartun, aku jadi mengalami “kekosongan jabatan tokoh” di dalam diriku. Walaupun begitu, aku masih sempat-sempatnya menulis ejekan untuknya. Itu terbukti, dari caraku, menulis catatan (Kok jadi nyanyi ya? Hihihi.) yang kutampilkan di foto-foto di atas.

Episode What'd I Miss: https://www.youtube.com/watch?v=BV_ARPwtQ2E

Selera Aku Terhadap Karakter Kartun Sempat Meningkat Sedikit

Pas kelas 12, aku mulai suka tokoh dari serial kartun Hey Arnold, namanya Mr. Hyunh. Itu karena pas liburan kenaikan kelas, aku nonton "Hey Arnold The Movie" di TV kabel. Menurutku desain karakternya kurang bagus, tapi gak seancur Doofenshmirtz, jadinya aku bikin "versi perbaikan" darinya. Secara aku ini dulunya anak pesantren, aku bikin dia pake baju koko dan kopiah. Kacamatanya aku ilangin. Aku bikin dia jadi anak remaja yang aslinya bapak-bapak. Hasilnya, aku pun kesengsem sama Mr. Hyunh versi fresh ini! Walaupun dia hanya orang biasa saja, bukan superhero seperti Danny Phantom. Mr. Hyunh tentunya tidak bisa berubah wujud dan memiliki kekuatan apapun.




 





Kembali Teringat dengan Doofenshmirtz

Lulus SMA, aku udah setahun suka Mr. Hyunh, lebih tepatnya Mr. Hyunh versi aku sendiri. Begitu aku udah gak di pesantren lagi, tentunya aku sekarang bebas menonton TV! Di channel TV nasional, Phineas and Ferb emang udah gak ada, tapi untungnya ada TV kabel! Aku jadi inget lagi sama Doof jelek itu. Hey Arnold hanya tayang The Movie-nya aja, bukan yang serialnya. Kalo Phineas and Ferb masih tayang yang serialnya. Pernah aku nonton episode Phineas and Ferb "Monster from The Id", itu tentang kedua tokoh utama (Phineas dan Ferb) beserta teman-temannya masuk ke alam pikiran Candace, kakak perempuan dua tokoh utama tadi. Dalam episode tadi, Doof hanya memakai bathrobe alias kimono mandi dan (maaf lagi) celana kolornya! Duh, karena berapa tahun gak nonton ini kartun jadi lupa untuk "siap-siap" menyambut kegilaannya! Begitu kartunnya kelar, aku jadi pengen ngegambar tokoh random yang bajunya sama kayak Professor D tadi.

Episode Monster from The Id: https://www.youtube.com/watch?v=Xpx227X7Hm4



















 Eits, jangan salah! Dia bukan Mr. Hyunh versi baru yang sedang tidak memakai kopiah! Dia benar-benar karakter random. Tanpa nama. Atau tepatnya belum bernama, sampai bulan September lalu di tahun ini aku memutuskannya untuk mengangkatnya menjadi karakter antagonis dalam novel yang lagi aku tulis. Namanya Hans Mueller. Hans ini wardrobe (koleksi pakaiannya) akan banyak meniru koleksi pakaiannya Heinz Doofenshmirtz. Tentu saja aku mencari gambar-gambar tokoh berwajah jelek itu untuk ditiru bajunya. Ternyata eh ternyata, aku malah jadi kepincut sama si jelek ini! Di saat aku sudah kuliah semester 7 sekarang, aku sudah empat tahun menyukai Mr. Hyunh  dan dia pun mulai tergerus, dapat disimpulkan selera aku itu semakin nge-drop!

No comments:

Post a Comment

Mengenang Kembali Karakter Anime Berambut Hijau Mint: Martina Zoana Mel Navratilova

Catatan Rabu, 20 November 2024 Ada kalanya, sebuah kenangan masa kecil kembali muncul begitu saja, membawa kita ke waktu yang lebih sederhan...