Sunday, September 24, 2023

Mau Bilang Apa ya Kepada Papah dalam Surat Imajiner Selanjutnya?

Catatan 25 September 2023

Setidaknya aku kini sudah tahu apa yang harus kulakukan ketika memori sedih itu memenuhi benakku. Sayangnya, walaupun sudah tahu harus menulis surat imajiner untuk Papah tetap saja hal itu kadang-kadang lupa untuk dilakukan atau kepalaku blank ketika akan menulis. Apalagi pekan-pekan di bulan September ini lagi sibuk menyiapkan sidang, mana sempat menulis surat yang seakan ditujukan untuk almarhum Papah itu. Apa lagi nih yang mau "disampaikan" kepada beliau karena semuanya sudah dikatakan dalam surat-surat imajiner sebelumnya.

Oh ya, aku ingin menyampaikan tentang teman akhwat SMA aku yang akhirnya memahami maksudku di balik pertanyaan itu! Pada saat kami masuk SMA pada sepuluh tahun yang lalu yaitu 2013, itu adalah satu tahunnya Papah meninggal dunia. Temanku itu tidak sempat untuk kuperkenalkan kepada beliau. Padahal andai saja beliau masih hidup saat ini, sang kawan bisa saja membantuku menjelaskan pertanyaan aneh itu ketika bertemu dengan beliau. 

Papah di sana pastinya akan senang dan bahagia karena ada seseorang di luar keluarga yang lebih mengerti sifat aneh aku. Dengan sepupu-sepupu perempuan saja kurang akrab aku ini karena sudah jarang sekali bertemu. Kecuali dengan Teh Alma, kami terkadang chat di DM Instagram. Semoga saja dengan menyapa kembali saudara-saudara dari Papah terutama sepupu dapat menjadi teman yang sama akrabnya dengan teman di sekolah dulu. 

No comments:

Post a Comment

Mengenang Kembali Karakter Anime Berambut Hijau Mint: Martina Zoana Mel Navratilova

Catatan Rabu, 20 November 2024 Ada kalanya, sebuah kenangan masa kecil kembali muncul begitu saja, membawa kita ke waktu yang lebih sederhan...