Menurut banyak tweet bijak, menangkal overthinking adalah dengan menulis. Ya, kemanjurannya sudah mulai terasakan. Selama ini banyak memori yang udah lawas, lawas sekali masih suka recalled tanpa sengaja. Dengan dituliskan pada catatan tempo hari, perlahan tapi pasti memori yang dapat dibilang sampah itu udah nggak terlalu kepikiran lagi.
Ini bukannya mau mencela memori itu ya, secara semuanya itu lucu gokil parah bagi aku. Sampah itu kan artinya "sesuatu yang nggak berguna dan cenderung merugikan", memori selama ini sama kayak junk food yang rasanya enak tapi nggak sehat, jadinya bahaya. Kebiasaan bolbal ke masa lalu yang gak penting itu kan prinsipnya mirip junk food tadi. Karena, bukan kebiasaan yang sehat meskipun setiap kali diinget itu selalu bikin aku menolak lupa berkat kocaknya kelakuan temen-temen jaman bocil. Makanya waktu itu Mamah dan Aa (panggilan buat adik aku yang besar) sus aku ada mental stunting karena hampir selalu flashback ke masa lalu terutama jaman SD kelas IV atau V.
Ingatan berbagai peristiwa kocak itu udah nggak bikin ngabrut lagi buat kebanyakan orang, karena udah basi. Kayak Danny Phantom yang kata Regian "Basi!" karena udah gak nge-hits tapi masih dulu aku demen. Peristiwa kocak yang udah jamuran itu (contohnya pas temen aku joget ala iklan Tory Cheese Crackers waktu denger lagu dangdut) kayak makanan sehari-hari aja nih! Makanya harus ditulis biar nggak kepikiran terus.
Jika belum bisa (lagi) mencari bantuan profesional, setidaknya aku berusaha untuk mengatasinya sendiri. Ternyata dicurahkan ke blog itu manjur lho! Oh ya prinsipnya hampir sama kayak surat imajiner atau expressive writing, yaitu mencurahkan bebas isi hati kita. Bedanya, buat blogging ini tetep harus dijaga ketikannya agar nggak jadi jejak digital yang bikin cringe atau nyesel suatu hari kelak.
Bener aja, sekitar dua hari dari aku nulis semua kisah yang pernah bikin ngakak kenceng, udah gak terlalu kepikiran lagi.
Udah lama ya aku nggak mengutip isi Tweet. Terakhir itu pas sekitaran aku masih magang di bulan Agustus sampai September 2022 lalu.
No comments:
Post a Comment