Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H!
Meski ditulis pada hari Idul Adha, malahan di sini aku akan menulis tentang hari ultahku yang paling memorable. Seumur hidupku, hari ulangtahunku (yang juga bersamaan dengan ultahnya adikku yang besar Irsyad) selalu dirayakan dengan sederhana, tidak meriah. Meski hanya dihadiri oleh beberapa orang teman dan saudara kami, tetap saja masih dapat menyisakan kesan yang mendalam. Berkesan itu tidak harus mewah, karena dengan terkabulkan keinginan kita di waktu yang tepat saja itu sudah terasa sangat nikmat.
Dari duapuluh empat kali hari ulangtahunku setelah tahun 2021 lalu, menurutku yang paling memorable (urutan pertama) adalah ultah yang kesebelas pada tahun 2008. Karena, tas Minmie (yang pada tahun 2007-2009 sedang booming atau happening) yang kuidamkan selama berbulan-bulan akhirnya kudapatkan juga pada hari itu! Tas impianku yang dibelikan ortu itu warnanya pink cerah, kira-kira seperti foto di bawah ini. Sayangnya, saat itu model tas yang kupilih kurang tepat, karena berbentuk Tote bag bikin bahu cepat pegal sebelah, semestinya untuk membawa buku-buku pelajaran ke sekolah lebih cocok menggunakan model tas selempang, lagi-lagi mirip yang dicontohkan foto berikut ini.
Warna latar dan rambut Minmie dari tas milikku itu agak berbeda dari foto di sini. Pada foto di atas, warna latarnya putih, sedangkan tasku saat itu berlatar pink pucat. Rambut Minmie di atas berwarna senada dengan tasnya, sedangkan penampilan doi pada tas yang menjadi hadiah ultahku itu warna rambutnya normal/alamiah saja yaitu coklat muda. Selain dua hal tadi, secara keseluruhan warna tasku itu tidak ada perbedaan dengan foto di atas. Tidak kutemukan seri atau model tas yang sama persis dengan milikku dahulu, sehingga kupilih yang paling banyak miripnya.
Nah, kira-kira seperti ini model dan warna yang lebih mendekati tas yang dulu menjadi impianku itu. Namun, tetap saja masih berbeda dengan model tas yang berhasil kuboyong pulang dari toko buku Gr*m*dia BSM (sekarang TSM) itu, karena warna rambutnya Minmie yang belum berwarna coklat natural. Ah, sudahlah, yang penting you got the idea dengan bentukan tasnya, bukan?
Dua teman kami yang merupakan tetangga kami, yaitu Risa dan Andika, memberikan hadiah yang sederhana namun sangat menimbulkan kesan yang mengharukan. Risa menghadiahkan kami satu toples kecil permen salut gula berwarna-warni berbentuk bola-bola kecil yang rasanya asam, tetapi ini berbeda dengan permen Y*pi karena teksturnya tidak kenyal. Sayangnya, permen tersebut tidak bermerek, sehingga fotonya tidak dapat kutampilkan di sini. Kemudian, Andika di hari yang sama mempersembahkan satu bungkus permen yang lumayan unik bermerek "Bontea" seperti foto di bawah ini, permen ini adalah permen rasa teh dengan bagian tengah yang diisi semacam krim berasa asam manis.
Terdapat tiga varian rasa, yaitu original, lemon, dan apel. Aku lupa-lupa ingat dengan varian rasa yang diberikan oleh salah satu teman kami itu, yang jelas dia hanya memberikan satu varian rasa saja. Seingatku, aku dan adik terbesarku itu antara menerima rasa permen yang pertama atau yang kedua. Karena gagalnya diriku mengingat tepatnya varian rasa permen yang kami dapatkan, kutampilkan saja foto yang menjajarkan ketiga variannya.
Bagaimana, sederhana bukan hari ulang tahunnya? Tetap saja rasanya begitu berkesan, justru sepertinya aku tidak akan nyaman jika harus mengadakan pesta yang meriah. Masih ada lagi kisah mengesankan lainnya yang terjadi pada hari ketika usiaku bertambah dan jatah umurku berkurang. Bukan hanya ulang tahun yang kesebelas saja yang meninggalkan kesan mendalam bagi saya, lho!
Kita maju ke hari ulangtahunku yang berada di urutan selanjutnya untuk kategori "memorable", yaitu urutan kedua. Milad yang menempati urutan kedua paling berkesan ini justru mundur empat tahun dari cerita hari miladku yang tadi berada di urutan pertama. Jika ultah yang paling berkesan tadi adalah ultahku yang ke-11, berarti kita menuju empat tahun sebelumnya. Ya, ulangtahunku yang ketujuh adalah ultah yang paling unforgettable setelah ultah yang kesebelas!
Pada pertengahan tahun 2004, saat aku dan keluargaku transit di bandara di Bangkok, Thailand, ketika akan pergi ke Yordania, aku menemukan banyak boneka Powerpuff Girls. Saat itu aku lagi demen-demennya dengan kartun ketiga superhero gadis cilik itu. Karena kami khawatir tertinggal pesawat berikutnya yang akan membawa kami ke satu negara di Timteng itu, alhasil ortuku tidak sempat untuk membelinya. Kira-kira tiga bulan kemudian, di tahun yang masih sama, saat aku ultah yang ke-7, kami berbelanja hadiah yang kami inginkan di Supermarket Giant di Pasteur, Bandung dan aku menemukan sebuah boneka Buttercup, salah satu member dari Powerpuff Girls tadi!
Jika sedang di dalam negeri, waktunya jadi jauh lebih lowong. Alhamdulillah, akhirnya bisa juga boneka tokoh kartun kesayanganku saat itu terbeli. Mana sebagai hadiah ulang tahun, pula! Untungnya itu boneka terus awet hingga kini.
Sudah kira-kira tiga kali keinginanku tertunda lalu terkabul di saat yang lebih tepat, yaitu terkabul sebagai hadiah milad di tahun yang sama dengan mulainya aku menginginkan barang itu. Lalu, ultahku yang paling berkesan yang mendapatkan peringkat atau ranking ketiga, apakah ada? Pastilah ada meski tetap saja miladku ini sederhana saja. Bahkan masih tanpa pesta sama sekali.
Urutan ketiga dari miladku yang paling berkesan ialah milad yang terakhir ketika catatan ini ditulis, yaitu milad yang ke-24! Di usia remajaku nyaris tidak ada milad yang berkesan, karena tiga tahun pertamaku sebagai remaja keuangannya sedang surut. Lalu tiga tahun selanjutnya dan terakhir di usia remajaku dihabiskan di pondok. Tetapi justru di usia dewasa baru mulai lagi terasa memorable.
Sejak resmi menjadi seorang fan (yang tadinya aku adalah hater) dari Heinz Doofenshmirtz pada akhir tahun 2019, aku sudah menginginkan dua action figure tokoh bermuka jelek tersebut. Dari foto-foto yang kulihat di Google, kelihatannya hanya bisa kudapatkan dari luar negeri. Jika dijual di toko lokal, biasanya hanya toko mainan impor yang menjualnya, pasti harganya mihil bingits!