Sunday, November 5, 2023
Tuesday, October 31, 2023
Menggambar Karakter di dalam Roda Warna
Catatan 1 November 2023
Sejak tadi sebelum subuh kira-kira pukul tigaan, aku jatuh cinta pada gambar roda warna Doof! Walaupun aku suka menggambar, tapi aku gak FOMO ikutin tren karakter dalam roda delapan warna itu! Namun, kalau Dr. Heinz Doofenshmirtz sudah terlibat di dalam tren tersebut barulah aku ingin mengikutinya. Akan tetapi, mau bikin karakter apa nihhh yang akan dimasukkan dalam masing-masing warna?
Pilihanku ada sekitar dua karakter : Hans Durchdenwald atau Frank Wynn (Mr. Wynn). Lebih mudah mentransliterasi Doof ke Hans karena hanya mengubah Doof menjadi lebih keren. Sedangkan untuk Mr. Wynn, aku benar-benar harus puter otak untuk mendesain pakaiannya! Tapi aku lebiiiiih suka sama Mr. Wynn daripada Hans walaupun the latter lebih gampang untuk digambarnya.
Bagaimana kalau dua-duanya saja, menggambar Hans dan juga Mr. Wynn dalam roda yang berisi delapan warna itu? Satu pertanyaan baru muncul, siapa yang akan duluan digambar? Sepertinya aku menggambar Hans dulu baru Mr. Wynn karena lebih mudah. Ini kayak kalo ngerjain soal ulangan, dahulukan yang lebih mudah dikerjakan!
Saturday, October 28, 2023
Kabar Buruk di Acara Halloween Hari Ini
Catatan 28 Oktober 2023
Hari ini ada berita baik πdan juga berita buruk! π Berita baiknya adalah orderan wig dan hair extension aku udah datang juga ada uangnya buat bayar COD dia orderan aku itu! Berita buruknya adalah aku gak ada ongkos mau datang ke event cosplay spesial Halloween di BEC hari ini, berita lebih buruknya adalah ada temen aku yang kehilangan dompet di acara itu! Event bulan lalu sih aku kehilangan cuma sarung tangan doang, apalagi itu sarung tangan harganya gak mahal-mahal beut (tadinya mau nulis "amir", tapi ada temen sesama cosplayer di komunitas aku yang pake nama itu).
Beneran deh, aku gak boleh terlalu menyesali kehilangan sebuah perintilan kostum yang gak seberapa itu. Pas baca IG Story-nya temen aku yang kehilangan dompet itu, aku yang awalnya nyesel gak bisa datang ke event hari ini jadi agak takut πππ°π¦. Soalnya ada banyak orang yang kehilangan barang di event, tapi temen aku ini yang paling penting barangnya! Sampai ada uang, kartu Identitas, dan sebagainya.
Padahal aku udah siapin kostumnya, gapapa kalo belum kumplit dengan wig juga! Yang terpenting adalah menyesuaikan dengan tema Halloween! ππ»π¬ Aku ini orangnya gampang salfok, kira-kira si temen yang kehilangan dompet itu jadi karakter apa ya di acara tadi? Tapikan aku jadi gak enak mau nanyain perihal kostum itu sebelum dia tenang soal dompetnya.
Thursday, October 26, 2023
Happy Late 4th Anniversary of My Blog!
Catatan 27 Oktober 2023
Kayaknya lagi-lagi telat mau rayain milad empat tahunnya blog pribadi aku! Soalnya blog aku terbentuk itu kan tanggal 26 kemarin. Karena kemarin ada bimbingan skripsi sama dosen, jadi blank mau nulis apa di blog. Tidak apalah, yang penting nggak blank mau nulis apa buat abstrak di skripsinya aku!
Bersyukur banget deh bisa konsisten ngetik di blog pribadi sampai empat tahun sejak 2019! Sebelumnya udah berkali-kali bikin blog pribadi, tapi gak ada yang konsisten aku isi. Entah itu lupa password-nya, dulu masih mondok di asrama jadi jarang ada waktu dan device buat ngetiknya, atau sekadar nggak tau mau diisi apa blog yang dulu. Untung sekarang udah punya hape sendiri di saat udah kuliah dan tahun ini mau lulus.
Aku juga tiap-tiap kali udah mulai kendor semangatnya ngisi blog, selalu balik lagi itu spirit kalo keingetan blog miliknya Diva atau Kak Mezty Mez. Sekarang ini udah mulai males nulis diary di buku-buku karena punya aplikasi blog di hape. Jadi, tiap kali keingetan segala hal yang berkaitan dengan misalnya Insiden Kelinci bisa jadi bahan update di blog. Meskipun topiknya cenderung itu-itu melulu, setidaknya blog aku bisa jalan terus hingga empat tahun!
Saturday, October 21, 2023
The Other Side of Me!
Catatan 22 Oktober 2023
Walaupun cuma beli legging, walaupun cuma beli legging, walaupun cuma beli legging, aku... aku... aku... senang sekali! πππ
Rarity dari Equestria Girls cantiknya, walaupun mukanya gak jauh beda dengan temen-temennya sesama manusia kuda poni! ππ Jarang-jarang sih aku muji karakter itu cantik, tapi aku ngetik itu dibantu sama prediksi kata di keyboard! Tapi Rarity ini beneran good looking, dia ini nambahin daftar karakter yang mau aku cosplay. Terutama outfit dia dari lagu "The Other Side" yang berupa jumpsuit warna navy atau biru dongker.
Untung warna biru navy itu di mana-mana aja ada, gak usah bukain foto satu-satu di marketplace kalo cari outfit items. Nah, legging biru navy ini salah satu bagian dari outfit untuk cosplay jadi Rarity dari lagu tadi itu! Berhubung syusyah pake buangets buat cari jumpsuit warna dan model sama, mau gak mau itu legging dipadukan dengan jumpsuit hitam yang lebih pendek nantinya! Soalnya jumpsuit yang warna navy itu sekalinya ada yang mihil bingits, makanya aku cuma afford warna jumpsuit yang hitam.
Bagian bawah celananya Rarity itu ada motif berlian biru muda kecil-kecil, jadi itu legging nantinya bisa customized dengan disablon sendiri motifnya. Yah, belum ada deh kertas sablonnya! Harganya gak mahal-mahal amat sich, tapi aku lagi lebih butuh outfits daripada kertasnya. Gapapalah, udah datang dan pake satu kali legging navy itu aja udah sueneng beut.
Selain legging dan jumpsuit, aku juga perlu sarung tangan warna navy juga! Sarung tangan ini varian warna lain dari sarung tangan ungu yang dipake buat jadi Zorpox alias Ron Stoppable jahat! Harganya gak mahal sih, tapi itu nanti dibelinya barengan sama sarung tangan ungu itu karena bulan lalu ilang sebelah, hikss! Eits, masih ada lagi perintilannya!
Jubah hitam juga perlu, ini adalah karakter lainnya yang perlu jubah selain Zorpox tadi. Untuk Zorpox perlunya jubah hitam dalamnya merah, kalo Rarity perlunya yang dalamnya biru navy terang. Jubah hitam dalamnya merah sih udah ada yang jual, tapi jubah hitam dalaman biru harus beli dulu dia jubah dengan warna beda. Warna hitam polos dan jubah transparan warna biru, bisa gak ya dijahit biar jadi satu kain?
Jubah ini juga perlu disablon motif berlian kayak di legging itu! Belum lagi gelang batu-batuan buat di pergelangan tangan atau bahasa Tony dari DHMIS, "rizd". Terus buat jubah itu perlu bros besar warna biru. Itu bros kayaknya harus bikin sendiri deh!
Ribet? Gak masalah, jadi belajar sablon dan mungkin perlu juga belajar jahit!
Friday, October 20, 2023
Perlengkapan Jadi Shizuka Udah Mulai Punya
Catatan 21 Oktober 2023
Kemarin datang deh topi visor (topi yang gak ada atasnya) dan kaos kaki putih sepaha! Itu adalah dua perlengkapan cosplay jadi Shizuka yang serba pink sama dua temen satu circle-nya! Pas topi visor itu datang, warna pink-nya terlalu jenuh. Tapi segitu juga seneng karena ini pertama kalinya punya topi visor.
Apakah ini bakalan jadi pertama dan terakhir kalinya aku beli topi visor? Semoga saja akan datang kesempatan aku beli topi visor yang warna lainnya! Rencananya mau beli warna biru, buat cosplay jadi Davina karakter ciptaanku yang diinspirasi Regita Anggia. Untuk waktu dekat ini tapi pengennya fokus dulu ke beli outfit-nya untuk jadi Shizuka (kalo perkuliahan sih udah mulai aman, gak sesibuk bulan lalu).
Items yang diperlukan untuk jadi Shizuka :
- topi visor pink ✅
- outer lengan pendek pink berkerah
- crop top merah maroon
- rok span selutut pink
- apron mini putih berenda
- kaos kaki putih sepaha ✅
- sepatu pink atau maroon tidak bertali dan tanpa hak
Lebih Paham dengan Deep Talk daripada Dibentak
Catatan 20 Oktober 2023
Biasanya jika aku dimarahin sama ortu, udah langsung tahu di mana letak kesalahannya. Nah, salah satu hal yang bikin Insiden Kelinci terasa begitu memorable sampai diduga menjadi "core memory", adalah karena aku tidak langsung tahu di mana letak kesalahan aku pada saat itu. Butuh waktu dua bulan untuk tahu pasti apa yang bikin Papah almarhum tersinggung dan masygul dengan pertanyaannya aku pada saat kejadian itu. Waktu kejadiannya bulan September 2008, baru deep talk dengan beliau itu bulan November pada tahun yang sama dan ini masih keingetan sampai 15 tahun selanjutnya!
Ya, seperti yang sudah aku ceritakan pada catatan yang lalu-lalu, Papah almarhum sampai kaget kenapa sudah dua bulan dari kejadiannya masih aja dinangisin. Sebelum ketahuan keluar air mata, beliau mana tahu aku masih sedih. Mau gak mau aku jujur aja kenapa sampai nangis padahal udah bukan tidur lagi, jadi bukan karena nangis dalam mimpi. Soalnya beneran nggak nemu alasan untuk ngeles, karena kemarinnya beneran nggak ada kejadian apa-apa yang bikin nangis.
Malahan tepat sehari sebelumnya itu aku lagi field trip ke Penerbit Mizan dan beli satu buku seri KKPK "Ketika Waktu Berhenti"! Walaupun Papah jelasinnya sambil masih marah, setidaknya udah ada gambaran pasti dan detail tentang apa yang bikin beliau marah dari pertanyaan pada hari pertama bulan puasa itu.
"Itu sih memang Teteh (panggilan buat aku oleh keluarga) yang salah, jelas," nada suara Papah mulai berubah, dari yang tadinya terkejut campur heran lalu menjadi nada kesal.
Gantian aku yang terkejut campur heran karena ternyata pada insiden itu aku dianggap sebagai pihak yang bersalah. Tapi, kenapa dulu salahnya, nih? Aku hanya bisa terdiam menunggu beliau berkata lagi, meskipun orang-orang selain diriku dapat dengan mudah mengetahui letak kesalahanku. Deg-degan sekali rasanya, karena kusangka itu hanya pertanyaan (tak terlalu) biasa dari seorang anak perempuan yang penuh rasa ingin tahu tapi ternyata malah dibalas dengan amarah dari Papah.
"Orang tua yang kehilangan anaknya karena meninggal, pastinya akan sedih jika dibandingkan atau disamakan dengan binatang!" ujar Papah dengan nada tidak suka, tetapi tidak meninggi. Di sini beliau sedang mengajakku berpikir di mana letak kesalahanku.
Aku ... sama sekali tidak ada niatan untuk merendahkan manusia, apalagi adikku sendiri! Sebagai seorang kakak, tidak mungkin jika aku tidak berduka akan adik kandungku sendiri, oleh karena itu peristiwa kehilangan peliharaan yang kecil terasa sangat dalam karena sebelumnya pernah merasakan sebuah kehilangan yang besar.
Lalu beliau menghadirkan kalimat lainnya yang membuatku semakin terkaget-kaget, "Nanti di akhirat Teteh disatuin sama kelinci, mau?"
Hingga saat catatan ini diketik, aku tidak pernah paham benar apa yang beliau maksud dari "disatuin dengan kelinci" itu. Pastinya bukan sesuatu yang menyenangkan macam seorang cowok yang ikut menjadi kelinci paskah dalam film HOP. Kemungkinan yang paling buruk adalah tubuhku hybrid dengan kelinci. "Nggak, Pah!" ujarku ketakutan.
"Naha atuh? (Artinya : kenapa kamu bertanya begitu waktu itu?" sergah Papah.
Aku kagetnya bukan main, karena beliau ternyata berpikir aku menyamakan manusia dengan hewan. Padahal aku 'kan hanya heran mengapa semua orang di sekitar tidak memiliki kadar sedih yang sama untuk manusia dan hewan sepertiku. Lumayan bingung dulu itu, bahkan bisa jadi bingung banget dengan kalimat-kalimatnya Papah itu. Apanya coba yang bikin bingungnya?
Aku sangat paham akan kesedihan Papah karena kehilangan salah satu anaknya, tapi kenapa aku dianggap menyamakannya dengan hewan? Apakah salah jika aku memberikan perhatian yang sama besarnya antara saudara sendiri dengan hewan peliharaan? Sejak kecil sudah diberitahu bahwa hewan itu tidak punya akal, lalu apakah sebuah penghinaan jika seekor hewan disayangi layaknya anggota keluarga sendiri? Kalau membandingkan dengan hewan bukan dalam rangka mengejek fisik orang, memangnya itu masih salah?
"Aku kaget banget, Pah, denger waktu itu Papah marah," kataku lirih di antara isak tangisku, "karena gak tahu Papah bakalan marah sama pertanyaan itu."
"Temen tantenya kamu itu ada yang sampai dicuekin orang tuanya karena mereka rutin bawa anjing peliharaan mereka ke dokter hewan, tetapi si temennya tantemu itu giginya bolong gak dibawa ke dokter gigi sama mereka," balas Papah dengan rasa marah yang sudah meluntur. Beliau sangat khawatir aku menjadi orang yang seperti itu, padahal sejak dulu hingga kini tidak pernah kumiliki sifat seperti itu.
Mulutku terkunci lebih rapat daripada tadinya. Setelah mengetahui aku ternyata telah berbuat salah, malah muncul pertanyaan baru dalam pikiranku. Mengapa beliau bisa sampai berpikir bahwa anak sulungnya lebih menyayangi kelinci daripada anaknya Papah yang lain? Dulu itu kan cuma heran sama sikap orang-orang yang gak sama kayak aku kalo ada hewan mati, yang kerasanya sama aku ya sedihnya gak jauh beda daripada berita duka cita.
Walaupun masih memberikan rasa bingung, setidaknya sudah ketemu apa yang Papah pikirkan tentang pertanyaan dari insiden itu dengan mengobrol dari hati ke hati di antara kami berdua. Sudah ketemu apa yang sebenarnya bikin beliau marah dan ternyata beliau tersinggung. Bagi beliau itu bukan pertanyaan kritis, tapi justru tidak etis. Ya, percakapan seperti tadi itu bikin lebih ngerti apa kesalahan yang kulakukan pada saat Insiden Kelinci ketimbang hanya dibentak seperti pada saat insidennya terjadi.
Saat membentakku itu, aku malah sudah lupa total apa kata-kata persisnya yang beliau katakan.
Seperti kesimpulan dari psikolog yang menanganiku terapi pada sebuah sesi di tahun 2021 lalu, aku ini berpikir dengan sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, aku sulit mengerti perasaanya Papah. Aku berpikir dengan cara yang berbeda dari orang-orang pada umumnya, bahkan sudut pandangku bisa jadi berbeda dengan kedua orang tuaku sendiri. Pengalaman ini juga membuatku belajar untuk mencari orang yang tepat untuk bertanya, karena topik-topik tertentu adalah sensitif bagi sebagian orang.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Mengenang Kembali Karakter Anime Berambut Hijau Mint: Martina Zoana Mel Navratilova
Catatan Rabu, 20 November 2024 Ada kalanya, sebuah kenangan masa kecil kembali muncul begitu saja, membawa kita ke waktu yang lebih sederhan...
-
Catatan 22 Februari 2023 Padahal aku nggak ngikutin apa yang lagi jadi trending topic dalam negeri, tapinya nggak sengaja nemu t...
-
Catatan 20 Oktober 2023 Biasanya jika aku dimarahin sama ortu, udah langsung tahu di mana letak kesalahannya. Nah, salah satu hal yang bikin...
-
Catatan 10 Januari 2024 "An autistic person may have difficulty in communication; both the physical act and the meta-knowledge of the p...