Kadang aku nulis hal yang berat kayak mental stunting atau cognitive dissonance, kadang pula aku nulis hal-hal receh yang kalo orang baca bakalan sambil bilang "Stres"! Orang yang bilang "Gila!" sih cuma Regian ya kalo baca hasil goresan pena atau pensil, bahkan mungkin nanti ketikan aku juga. Saat menulis atau mengetik crazy stuffs, kebanyakan adalah ketika perasaan lagi senang. Sebaliknya, jika topik-topik berat dan ilmiah yang diketik, berarti perasaan aku lagi down atau sedih.
Perasaan aku saat ini nggak sedih, nggak seneng juga. Jadinya mungkin topiknya yang setengah receh setengah berat.
Biar gak bingung lagi mau nulis apa karena buat bunuh overthinking itu kudu nulis tiap hari, mulai hari ini aku bikin tantangan buat diri sendiri!
Tantangan untuk topik catatan/blog hari ini : tulis hampir semua, kalo gak bisa semuanya dari asosiasi di kepalaku yang nyeleneh alias absurd, mulai dari yang cenderung B aja atau yang parah abis!
Sejak kecil, aku punya unwanted (tidak diinginkan) dan intrusive (berulang kali mengganggu) berupa asosiasi yang nggak rasional atau masuk akal. Walaupun tau itu semua nggak ada kaitannya atau punya kaitan tapi minim banget, tingkat cocoklogi, pikiran itu gak mau ilang. Udah dimarahin juga t3tep nggak bisa ilang, padahal udah sadar banget asosiasi itu nggak nyambung pol. Bukannya aku mau keras kepala ya (walaupun aku bisa bersikap demikian), karena kepala aku kayak dibagi dua bagian : satu bagian yang terus punya pikiran unwanted, irrational, dan intrusive, serta satu bagian lagi yang sadar pikiran di bagian lain itu nggak wajar dan ngawur tapi nggak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan berjalannya pikiranku itu.
Bisa dibilang "Aku benci pikiranku" meskipun masih dalam konteks bersih, nggak yang kotor.
• Mengkelirukan dua temen sekelas sebagai orang yang sama
Ini kisahnya Haf dan Fad, dua temen jaman SD yang pernah aku kira orang yang sama pas kelas satu. Udah pernah aku ceritakan asosiasi yang ini di catatan tahun 2021. Segi penampilan, kelakuan, semuanya beda total bahkan bertolak belakang! Cuma dari pakaiannya doang karena di sekolah tentu pake seragam, sama kayak ratusan siswa lainnya, tapi masih terselip perbedaan yaitu Haf lebih suka pakai kopiah putih, Fad lebih suka pakai topi kelepak hitam.
Kenapa bisa sampai kepikiran untuk mengasosiasikan keduanya, sampai hampir 20 tahun belum ketemu juga jawabannya. Aku masih terus ngebandingin mereka, padahal udah jelas banget bedanya. Mereka juga bukan duo sobat karib yang ke manapun berdua. Malahan masing-masing punya rekan setimnya sendiri (buat lelaki, cocok gak sih istilah circle?), meskipun keduanya cowok.
Dalam pikiran, aku tau banget itu nggak logis tanpa ada yang bilangin juga. Yah, hanya saja nggak tau cara ilanginnya.
Ini masih asosiasi yang lite, mild alias paling ringan derajat irasionalitasnya.
• Menangkap Doofenshmirtz itu kayak ada mirip tipis-tipis sama Shaggy
Sama Shaggy dari Scooby-Doo siapa sih yang gak tau? Kartun ini nggak semasyhur SpongeBob, tapi yakin deh jauh lebih banyakan populasi yang tau daripada yang nggaknya. Nah, sejak meresmikan diri sebagai fan dari Doofenshmirtz, aku ngerasa ada dikit kegelisahan. Ada rasa ganjil yang bikin nggak nyaman kalo ngeliat keduanya, padahal muka keduanya jomplang total!
Di sini aku nggak berani bandingin kedua tokoh itu side by side, atau bahasa lokalnya "direndengin". Terlalu nggak nyaman buat dilihat cuy! Rasanya Doofenshmirtz ini ada vibe yang irisannya tipis-tipis sama Shaggy ini. Tapi itu terlalu samar, bahkan nyaris nggak keliatan apa miripnya, buedaaaa buanget lho.
Hanya mata yang super jeli yang mampu menemukan irisan setipis kulit bawang di antara keduanya! Kedua pasang mata tersebut adalah milik Mamah dan Tante, adiknya Mamah.
"Sama-sama bongsor dan kurang tegapnya,” tanggap Tante.
"Kurus, bungkuk, dagunya ke depan, banyaknya interaksi sama hewan," kata Mamah di kesempatan yang lain.
Thank God, mereka nggak mikir aku aneh. Derajat keanehan asosiasi udah naik dikit dari contoh sebelumnya.
• Frasa "susu bubuk" yang bikin kepikiran mukanya satu crush jaman SMP
Ini mungkin jadi salah satu asosiasi gak masup akal yang udah revealed ke ortu. Sejak kelas VIII, ada gejala aneh kalo denger atau baca frasa "susu bubuk". Asli dah ngetikinnya malu karena saking cringe nya sama pemikiran aneh sendiri. Tiap kali ketemu frasa "susu bubuk" itu, koq muncul mukanya Zhar, salah satu crush aku jaman itu, di kepalaku ini sih?
Nggak ada yang ngerti dah napa bisa tercipta asosiasi ajegile itu, untung nggak ngomong ini ke siapapun di sekolah, kecuali ke sohib aku Diva. Itu juga baru berani ngomong ke dia pas kami udah sama-sama jadi mahasiswi. Kami masuk SMP, untung deh udah beda sekolah sama Regian, bisa-bisa kalo dia tau asosiasi absurd kayak gitu makin intensif nyebut aku "Gila!" Masalah yang sebenarnya sih kalo di-spill di sekolah, takut nyampe ke Zhar dan dia makin ngambek ke aku secara diri ini sulit bersikap wajar kalo dia hadir.
Ini adalah asosiasi paling banyak rasa, udah kayak kopi GoldDay aja. Ada rasa malu, cringe, sedih, dan mungkin kesal karena ortu sendiri pun nggak ngerti bahwa pikiranku ini datang tak diundang. Asosiasi absurd ini mau diantar juga tetep belum ketemu akan jalan pulangnya. Tapi ada juga rasa lega karena Diva ternyata malah memakluminya dan sedikit harapan karena udah ketemu awal dari kemunculannya pas aku cerita ini ke psikolog.
Oke, di sini aku cerita sekilas doangan, biar nggak terlalu panjang artikelnya. Mungkin akan aku ceritakan lebih lanjut di catatan yang terpisah di postingan selanjutnya. Di sini kalo dirinci gimana aja reaksi dari ortu soal asosiasi itu, bakalan terlalu panjang dan mata kita akan cepet capek (mataku juga dong yang ngetiknya)!
Derajat keanehan asosiasi yang ini naik agak banyak dari dua asosiasi sebelumnya, meskipun kenaikannya nggak tajam amat.
• Crush jaman SMA bikin keingetan Squidward!?
Nah, ini yang paling gila-gilaan! Sumpah, gegara asosiasi aneh yang muncul tiba-tiba dan nggak diinginkan ini, sampai ada periode gak berani nonton SpongeBob karena timbul perasaan campur aduk yang nggak enak banget kalo si tokoh gurita biru telur asin itu nongol. Lamanya juga gak main-main, sampai kurleb tiga tahun nggak berani nonton serial kartun yang paling sukses dari Nickelodeon itu. Padahal manusia nyata ya mana ada sih yang mukanya mirip tokoh yang biasa disapa "Witwot" itu oleh warlok.