Saturday, August 13, 2022

"Spill The Tea" Kepada Nenek Untuk Kemudian Menulis Surat Imajiner

Catatan 10 Agustus 2022

Setelah satu minggu lebih aku menjalani kerja profesi alias "magang", aku semakin tidak punya waktu untuk menulis. Apalagi untuk menulis surat imajiner yang isinya jangan sampai dibaca oleh orang lain selain diriku sendiri sebagai penulisnya. Saking rahasianya, sampai-sampai psikolog aku saat itu enggan untuk membacanya. Padahal, sepertinya aku masih butuh untuk menulis surat yang tidak membutuhkan jasa pos itu, karena penerimanya hanyalah "orang yang tidak ada", surat ini untuk mereka sudah meninggal dunia atau bahkan yang sama sekali bukanlah manusia nyata.

Sepertinya aku butuh untuk menceritakan kisah nyata insiden kelinci itu kepada Nenek, ibunya Papah. Selama belasan tahun lamanya, bahkan setelah wafatnya ayahku yang merupakan anak nomor dua dari beliau itu, aku sengaja menutup rapat kisah itu dari Nenek. Sebab, kisah insiden itu menyangkut tentang anggota keluargaku sendiri yaitu adikku sendiri, khawatirnya beliau akan semakin sedih. Akan tetapi, semakin ke sini, beliau semakin kalem dan santai orangnya.

Aku butuh untuk "spill the tea" soal banyak hal kepada beliau. Ungkapan "spill the tea" di sini artinya adalah menceritakan sesuatu secara jujur. Bukan hanya insiden itu saja yang akan kuceritakan, tetapi juga alasanku mengapa dahulu aku bisa sampai terikat begitu kuatnya dengan Danny Phantom. Kuharap ibunya almarhum Papah dapat lega setelah mengetahui akar masalah dari penyakitku itu.

Ketika aku berkunjung ke rumah Nenek yang terakhir kalinya sebelum aku magang, respon beliau akan beberapa hal yang kukatakan, sungguh mengejutkanku. Hal-hal yang semula kusangka akan beliau tanggapi dengan marah besar atau minimal teguran keras, ternyata sama sekali tidak terjadi. Bahkan, pada saat itu saja aku menceritakan kepada beliau "alasanku yang sebenar-benarnya" dari keinginanku untuk menikah. Padahal jarang kuceritakan hal tersebut kepada orang-orang di luar keluarga inti dan teman dekat. 

Pikiranku ini sudah negatif duluan, berekspektasi akan di-"hus" atau dibentaknya. Rupanya, beliau justru mengerti akar terdalam dari keinginanku yang terdengar kurang pantas itu. Menurutnya, keinginan tersebut muncul dari rasa kesepianku setelah ditinggal mati Eyang Kakung dan Papah, jadinya aku membutuhkan pelindung dari suamiku kelak. Memang benar, keluargaku di rumah memang sudah tidak ada lagi sosok bapak-bapak, kedua adikku memang cowok tetapi mereka jelas masih terlalu muda. 

Topik yang kubawakan itu saja Nenek bisa menerimanya dengan sangat tenang, jauh di luar dugaanku. Jika aku memiliki kesempatan untuk mengunjungi beliau lagi, aku akan mencoba untuk menceritakan kisah insiden kelinci yang membuatku merasa rendah diri yang hebat itu. Semoga saja beliau dapat memahamiku bahwa pada kejadian itu aku bukan berniat untuk merendahkan nilai nyawa adikku sendiri. Jika respon beliau berdampak positif, aku akan menceritakannya kepada Papah lewat surat imajiner.

Tuesday, August 9, 2022

Rambut dan Pakaian Baru Untuk Bella

Hari ini aku telah berhasil me-redraw satu gambar Davina dengan flower crown yang udah lama aku gemes pengen ganti dia dengan bestie-nya, Bella.Ya, dong, soalnya signature headgear untuk Davina 'kan bando. Kalo flower crown bentuk mawar itu udah jadi ciri khasnya Bella. Walaupun pernah juga Davina pake flower crown, tapinya diutamakan Bella dulu yang pake hiasan kepala itu dech.

Gambar Davina yang dirombak untuk hari ini adalah waktu dia lagi berperan sebagai tokoh game pake flower crown (tengah). Berhubung dia tadinya sebagai karakter tambahan yang aku bikin sendiri buat serial kartun Danny Phantom, jadinya outfit sebagai tokoh game itu untuk episode di mana Danny si tokoh utama dan kawan-kawannya lagi main game jenis role-playing. Sekarang aku udah keluar dari fandom Danny Phantom, makanya oufit itu udah nggak dipake lagi sama Davina. Apalagi gambar itu mau diganti jadi gambar Bella.

Di sini Bella aku kasih gaya rambut yang baru biar kagak bosen. Juga, udah lama aku pengen gambar dia pake sanggul plus kuncir satu. Ceritanya, di gambar ini yang hasil remake dari gambar Davina sebagai gamer tadi, ini adalah salah satu wujud lain dari Bella. Sumber inspirasinya adalah penampilan Fluttershy dalam satu lagu dari Equestria Girls episode "So Much More To Me". 

Eh, tapi setelah dilihat-lihat, outfit Bella untuk form (wujud) yang ini kok malah jadi mirip pakaiannya Elsa ketika penobatan sebelum dia bikin istana es sendiri, ya? Ditambah dengan tulisan "Let It Go", itu semakin mengingatkan gambarku yang teranyar ini dengan Sang Ratu Es dari Negeri Arendelle tersebut. Padahal, tulisan itu cuma copas dari karyaku yang aslinya. Karya aku itu juga menirukan foto-foto orang RL, pada foto yang kujadikan referensi (itu foto yang kuunduh pada tahun 2013, tahun yang sama dengan rilisnya film Frozen tetapi beberapa bulan sebelum film tersebut keluar) juga tertera slogan tersebut.

Akan tetapi, kayaknya sah-sah saja jika Bella mengenakan pakaian yang mirip bajunya Elsa. Karena imej dari Bella itu emang princess-like. Padahal warna hitam dan biru di bajunya itu dicomot dari pakaian Davina dari gambar yang lama.Apapun hasilnya, yang penting aku puas dengannya!



Hasil redraw 2022 dengan karakter yang diganti dari Davina jadi Bella


Gambar Davina karya aku waktu masih kelas X (11/01/2014)

 

Nah, mirip buanget dengan outfit Bella tadi di atas untuk wujud superheroine/magical girl/whatever dari gambar yang paling atas itu, kan?

Monday, August 8, 2022

Mereka yang Kini Harus Kuhidupkan Kembali

Catatan 7 Agustus 2022

Bagaimana bisa aku menghidupkan kembali orang-orang mati? Memangnya aku ini necromancer? Jelas bukan orang mati sebenarnya lah! Maksud aku, yaitu banyak karakter cewek ciptaanku yang lama "mati" alias terlupakan.

Penyebab hilangnya minatku untuk menggambar mereka antara lain adalah terserang art block (kehilangan semangat untuk menggambar secara umum), writer block (kehilangan semangat untuk menulis cerita, sehingga malas pula aku untuk menggambar para karakter ceritanya), keraguan akan desain rambut atau pakaiannya yang bisa mengarah pada art block tadi, takut untuk menggambar lebih banyak karakter yang berpenampilan terbuka (tetapi aku juga buntu idenya untuk mendesain pakaian yang lebih sopan untuknya), dan 

Daftar karakter cewekku yang selama ini hilang ditelan kebanyakan oleh art block yang melanda pikiranku : 

- Vanny Durchdenwald, hasil "perkawinan" Vanessa Doofenshmirtz (Phineas and Ferb) dan Rarity (My Little Pony Friendship is Magic dan Equestria Girls), aslinya dari tokoh ciptaanku Diamond Spirit. Sekarang dia menjadi adiknya Hans Durchdenwald.

Vanny Durchdenwald, hybrid dari Vanessa Doofenshmirtz dan Rarity Equestria Girls (outfit baru), juga dari salah satu bajunya Regita Anggia

- Amanda "May" Wynn, expy dari Mai Hyunh (Hey Arnold) and a lots of Vanessa Doofenshmirtz tossed in. Tokoh dengan seribu hairstyle (karena dia hobi menata rambutnya) dan belum juga punya main hairstyle yang fixed. Dia ini adik perempuannya Frank Wynn yang terbesar.

Satu dari sekian banyak hairstyle May Wynn



- Jungle Princess, Wacky Princess, Iceberg Princess, Lotus Princess, dan Retro Princess. Masing-masing adalah humanization dari tempat di game Gutterball II, salah satunya sudah kusebutkan tadi di atas. Sayangnya, mereka nggak pernah sempet aku bikin desain digitalnya dan corat-coretnya udah ilang entah ke mana.

- Marcia Sinclair, bestie sekaligus tetangganya Davina. Dia bahkan nyaris nggak diinspirasi dari karakter apapun, makanya bikinnya lebih males ketimbang semua karakter cewek lainnya. Paling deket itu bahan inspirasinya itu Nonon Jakuzure dari anime Kill La Kill, karena Marcia ini mayoret dari marching band di sekolahnya. Dalam cerita Skullcap-o-calypse, salah satu novel yang sedang kugarap, perannya kurleb mirip Stacy Hirano (Phineas and Ferb) dari episode Night of The Living Pharmacists.

- Davannah Fenner, gadis hantu yang mirip beud dengan Davina Fenton. Udah bertahun-tahun belum bisa mikir alasan yang cocok kenapa dia bisa mirip yang Fenton. -_- Nantinya outfit dia mo dijadikan salah satu outfit dari Fenton aja karena mo aku hapus aja karakter Fenner ini.

- Como Girls : Kerlin, Winalda, Mayana, Fena, Sherly, dan Ega. Mereka berenam ini tokoh buat komik "Pen Power" yang aku bikin jaman kelas V, tapi mereka semua udah aku bikin dari satu tahun sebelumnya. Seiring dengan hilangnya ide dan minatku untuk kelarin komik itu, ya jadinya nasib mereka terlupakan begitu saja. Dulu aku masih demen pake nama lokal alias Indo, yach buat tokoh yang aku buat. Fakta menarik : outfit-nya Kerlin koq mirip dengan punyanya Pinkie Pie dari Equestria Girls episode Festival ya? Sampai ke rambut-rambutnya juga mirip.

- Charlotte Donovan, mantan pacarnya Hans Durchdenwald. Diinspirasi dari Charlene Doofenshmirtz mantan istrinya Heinz. Supaya terlihat lebih remaja dan muda, desain karakternya dipadukan dengan Lacey Shadow (The Modifyers), Mina Beff (Grojband), Juniper Montage (Equestria Girls Movie Magic), dan Tootie (The Fairly Odd Parents).

- Salah satu alter ego dari Davina Fenton, outfit-nya dicomot dari Daydream Shimmer (Equestria Girls Friendship Games) dan wujud Sword Sister dari Pauline Bell (Atomic Puppet). Mungkin juga sedikit diinspirasi oleh kostumnya Wonder Woman.

- Dua anak perempuan dari total tiga anak yang menjadi bintang iklan es krim Spongebob, mereka dijadikan sebagai tokoh fiksi juga. 

Lagi Pengen Fokus ke Karakter Perempuan

Catatan 7 Agustus 2022

Sejak aku menciptakan tokoh Frank Wynn (sebenarnya yang manggilnya "Mr. Wynn" itu cuma Davina doang), tokoh lainnya jadi terpinggirkan. Termasuk juga Bella Hayden dan Davina Fenton yang tadinya terlupakan, mulai bangkit lagi setelah aku menggambar mereka lagi saat kerja profesi. Dulu pas SD sampai kelas III malahan aku cuma bisa gambar perempuan aja. Awalnya bisa menggambar lelaki itu skill baru, tapinya sekarang malah menyisihkan tokoh-tokoh yang lainnya, terutama perempuannya. 

Huaaa, rasanya jadi kangen jaman SD yang sering fokus ke karakter perempuan ciptaan sendiri. Pas jaman SMP juga masih aktif bikin karakter cewek, contohnya "Jungle Princess" sebagai personifikasi dari Jungle Alley di game Gutterball II. Davina juga pertama kalinya banget aku gambar itu pas kelas sembilan. Begitu masuk SMA, udah bablas semua karakter cewek seakan mati.

Untuk Davina, untung dia cuma mati suri, karena pas masuk kuliah aku mulai bikin gambarnya lagi. Tapi banyak tokoh cewek karyaku yang nggak seberuntung dia, maksudnya mereka terkubur gitu aja dalam memori dan aku nggak/belum minat lagi buat lanjutin ngegambar mereka. Banyak juga tokoh yang dirombak total jadi tokoh yang berbeda setelah tadinya hanya berupa satu karakter. Nah, ini waktunya untuk menghidupkan mereka kembali!

Hasil dari Satu Pekan/Minggu Menjadi Intern

Satu collage Bella tanpa flower crown

Desain kopiahnya Sonic Winter yang akhirnya hari ini kelar!


 

Thursday, August 4, 2022

Redesign Karakter Muslim di Hari Jumat

Di hari yang kelima dari kerja profesi ini, udah sempet nggak tau lagi mo bikin apa. Aku coba-coba aja scroll isi blog aku ke postingan-postingan yang jadul sampai ke postingan awal banget. Ternyata postingan pertama banget itu ada gambar Frank Wynn alias Mr. Wynn! Baru aja aku inget, udah lama pengen nge-redesign gambar-gambar dia yang masih manual, bukan hanya pengen bikin Bella dan Davina aja.

Apalagi hari ini kan hari Jumat, pakaian para Ikhwan yang berangkat Jumatan itu sungguh menyejukkan mata. Juga menyegarkan ide, karena idealnya hari Jumat ini bikin gambar yang bertema islami. Tanpa sangsi lagi, aku pilih aja gambar Sonic Winter untuk aku tracing! Kalo nggak buruan digambar, ntarnya males lagi.

Dari sekian banyak gambar Frank Wynn, aku paling suka pas dia lagi jadi "Sonic Winter". Outfit dia ini diinspirasi dari Darthenshmirtz, yaitu Doofenshmirtz pas lagi jadi Darth Vader di Phineas and Ferb Star Wars. Untuk gambar yang lama, desain bentuk kopiahnya masih terlalu generic, masih terlalu kayak kopiah biasa. Rencananya sih pas digambar ulang jadi digital ini desainnya mau dirombak, pake ornamen kayak geometri segitiga tapinya nggak sempet kepikiran bentuknya kayak gimana. 

Apa boleh buat, untuk hasil hari ini desain kopiah dia masih polos aja. 




Kelarin Gambar Kemarin

Di hari yang kelima ini dari kerja profesi, belum keliatan "hilal" alias tanda-tanda hasil karyaku akan disablonkan ke atas kaos, nih. Tapi nggak ada ruginya kan jika menggambar? Malahan untung banget, bisa redesign atau rombak total sekalian karya-karya jadul. Gambar hasil kemarin yang akan jadi gambar ketiga ini adalah update dari desain karakter Davina Fenton yang udah berkali-kali mengalami minor edits alias perubahan-perubahan kecil.

Hingga siang ini, belum ada rencana menggambar yang baru karena begitu masuk kantor langsung lanjoot gambar yang kemarin belum selesai. Jadinya, gambar redesign dari Davina ini termasuk hasil kemarin atau hari ini, ya? Apapun jawabannya, hari ini wajib bin kudu bikin gambar baru. Meski masih seputar Bella or Davina, no problemo!

Soalnya kalo nggak gambar pas kerja profesi ini, bakalan susah dapet kesempatannya. Susah bisa gambar di komputer. Semoga aja segera diproses biar jadi gambar kaos ya.


Inilah gambar ketiga yang kugambar kemarin, baru kelar hari ini! Update dari desain karakter Davina.
Desain karakter Davina yang sebelumnya juga udah pernah aku post, tapinya biar cepet liat aja di sini


Bella dalam peampilan Gothic juga hari ini di-update, karena yang kemarin itu kurang gothic, cuma bajunya aja item-item.

 

Pengaruh Karakter Anime dan Animasi Barat dengan Kekuatan Es pada Karakter Ciptaanku

Catatan Minggu, 24 November 2024 Karakter dengan kekuatan es selalu menarik perhatianku. Ada sesuatu yang luar biasa tentang bagaimana eleme...