Sejak wisuda aku lebih dari dua minggu yang lalu, aku sempet nge-blank mau update apa di blog. Hampir sebulan yang lalu, Mamah mengetahui rencana untuk menulis buku autobiografi tentang Insiden kelinci. Menurut beliau, topik tersebut terlalu dark. Karena tidak tega membuat beliau bersedih (insiden itu terjadi ketika aku masih kebayang peristiwa meninggalnya adikku), sempet kepikiran untuk mengurungkan rencana pembuatan buku tersebut.
Catatanku tentang insiden kelinci itu udah numpuk banyak banget, rasanya kurang afdol apabila tidak dibukukan. Andaikata aku mengumpulkan catatan-catatanku itu lalu diam-diam dijadikan buku, pastinya suatu saat akan ketahuan. Menerbitkan buku itu 'kan perlu membayar, kemungkinan beliau yang akan mengeluarkan biaya untuk itu. Semoga saat semua catatan sejarah insiden tersebut sudah siap terbit, biayanya dari penghasilanku sendiri sehingga Mamah tidak perlu membaca karyaku yang akan membuat beliau bersedih.
Bicara soal dark, sebenarnya banyak kisah sejati di majalah-majalah yang hampir sama atau bahkan lebih menyedihkan dari apa yang kualami. Walaupun kisah hidup mereka menciptakan kepiluan dalam diri pembacanya, mereka tetap menulis dan menerbitkannya. Bahkan di era digital ini bukan hanya berupa cerita tertulis, tapi juga podcast dan rekaman video seputar musibah yang dialami oleh banyak orang. Oleh karena itu, sepertinya aku akan tetap melanjutkan rencanaku ini menulis buku tentang insiden kelinci tersebut.
No comments:
Post a Comment