Monday, September 5, 2022

Gaskeun Nonton Kartun!

Catatan 5 September 2022

"Kesangsian merupakan pengkhianat dan membuat kita kehilangan kebaikan yg mungkin kita peroleh. Ia membuat kita takut MENCOBA."


Untuk menonton acara serial kartun dengan judul-judul yang baru, aku sering merasa sangsi. Sangsi di sini artinya ragu-ragu ya, bukan sanksi yang artinya hukuman. Ya, aku ragu untuk menonton kartun-kartun yang baru, kira-kira yang mulai tayangnya pada akhir 2010-an atau sejak jaman pandemi. Aku diliputi keraguan atau kesangsian buat nonton ini bukan karena takut ceritanya nggak rame/seru ya, tapi lebih ke mengingat umurku yang semakin jauh dari masa anak-anak.

Khawatirnya, kalo orang lain liat aku nonton acara kartun yang baru-baru, mereka semakin anggap aku kekanakan. Buat Phineas and Ferb, mungkin aja orang bisa maklumin aku dengan alasan "nostalgia". Tapi buat kartun yang baru tayang tahun-tahun sekarang sih jelas nggak bisa pake alasan itu. Semakin ke sini pastinya semakin banyak judul acara kartun yang baru.

Rasanya kayak cetek banget deh, kutipan di atas diterapkan untuk situasi kek gitu. Kalo buat aku yang biasa menggambar, butuh banget asupan ide dari acara kartun. Makanya pas kecil dulu banyak ide gambar, karena masih wajar kalo sering liat kartun. Padahal sih nggak salah-salah banget udah umur bukan remaja lagi masih mantengin acara model gitu. 

Kartun-kartun yang belum pernah atau cuma sesekali nonton :
- The Loud House (baru beberapa episode)
- The Owl House (baru sekali)
- Amphibia (belum pernah)
- Star vs The Forces of Evil (belum pernah)
- Adventure Time (belum pernah)
- Steven Universe (belum pernah)
- The Amazing World of Gumball (baru beberapa episode)
- Regular Show (baru sekali)
- dan masih banyak lagi pastinya!

Nggak mau tau kata orang, Bodo Amat mereka mau komen miring apa juga, gaskeun nonton kartun!

Aku terinspirasi untuk menggambar banyak tokoh kartun seperti gambar di atas.
Klik untuk sumber gambar.


Petualangan Lintas Fandom

Catatan 5 September 2022

"Setiap hari adalah waktu yang tepat untuk mengatakan pada diri kita sendiri Biarkan petualangan dimulai."


He-he-he, kira-kira apa ya petualangan yang akan kujalani? Untuk sebulan terakhir ini kegiatanku kan hampir selalu cuma ke kantor karena lagi magang! Awalnya sih emang iya perjalanan dari rumah, cari kostan, terus ke kantor itu kayak petualangan. Tapinya lama-kelamaan menjadi rutinitas, nggak kayak petualangan lagi.

Eits, petualangan nggak harus berupa perjalanan sungguhan! Bisa juga berupa "petualangan" lintas fandom, yang artinya aku coba nonton acara animasi baru. Setelah beberapa bulan ke belakang aku mulai nonton beberapa episode pertama The Ghost and Molly McGee, akhirnya tiga hari yang lalu aku mulai suka kartun itu. Soalnya itu kartun baru rilis, makanya penasaran gegara "diracun" banyak fan art dari kartun tersebut.

Begitu aku mulai nonton episode pertamanya aja udah ketemu sama adegan banyak hantu (judulnya ada pake kata 'ghost', artinya kan hantu). Dari banyaknya hantu, ada satu yang beda sendiri dan ini penampilannya emang serem, warnanya hampir item semuanya dan dia ini tinggi banget! Entah kenapa, aku malah jadi penasaran sama tokoh hantu yang satu itu, padahal dia cuma diem aja, nggak ngomong samsek. Baru tau tiga hari ke belakang bahwa namanya itu The Chairman.

Pas tanggal 1 nya, malem sebelum bobo aku tetiba kepikiran ide yang aneh (ah, aku kan udah langganan pikiran absurd)! Kepala aku malah muncul pertanyaan gini : gimana kalo Frank Wynn alias Mr. Wynn pake penampilan kayak The Chairman? Jadi besoknya di kantor, aku langsung aja eksekusi ide itu di kantor dan hasilnya made much different for my emotional state! Awalnya kan pas minggu terakhir bulan Agustus lalu, udah bosen magang nggak tau mau bikin gambar apa lagi. 

Begitu coba bikin gambar Mr. Wynn pake outfit-nya The Chairman, jadi keisi penuh semangat yang udah mulai loyo. Habis itu coba searching gambar-gambar tokoh hantu hitam itu, ternyata ada versi chibi-nya di serial kartun Chibi Tiny Tales, gemoy abis dah! Ketemu juga satu fan art yang barengin itu hantu sama banyak tokoh-tokoh antagonis dari berbagai serial animasi lain yang lagi atau masih ngehits. Jadi pengen coba gambar Mr. Wynn cosplay pake outfit tokoh-tokoh antagonis utama lainnya juga, nich!

Dengan coba eksplorasi kartun-kartun yang belum jadi kesukaan, serasa petualangan lintas fandom! Kalo udah gini jadi mulai terpecahkan art block di kepala dan semangat ter-charge hingga penuh!

Bukannya tokoh protagonis (ini kebiasaan aku, malah lebih tertarik dengan antagonis) yang menyita perhatian aku. 

Gambar di atas ini dapat juga dilihat di sini

Wajah The Chairman yang aslinya, nggak terlalu nyaman buat dipandang, ya?

The Chairman yang versi chibi, gemoy, imoet, uchul

Sunday, September 4, 2022

Kapan Orang Bisa Bersikap "Nafsi-nafsi" atau "Amaluna Amalukum" ke Aku?

Catatan 5 September 2022

"Abaikan saja pandangan buruk orang2 padamu yg penting kamu tidak mengusik hidup mereka."


Topik ini tuh udah lama banget aku gatel pengen nulis! Kalo aku curhat ke orang juga biasanya nggak banyak membantu. Makanya enakan curhat, atau mungkin curcol, ke blog aja. Justru karena nggak ada yang peduli, biasanya orang malah jadi lebih nyaman buat curhat di medsos. 

Sering banget aku denger bahwa kita harus kurang-kurangin ngeluh di medsos. Akupun awalnya udah berusaha jangan sampai berkeluh-kesah di blog ini, makanya kebanyakan nulis tentang kucing atau kartun kesukaan. Tapi ternyata topik yang aku mo tulis ini terus aja ganggu pikiran aku! Kalo udah gitu sich mau nggak mau ya harus dikeluarkan unek-uneknya!

Oke, memangnya topik apa sih yang aku mau bahas di sini?

Setelah pembukaan sebanyak dua paragraf, aku langsung saja ke intinya : aku ngerasa diperlakukan nggak adil sama banyak orang sekitar! Nggak adil sendiri sebenarnya ada banyak definisinya. Kalo definisi orang, misalnya dia keinginannya susah tercapai, tapi orang lain mudah. Aku mah beda, walaupun jelas ada juga kadang perasaan yang sama kayak contoh tadi.

Sumpah, ini udah bikin aku gedheg setengah mati, kayaknya sih dari jaman SMP juga udah ada perasaan kayak gini! Hingga kini, persoalan macam begini tuh belum beres aja!

Apa sih yang menurut aku nggak adil? Yaitu, orang lain boleh berbuat sesuka hati mereka asalkan nggak "nyenggol" orang lain, tapi kalo aku yang berbuat koq ada aja pihak-pihak yang nggak suka? Padahal aku juga nggak nyenggol siapapun? Mau keluarga, mau teman, mayoritas sikapnya gitu sama aku.

Kalo aku kesel sama perbuatan banyak orang, dibilangnya harus "nafsi-nafsi" atau "amaluna amalukum". Coba kalo kasusnya dibalik, belum tentu juga mereka bakalan nerapin omongan mereka itu ke aku! Kalo aku kesel sama sepupu yang boleh nggak dikudung, dibilangnya "gapapa dong". Pas aku baru pengen buka kudung, belum dilakukan, eh banyak yang nggak suka dan marah ke aku!

Padahal apa sih ruginya bagi mereka kalo aku buka kerudung? Dosa sih dosa, tapi kalo kasusnya orang lain kok boleh? Berarti bukan dari nilai perbuatannya dong, tapi dari siapa yang melakukan? Jika alasannya si sepupu itu nggak mengusik atau nyenggol orang, aku juga sama aja dong, buka kerudung itu nggak merugikan orang lain secara langsung! 

Nanti deh aku langsung aja buka, gak usah dengerin omongan orang yang nggak peduli soal aku ini nyaman atau nggak selama bertahun-tahun lamanya berhijab. Mereka cuma bisa berpatok soal halal haram, pahala dosa, surga neraka aja, nggak pernah mikirin perasaan aku! Lagian kan udah terbukti pakaian aku yang auratnya tertutup itu nggak bikin lelaki bangga gaet, sampai dua temen yang jilbaban juga setuju pernyataan ini. Lah, lawan jenis malah nggak suka liat aku yang pake outfit nutup orat!

Bahkan bukan cuma soal kudung, ketidakadilan dari orang sama aku juga banyak terjadi di kasus lainnya! Nanti deh aku ceritain di postingan yang lain aja, biar nggak kepanjangan!

Wishes Will Be Come True

Catatan 5 September 2022

"Ketika doamu belum terjawab, yakinlah Tuhan sedang sediakan yg terbaik untukmu."


Kutipan kalimat di atas sudah beberapa kali terbukti dalam hidupku. Contohnya, saat aku ingin tas Minmie pas kelas IV dulu, terus baru tercapai sebagai hadiah aku milad beberapa bulan setelahnya. Lalu, pas lebaran 2020 lalu akhirnya bisa beli juga boneka Doofenshmirtz pake uang THR, setelah berbulan-bulan nabung. Jika diingat seberapa banyak wishes come true, sebenarnya nggak sedikit juga.

Banyak keinginan yang tertunda, terus terkabulkan di tanggal atau momen yang sangat unforgettable. Untuk keinginan lain yang belum tercapai atau terkabulkan, mungkin aja bakalan sama kayak gitu, akhirnya jadi kenyataan di situasi yang lebih menyenangkan. Kira-kira apa ya keinginan aku untuk saat ini? Oh iya, pengen buku The Book of Doof!





Pelajaran dari Peristiwa Mischa

Catatan 4 September 2022

"It’s not a loss, it’s a lesson."


Artinya : "Itu bukan sebuah kehilangan, itu adalah pelajaran."

Pas tadi malem pulang ke rumah habis dari kantor, kerasa banget bedanya ketidakhadiran Mischa. Minggu lalu, si kucing betina item masih ada. Dia hampir aja kegiles motor waktu itu, karena dia malah rebahan di atas paving block dalam kondisi mendekati sekarat, mana udah malem lagian. Hujan tadi malem jauh lebih parah daripada malming sebelumnya, terlalu kasian buat Mischa kalo dia masih hidup dalam penyakitnya dalam cuaca yang tidak ramah ini.

Semua peristiwa pastinya ada hikmahnya. Begitu juga dengan kehilangan, meski hanya seekor kucing peliharaan. Tentunya mengandung pelajaran dari peristiwa matinya Mischa kurang dari seminggu yang lalu. Lantas, apa pelajaran untuk kami terkait tragedi kucing baru-baru ini?

Kalo liat video atau foto kucing-kucing punya orang di Instagram, terutama yang piara lebih dari lima ekor, suka kabita aja gitu. Pengen juga pelihara anabul sebanyak itu. Buat keluarga aku, kayaknya malah bakalan kewalahan kalo piara banyak banget, apalagi pas Mischa mulai sakit. Jadi, pelajarannya adalah jangan "serakah", bahkan dalam peliharaan sekalipun.

Inilah formasi sepeninggal Mischa :

Joe

Lula

Meylin (ibunya Joe dan Lula)

Lio (satu litter dengan Mischa dan Milo (not pictured))





Friday, September 2, 2022

Waktunya Menggambar di Saat Baper!

Catatan 3 September 2022

Masih ingat kan dengan caraku ketika mengatasi terbawa suasana? Ya menggambar saja! Namun, sudahkah aku rutin menerapkan cara tersebut? Baru-baru ini, aku memang baper akan sebuah gambar yang kulihat di internet.


Fakta kok, aku ini "lebay" gegara ke-baper-an aku ini! Cuma karena gambar Doofenshmirtz lagi pelukan sama Vanessa, aku spontan dengerin musik-musik kesukaan pengusir galau (seriusan, kejadian begini udah seberapa seringnya, sih?)! Banyak yang kasih komen di gambar itu "heartwarming", "very sweet", "cute", apalah, apalah, APALAAHHH, padahal kata aku itu hubungan ayah-anak yang paling mencurigakan! Malah keliatannya koq kayak couple?


Yodah daripada teterusan baper gak jelas, aku remake aja gambar itu jadi gambar couple beneran!


Gambar ini dapat juga dilihat di sini.


Thursday, September 1, 2022

Aku yang Perasa

Catatan 2 September 2022

"Jangan malu kalau Anda orang yg sensitif atau perasa, itu adl tanda Anda memiliki hati yg besar dan tidak takut menunjukkannya kepada sesama"

Satu hal lainnya yang menyebabkan rasa sedihku akan matinya hewan sama seperti kepada manusia : aku adalah orang yang sensitif atau perasa. Memang, aku saat kecil jauh lebih perasa ketimbang saat-saat ini. Waktu masih berumur empat tahun saja, aku sering terharu dan menangis jika mendengar suara adzan. Begitu juga jika dulu kudengar lagu-lagu bernada sedih, hingga tidur terus menerus terngiang-ngiang, padahal dengarnya tadi siangnya. 

Akibat perasaanku yang sensitif tadi itu, kesedihanku ketika peliharaanku mati itu kadarnya jauh melebihi orang-orang lain ketika menghadapi situasi yang sama. Ketika mereka berpikir "Ah, cuma kucing", atau "Kelinci kan cuma binatang", bagiku tidak ada kata 'cuma' untuk hewan. Sayangnya, untuk situasi ini aku seringnya disangka tidak merasakan kehilangan anggota keluarga dan malah lebih memilih hewan peliharaan. Padahal, pertanyaanku dulu itu hanya ingin mengetahui mengapa mereka hanya sedih dengan kematian manusia dan tidak sepertiku yang juga sedih untuk hewan.

Buatku yang perasa, semua kematian itu terasa sama menyedihkan. Malahan, bukan hanya peristiwa kematian saja, tetapi juga hancurnya sebuah tempat yang pernah dikunjungi oleh aku dan keluargaku dulu. Pada awal tahun 2016, kami liburan ke Kampung Gajah Bandung. Tiga tahun lebih setelah kunjungan kami tadi, kubaca berita tentang bangkrutnya tempat wisata tersebut dan seketika hatiku hancur. 

Tidak kusangka, pengalaman tadi itu adalah kunjungan kami yang pertama dan terakhir kalinya ke Kampung Gajah. Segera kuhela napas dalam-dalam setelah melihat banyak foto dokumentasi tempat tersebut setelah kehancurannya. Pada saat kami datang saja, tempat itu sudah kelihatan suram, ditambah dengan cuaca yang sedang hujan. Cuaca yang sama persis juga terjadi, di kala kubaca berita tentang tempat itu tutup permanen. 

Bagi orang biasa, perasaanku itu mungkin lebay. Atau baper Maksimum. Separah-parah sensi aku ini, sekarang udah jauh lebih mendingan. Di umurku yang tidak lagi usia kanak-kanak ini, aku masih bisa-bisanya nangis gegara interaksinya Doof dengan Vanessa.

Pengaruh Karakter Anime dan Animasi Barat pada Karakter Ciptaanku

Catatan Minggu, 24 November 2024 Karakter dengan kekuatan es selalu menarik perhatianku. Ada sesuatu yang luar biasa tentang bagaimana eleme...