Showing posts with label Karakter novelku. Show all posts
Showing posts with label Karakter novelku. Show all posts

Tuesday, July 26, 2022

Skill Menggambarku yang Nyaris Tidak Berkembang

Catatan 26 Juli 2022

Belakangan ini aku lagi males-malesnya gambar karena keasyikan ngecengin Heinz dan Roger Doofenshmirtz, kakak beradik yang sama sekali tidak mirip itu, atau Twitter an. Setelah kemarin mulai gambar lagi Bella dan Davina, aku jadi minat lagi buat gambar mereka. Gatel deh rasanya pengen remake gambar-gambar dua tokoh ciptaanku itu (terutama yang terakhir), karena semua karya jadulku itu cringey abis! Biar gampang buat gambar ulang, aku sengaja kumpulkan beberapa karya aku dari mulai SMP kelas IX sampai mulai kuliah.

Gambar-gambar itu aku sengaja hari ini taruh di status WA biar ngeliat perkembangannya. Sampai adikku yang terbesar memberi remark atau komentar yang bikin aku tersadar akan suatu hal!

"Gambaran Teteh g banyak improved ya," ujarnya via chat di WA.

Aku di situ lumayan terkejut. Sebelumnya kukira dia ngomong 'banyak improved', ternyata aku lupa baca huruf 'g' nya! Iya juga ya, setelah kulihat-lihat lagi dengan lebih seksama, semua hasil karya aku dari tahun ke tahun itu hampir nggak ada perkembangannya! Buat orang yang hobi gambar kayak aku sih itu peringatan keras!

Gambaran tahun 2018 (Davina Fenton, karakter ciptaanku, dan Pauline Bell, karakter dari serial kartun Atomic Puppet pakai kostum "Sword Sisters")

Gambaran tahun 2017 (Davina Fenton pakai baju utamanya, beneran nyaris nggak ada perubahan pada outfit-nya)

Gambaran tahun 2013 (Davina Fenton pake baju utama, tapinya bandonya diganti jadi flower crown mawar yang nantinya karakter aku yang lainnya, Bella Hayden yang akan pakai hiasan kepala yang terakhir ini)

Jika gambaran tahun 2018 (gambar pertama) vs 2013 (gambar ketiga dan terakhir) sih ya sudah jelas jauh membaik. Tapi jika dijajarkan dari tahun ke tahun, kelihatan sekali hampir nggak nongol perubahannya. Berhubung tahun 2013 itu aku mulai masuk ponpes, jadinya nggak bisa sering-sering menggambar. Lulus dari tiga tahun sekolah di asrama, eh komputernya malah rusak jadinya jarang bisa dipake dan akhirnya jarang gambar lagi.

Peribahasa "Practice makes perfect" itu baru sekarang terasa sekali kebenarannya. Sebelumnya aku udah percaya peribahasa itu, tapi ya selama ini belum terlalu relate. Tulisan ini bukan karena aku tersinggung atau semacamnya, melainkan agar menjadi peringatan sangat keras bagiku untuk lebih sering lagi untuk menggambar! Overthinking itu gede damage-nya, karena aktivitas sia-sia itulah yang menyurutkan semangatku untuk menggambar.

So, gak peduli bagaimanapun hasilnya, mau itu bagus atau ambyar, gambar ya gambar aja! 


Monday, July 25, 2022

Satu Outfit yang Kontras dari Satu Orang

Catatan 25 Juli 2022

Bella Hayden, karakterku ini aesthetic atau style berpakaiannya antara Sunset Shimmer atau Fluttershy. Khusus nama yang terakhir disebutkan, dia punya satu penampilan yang kontras! Rencananya, Bella ini bakalan punya satu momen pake gaya gothic atau punk gitulah, di saat seluruh dunia menjadi jahat yang ditandai pakaian dengan gaya seperti itu, kayak di film (SPOILER!) Sponge Out of Water, movie-nya SpongeBob yang kedua! Nah, ketika Bella ini kena pengaruh jahat itu, penampilannya kira-kira jadi mirip Fluttershy di Equestria Girls ketika dia jadi goth sementara.
Referensi lainnya untuk kostum gothic dari si rambut merah ini adalah masih dari outfit-nya Fluttershy, tetapi ini sudah jauh berbeda gayanya. Kostum Fluttershy lainnya yang dijadikan inspirasi adalah dalam episode Dance Magic, masih dari serial Equestria Girls. Dia ketika jadi goth dalam Equestria Girls (ini pas udah jadi manusia, ya, bukan pony lagi) terlalu tomboy, gak cocok ama gaya berpakaiannya Bella yang semi princess-like. Jadinya harus ditambahin elemen girly buat kostum gothic nya Bella, karena dia hampir selalu pakai rok.
Dari kostum dalam Dance Magic tadi, aku ambil rok lipatnya untuk dijadikan lapisan dari legging. Kancing dari sabuknya, aslinya adalah bentuk kupu-kupu, diganti bentuk mawar merah sebagai ciri khas dari Bella. Sisanya, lebih banyak mengikuti outfit gothic yang tadi. Dia bakalan tetep pake kaos tangan, tapi jenisnya bakalan beda dari yang dipake Fluttershy di sini.

Bakalan ada unsur yang aku tambahin, itu maksudnya unsur yang nggak ada di kedua outfits dari Fluttershy tadi. Biasanya Bella Hayden pake flower crown, dalam penampilannya ketika masuk dark side ini diganti jadi topi kupluk. Di topi ini masih bakalan nangkring elemen bunga, yaitu bros bunga mawar tapi warnanya lebih gelap dari flower crown-nya, yaitu merah gelap nyaris kayak darah!

Sepatunya mau gimana? Duh, itu sih aku juga belum terlalu mikirin, karena buat main attire atau pakaian sehari-hari doi juga belum fix aja. Untuk awal sih pake sepatu bot aja dulu, asalkan masih ada kesan girly dan princess-like. Kayaknya sih ini harus ada "impor" referensi dari outfit lainnya lagi deh, bahkan mungkin aja bukan hanya dari wardrobe milik Fluttershy doank, tapi juga karakter lainnya!

Wednesday, July 20, 2022

Mental Block Berimbas Art Block

Catatan 21 Juli 2022

Banyak orang diserang "mental block" berupa rasa enggan untuk melakukan sesuatu karena dibayangi oleh pengalaman masa lalunya. Kalo flashback yang asyik-asyik sih gak masalah, tapi kalo mengenang pengalaman yang bikin males hidup? Skip aja deh! Tidak kupungkiri, aku juga banyak mental block seperti itu, malahan sampe ngaruh ke ide menggambar segala! 

Gegara saking ketakutannya menggambar yang pakaian terbuka, jadinya ide gambar di kepala aku cuma hadir untuk terlupakan saja. Padahal kan sayang banget kalo jadi gak produktif. Sudah sering sekali ada rasa nyesel jarang gambar. Pengen deh bikin art summary dari setiap bulannya selama satu tahun, sayangnya gak setiap bulannya aku bikin gambar!

Penyebabnya kenapa, coba, jarang gambar? Akibat terlalu takut untuk menuangkan, karena udah kelamaan mikir, "Ini gambar bakalan jadi hal yang salah, dosa, blablabla." Psikolog aku juga udah pernah bilang, malah buat gambar doang aja sih gak masalah. Aku juga mikir-mikir dulu dongs buat bikin karya, gak akan jabanin hal-hal berbau 18 tahun ke atas!

Baru deh akhirnya bisa bikin outfit Bella Hayden itu fix, nggak akan dirombak besar-besaran lagi setelah ini. Padahal udah dari lama si karakter ini dibuatnya. Itu semua gegara kebanyakan mikir, keseringan nunda! Istilahnya udah gak asing lagi, overthinking!

Selalu inget deh waktu SMP ke bawah, kalo aku kedapatan sedang atau sudah menggambar tokoh yang kurang nutupin oratnya pasti aja ortuku marah, terutama almarhum Papah. Anehnya, saat itu malah jadi kecanduan buat gambar kek gitu meski tentunya ada rasa takut ketahuan. Begitu masuk kuliah malah jadi sebaliknya, Mamah (sekarang tinggal ada beliau ortuku) udah jauh lebih santai orangnya tapi malah akunya yang ragu terus buat gambar. Pas udah dikerjakan gambarnya, ternyata hasilnya menyenangkan dan asyik sangad!



Lakukanlah Sesuatu Agar Tidak Overthinking!

Catatan 21 Juli 2022

Sudah mulai diserang kemalasan lagi untuk menulis. Padahal menulis itu salah satu terapi untuk mengatasi overthinking. Bahkan untuk urusan gambar-menggambar saja aku ketiban overthinking! Jadinya sering mulur rencana gambar.

Akhirnya beberapa hari yang lalu terwujud juga rencana gambar menjadi nyata! Sudah diendapkan berapa lama tuh idenya, sampai akaran kali. Sebelum berani untuk merealisasikan ide gambar itu, aku tulis dulu ide yang muncul seperti mau menggambar siapa, pake baju apa, desain pakaiannya bagaimana, dll. Setelah berani menuangkan ide tersebut, rasanya satisfied banget! 

Proses menggambarnya juga satisfying! Seneng banget menggambar desain pakaian yang tadinya cuma berputar-putar gak jelas di dalem kepalaku ini. Bukan cuma prosesnya aja, tapi juga hasilnya yang memuaskan. Karena saking puasnya, sampai-sampai gambarnya pas udah beres itu dibawa-bawa terus sampai tidur!

Monday, July 4, 2022

Menampilkan "Sisi Kurang Sopan" dari Karakter Ciptaanku dengan Sarong

Catatan 4 Juli 2022

Karena sering membaca tweet tentang OC (original character), aku jadi teringat banyak karakter ciptaanku yang masih sangat kurang mendapatkan perhatian dariku. Salah satu tokoh favorit yang berasal dari ideku sendiri adalah Bella Hayden (tadinya mau pake nama keluarga Lasseter), doi ini terpicu untuk kubuat karakter setelah lama mengenal game Sally Salon. Game tersebut biasa kumainkan di komputer LCD ketika aku kelas VIII. Tokoh Bella ini dibuat berdasarkan tokoh "Bride" dari game tersebut. 
Tweet tentang OC itu biasanya meminta para pembuatnya untuk menampilkan gambar karakter ciptaan mereka masing-masing. Setelah sering menampilkan gambar Bella, aku baru sadar ternyata gambarnya itu sedikit sekali! Bahkan aku belum pernah menggambarnya dalam pakaian di luar baju utamanya! Hehehe, ide yang sedikit nakal menghampiri kepalaku, tetapi tenang saja, aku tidak akan pernah menikmati menggambar sesuatu yang 18+ kategorinya. 

Setelah menonton episode ke pantai dari serial kartun American Dad, aku mendapatkan ide tersebut. Ide yang agak kurang baik ini kudapatkan ketika melihat Francine, salah satu tokoh utama serial tersebut mengenakan pakaian renang plus sarong (rok lilit dari kain pantai), jenis pakaian renang yang paling kusukai. Pakaian renang dan sarongnya berwarna merah dengan corak bunga-bunga, cocok untuk imej Bella yang identik dengan berbagai jenis bunga dan warna pink atau merah. Sudah lama aku ingin menggambar karakter dengan sarong sebagai pelengkap pakaian renangnya, setelah menggambar Vanessa Doofenshmirtz pada bulan Desember 2021 lalu. 

Inspirasi lainnya dari karakter Bella Hayden adalah Suzie Kokoschka dari Hey Arnold. Suzie atau Mrs. Kokoschka juga pernah memakai pakaian renang ber-sarong pada sebuah episode pantai. Ini sih membuatku semakin kuat buat memilih sarong sebagai bagian dari pakaian renangnya Bella! Pakaian utamanya Suzie adalah pink, ketika berganti menjadi pakaian untuk ke pantai, warnanya berganti menjadi merah, situasi tersebut sama untuk Bella.

Satu karakter lagi yang ikut menjadi referensi pembuatan karakter Bella! Pastinya ini adalah karakter yang paling terkenal dari semua karakter yang sebelumnya kusebutkan dan juga dikenal sangat baik oleh para anak perempuan! Siapa sih yang masih asing dengan Sunset Shimmer dari Equestria Girls? Tokoh dengan nickname "Sunshim" ini kuambil gaya rambutnya sebagian untuk Bella, Sunshim juga mengenakan pakaian renang tipe sarong!

Ya, sudah fix untuk model pakaian renang Bella adalah tipe "ber-sarong" dan didominasi warna merah. Panjang sarong-nya akan mengikuti kepunyaannya Francine Smith, bagian atasnya akan mengikuti yang dikenakan oleh Suzie Kokoschka, dan pewarnaannya akan meniru sebagian dari sarong milik Sunset Shimmer. Skema warna Bella tidak memiliki warna kuning, jadinya warna tersebut dari sarong Sunshim tidak akan dimasukkan ke dalam gradasi warna pakaian renang Bella. Coraknya akan berupa corak bunga seperti Francine, tetapi akan digantikan dengan mawar alih-alih kembang sepatu (hibiscus). 

Sebagai anak yang besar di keluarga cukup religius, aku dididik ketat soal aurat wanita. Itu termasuk soal menggambar. Akan tetapi, ketika aku konsultasi dengan psikolog aku waktu itu, kata beliau sebaiknya aku membebaskan diriku sendiri untuk menggambar apa saja yang ada dalam pikiran ini. Meskipun terdengar bertentangan dengan ajaran agama Islam yang ditanamkan oleh ortu sejak kecil, itu justru akan lebih mengembangkan potensiku menghasilkan karya menurut beliau.

Entah perasaan apa namanya yang timbul ini, pastinya timbul semacam rasa bangga kepada diriku sendiri setelah menggambar karakter kartun dengan pakaian yang tidak terlalu sopan seperti Vanessa tadi. Kalau begitu, aku jangan ragu lagi untuk menambah keragaman jenis pakaian untuk para OC! Bukan hanya untuk Bella saja, aku juga ingin menggambar Davina dalam pakaian renangnya, hanya saja modelnya bukan plus sarong seperti yang pertama disebutkan. 


Sunday, February 20, 2022

Kecemburuan yang Aneh

Cemburu ngeliat crush ternyata sayangnya sama orang lain? Itu masih wajar, karena punya perasaan kepada seseorang itu normal. Lalu, apa cemburu yang tidak wajar? Kecemburuan yang tidak wajar itulah yang kualami, selama lebih dari satu tahun.

Percaya gak sih aku cemburu sama tokoh kartun kesukaan sendiri? Cemburunya juga bukan ke pacar si tokoh, melainkan sama anak ceweknya. Tokoh itu tak lain dan tak bukan adalah ... Dr. Heinz Doofenshmirtz! Anaknya sendiri namanya Vanessa.

Heinz sendiri udah cerai sama istrinya. Kalo nikah atau pacaran itu bisa pisah. Sama anak mah gak akan. Makanya, aku lebih cemburu sama anaknya ketimbang mantan istrinya.

Setiap kali ngeliat kebersamaan Heinz dan Vanessa, rasa panas yang aneh itu timbul! Nah, rasa panas inilah yang memberiku ide buat bikin shipping Franknessa itu. Apa cuma aku aja yang ngerasa kalo interaksi Heinz dengan putrinya itu kayak ke pacar? Jadinya "ayah rasa pacar", dong?

Untungnya, kecemburuan ini malahan jadi ide aku buat nulis novel yang benar-benar fresh, sama sekali baru. Tentang seorang santriwan yang mencintai tokoh gadis dari novel, tetapi dia bukan tokoh utamanya novel tersebut. Tokoh utamanya justru ayahnya gadis itu, yang merupakan ilmuwan jahat sama seperti Doofenshmirtz. Biar bagaimanapun, sang santri tidak dapat berbuat apa-apa untuk melampiaskan perasaan cintanya, karena berbeda dimensi dan dia mendalami tokoh ayah dari gadis yang dicintainya, yang tentunya tidak bisa sembarang "confess".

Saturday, March 13, 2021

Ilustrasi dan Artbook Sebelum Bikin Komik


Assalamualaikum, selamat pagi/siang/sore/malam. Dari pamflet di atas, aku jadi terinspirasi untuk membuat "ilustrasi" dan "artbook" sebelum membuat Komik. Dari salary yang ditawarkan, sungguh menggiurkan ya! Ditambah aku baru aja kepikiran untuk beli figurin original Dr. Heinz Doofenshmirtz baik versi regular maupun alternate dimension! 

versi regular

versi alternate dimension

Figurin yang KW sich, aku sudah punya. Mana yang ori ini kayaknya gak terlalu gede, ukuran tingginya sampai 10 cm menurut deskripsi. Barang original ini justru biayanya yang gede, karena sudah dapat diperkirakan harganya kayak awan yak. Harganya sich 150 k untuk versi regular, nah yang alternate universe ini dua kalinya! 

Biar kata, harga segitu cetek. Bagiku, sungguh merogoh kocek. (hasek, siapa yang bacanya di sini sambil nyanyi?) Hehe sori kalau cringy. Nah, dengan gaji yang ditawarkan, apakah aku akan mengambil kesempatan ini?

Ohoho, sayang sekali aku memilih mundur dari kesempatan ini, mengingat kontennya harus NSFW alias "18+"! Tapi ambil yang baik-baiknya aja lah. Aku jadi dapat ide untuk bikin ilustrasi dan artbook sebelum buat project komik sendiri. Kalo yang dimaksud dalam persyaratan portofolio yang harus dikirim itu violence/gore, baru deh Aku mau meskipun ada embel-embel "NSFW" atau "18+", mengingat aku udah cukup umur sebenernya.

Bingung!

Assalamualaikum, selamat pagi/siang/sore/malam. Untuk postingan hari ini, aku ngetiknya dini hari ya, sekitar pukul 03.50 WIB. Sengaja Aku ketik jam segini biar gak keganggu ama notif". Aku emang belum konsisten nulis di blog ini, berhubung gak bisa tidur lagi setelah kebangun, ya udah akhirnya diputuskan untuk mengisi blog ini setelah satu minggu kosong dari postingan Baru.

Bingung sich mau nulis apa untuk hari ini. Tapi daripada gak tau harus ngapain dan takut blog ini kembali "berdebu" karena lama ditinggalkan, akhirnya Aku mampir lagi di sini. Udah hampir satu jam aku nulis di sini (04.46 WIB), masih aja belum ada topik yang mau dibahas. 

Tentang Davina Fenton, Frank Wynn, dan kawan"? Belum ada yang pengen dibahas dari mereka. Tentang Heinz Doofenshmirtz? Lagi bosan, ah! Tentang Kuliah? Baru aja mulai masuk semester Baru, jadi belum banyak yang bisa diceritakan. Tentang buku favorit? Hmm, bisa juga.

Berhubung nantinya aku mau nulis skripsi dan bikin tugas akhir tentang Komik, buku favoritku ya seputar pembuatan Komik juga! Jadi, sekarang bukan lagi memfavoritkan Buku Komik, sebagai gantinya Aku sukanya Buku untuk bikin Komik! Komik apa sich yang bakal dibuat? Bukan judul yang Baru memang.

Kayaknya di blog ini (atau mungkin udah?) pernah cerita tentang novelku "Skullcapocalypse" yang sedang dalam proses penulisan. Ini cerita tentang wabah kiamat zombie! Taun 2020 lalu, saat Revina tetangga Aku denger aku punya konsep cerita tentang wabah aneh itu, dia bilang mirip pandemi COVID-19. Setelah dipikir-pikir, iya juga ya, kiamat zombie kan mudah sekali menular kayak virus corona. 

Akhirnya kuputuskan, cerita Skullcapocalypse yang sudah kugarap sampai setengah jadi di Wattpad itu akan kubawa untuk jadi tugas akhir. Menurut berita sekitar tanggal 25 Januari tahun 2021 ini, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung tempatku tinggal adalah kecamatan yang tertinggi kedua di Kota Bandung untuk penularan virus corona setelah Kecamatan Buahbatu. Bagaimana jika cerita kiamat zombie ini dimisalkan sebagai virus tersebut yang harus dicegah penularannya. Padahal Kota Bandung sudah dinobatkan sebagai kota paling taat protokol di Jawa Barat menurut Kang Emil.

Tokoh-tokohnya juga bukan yang asing bagi sebagian besar orang di sekitarku (tentu saat ini masih terasa asing bagi umum). Novel yang akan kuubah menjadi komik ini masih melibatkan petualangan Davina Fenton dan rekan-rekan sejawatnya. Ide ceritanya berasal dari satu episode Phineas and Ferb tentang banyak sekali zombie yang menyerupai penampilannya Dr. Heinz Doofenshmirtz! Akhirnya empat topik tadi jadi terbahas semuanya.

Sebelum komiknya dibuat, aku ingin membuat dulu ilustrasinya yang terdiri dari 3 sampai 5 gambar berupa cuplikan" adegan dari Skullcapocalypse tadi. Setelah jadi ilustrasi, lalu dikembangkan menjadi artbook yang terdiri dari antara 10 sampai 15 gambar. Dalam artbook ini, adegannya lebih rinci dan tentu saja, lebih banyak daripada ilustrasinya. Barulah dilanjut jadi Komik yang siap terjun ke tangan para pembaca!

Terima kasih buat yang sudah membaca! Doakan agar komik Skullcapocalypse bukan hanya sebatas tugas supaya aku mendapatkan gelar S1, tapi juga hiburan yang akan terus menemani orang" terutama masyarakat Kota Bandung. 




Sunday, March 7, 2021

Kau Akan Abadi dalam Tugas Akhirku

Assalamualaikum, selamat pagi/siang/sore/malam, aku kembali!

Tulisan ini emang ditulisnya malem, tapi orang kan bisa bacanya kapan saja. Jadi, mulai dari tulisan ini sampai postingan-postingan mendatang aku bakalan pake salam tadi.

Udah setahun lebih nih aku gak ngisi ini blog karena aku udah mulai persiapan nulis skripsi. Ngomong-ngomong skripsi, rasanya asik banget begitu tau isi skripsinya boleh tentang karakter-karakter novel Aku! Berhubung jurusan aku itu DKV, jadinya novel aku itu wajib dijadikan Komik. Mana pas sidang karya nanti itu harus membahas referensi seluruh isi karyaku itu, termasuk inspirasi para karakternya, kan hasek! 

Ngomong-ngomong skripsi dan tugas akhir, bukan rahasia lagi tentang wajibnya menulis "Ucapan Terima Kasih" untuk semua yang telah terlibat dalam penulisan skripsi dan perancangan tugas akhir! Hehehe, dilihat dari judulnya jangan dulu berpikir aku akan menuliskan nama orang terkasih, ya! Karena memang belum punya saja, walaupun begitu tetap saja ada nama yang terus melekat dalam memoriku. Nama orang ini sama sekali bukan orang yang menorehkan kenangan yang patut disimpan, tetapi perbuatannya itu layak menjadi referensi untuk karyaku nanti.

Karakter yang kubuat untuk cerita Komikku nanti banyak mengakar dari kisahku bersama orang-orang di sekitarku, tapi fiksi. Jadi para karakter itu tidak akan plek ketiplek sama dengan orang-orang itu tadi. Di sini aku akan bocorkan satu nama teman (atau justru malah musuh?) jaman SD dulu yang menjadi referensi untuk satu karakter di dalam karya tugas akhirku nanti. Bahkan sahabatku sejak kelas V SD, Diva, sudah menuliskan nama sang musuh itu dalam blognya, karena temanku itu juga korban dia!

Drung ... Drung ... Drung .... (SFX drum dipukul)

Nama musuh kami berdua itu adalah ... Regian Rinaldhi Muttaqien! Saking nyebelinnya itu orang, Diva gak ragu lagi nulisin nama dia di blog tentang pengalamannya di-bully olehnya! Regian itu sekelas sama Aku pas kelas IV dan V. Waktu kelas IV, kelakuannya masih mending belum parah-parah amir, begitu kami termasuk Diva sekelas lagi pas kelas V, itu benar-benar ujian bagi aku dan Diva.

Regian itu sering banget ngejek Aku "Gila" hanya karena Aku suka banget menggambar Danny Phantom. Bukan hanya ngejek, dia malah sampai bikin aku gak dapet nilai ketika kerja kelompok kelas V (kisah ini nanti aku ceritain di postingan selanjutnya, ya). Saking nyebelinnya, pas Aku dan Diva udah beda sekolah waktu SMP masih aja aku sebel sama Regian itu. Waktu aku kelas VII (tujuh) aja, aku sampai bertanya ke Irsyad adikku yang besar, "Boleh gak Regian dibilang Dr. Doofenshmirtz?" 

"Gak boleh!" seru Irsyad tegas.

"Kenapa? Kan Doofenshmirtz jelek, jahat lagi!" protesku.

"Tapi kan pinter!" seru Irsyad lagi.

Adikku itu sering mendengar kisah "kejahatannya" Regian, makanya dia tahu teman cowokku jaman SD itu tidak layak disamakan dengan profesor jahat dari Phineas and Ferb itu.

OK, balik lagi ke soal skripsi dan tugas akhir, nantinya aku akan membuat tokoh cowok yang sukanya nge-bully Davina Fenton, cewek yang jadi tokoh utama. Namanya Devon Matsumoto, dia ini blasteran Amerika-Jepang. Nah, si Devon ini adalah versi karakter komikku dari Regian tadi. Wajah Regian itu mirip-mirip orang Jepang, makanya Devon jadi keturunan campuran Jepang! 

Buat yang namanya Regian Rinaldhi Muttaqien, siap-siap ya nama kamu abadi di dalam tugas akhirku! Xixixi ....

Berhubung tangan udah pegel ngetik, sekian sampai di sini dulu yak. Terima kasih buat yang sudah baca. 

Thank you.
Syukron.
Arigatou.
Hatur nuhun.




Tuesday, December 31, 2019

Hans Ganti Nama Keluarga

Tokoh paling baru ciptaan aku, Hans Mueller, adalah orang Jerman. Aku kepikiran buat ganti nama keluarganya karena nama Mueller itu udah terlalu umum buat mereka, kasarnya sih udah "pasaran". Jadi aku mau ganti namanya pake nama keluarga yang jarang ada, akhirnya aku search nama keluarga Jerman yang unik dan namanya diganti jadi...

...Durchdenwald!

Arti dari nama keluarga Durchdenwald itu "melalui hutan". Karena emang jalan untuk ke tempat tinggal Hans itu dipenuhi pohon tinggi, walaupun itu bukan benar-benar hutan. Dia tinggal di perumahan milik perusahaan ayahnya, tetapi dia tinggal di gedung kantor ayahnya, bukan rumah biasa. Jadi, mulai sekarang nama lengkapnya adalah Hans Durchdenwald!

Friday, December 27, 2019

Kebersamaan Hans dan Davina

Awalnya aku mau bikin Davina Fenton, tokoh utama novel aku, jadi pasangan dengan Mr. Wynn. Tapi aku pikir kayaknya lebih cocok kalo Mr. Wynn itu orangnya dingin, jadi Davina akhirnya jadian sama seniornya yang sekelas sama Mr. Wynn di sekolah, namanya Hans Mueller. 






Sailor Sommelier

"Kok bisa, ya, ada tokoh anime yang mirip tokoh novel aku, Mr. Wynn?" itu yang terlintas di pikiran aku pas liat Sailor Sommelier, tokoh monster dari anime Sailor Moon season 5. Sebenernya yang dipake sama monster ini di kepalanya itu ujung botol sama gabusnya, bukan kopiah kayak Mr. Wynn. Aku juga bukan terinspirasi, karena aku baru tau tokoh ini setelah aku bikin Mr. Wynn. Aku sengaja gak nampilin gambar tokohnya di sini, karena ngurus perijinan hak cipta itu ribet. Sebagai gantinya, aku pasang gambar Sailor Sommelier karya aku sendiri.



Komikku Ganti Judul!

Akhirnya aku bisa nulis lagi di sini setelah kira-kira ada sebulan gak bikin post baru. Untung aja rencana cerita yang baru, "Wynn of The Dead" dipilih dosen mata kuliah Komik dan Desain Karakter buat diwujudkan menjadi komik Webtoon. Apa, aku jadi author di Webtoon!? Rasanya asyik banget deh bisa nerbitin komik karya sendiri!

Inti ceritanya masih sama kayak judul sebelumnya, "Hyunh of The Dead", cuma ada pengubahan sedikit saja di judulnya. Nama "Hyunh" jadi "Wynn". Kenapa diganti? Karena Mr. Hyunh aslinya adalah tokoh kartun Hey Arnold, pasti ada hak ciptanya walaupun desain karakter komik karyaku ini udah jauuuuh beda sama karakter aslinya. Jadi namanya pun Mr. Wynn, bukan Mr. Hyunh lagi. Bahkan aku kepikiran buat ganti lagi judulnya jadi "Skullcapocalypse", yang merupakan gabungan kata Skullcap (kopiah) dan Apocalypse (kiamat).

Lho, kok, ganti lagi judulnya? Karena cerita komiknya sebagian besar diinspirasi episode "Night of The Living Pharmacists" dari Phineas and Ferb. Ya, ini mungkin udah aku ceritain di postingan sebelumnya, episode ini tentang menularnya wabah zombie yang berpenampilan seperti Profesor Heinz Doofenshmirtz. Sebenarnya Heinz Doofenshmirtz bukan apoteker (dalam Bahasa Inggris disebut "Pharmacist"), dia disangka berprofesi itu karena jas labnya. Aku ingin judul komik aku juga berdasarkan pakaian yang menjadi ciri khas zombie dalam komik yang sedang kurencanakan ini, yaitu kopiah.

Bedanya dengan episode tersebut, Profesor Doofenshmirtz tahu banget di kota tempat dia tinggal sedang terjadi wabah zombie yang penampilannya hampir persis kayak dia dan wabah itu juga gara-gara dia sendiri. Kalo Skullcapocalypse, Mr. Wynn tau-tau liat di kota banyak banget zombie yang mirip dia penampilannya dan sama sekali gak tau ada apa di balik kejadian aneh ini. Di komik aku, yang nularin wabah ini Hans, temennya yang iri sama prestasi Mr. Wynn karena dia kepilih jadi siswa teladan di sekolahnya. Walaupun namanya pake embel-embel mister, Mr. Wynn ini masih anak remaja SMA. Di Amerika, kalo kita kurang deket sama orang, kita manggil dia pake nama keluarganya dan ditambahin gelar mister buat laki-laki dan miss buat perempuan. Masing-masing arti dari dua gelar tadi adalah "tuan" dan "nona", tapi sengaja gak aku terjemahin di komik karena bikin dia makin kayak tua.

Friday, November 22, 2019

Rencana Cerita Baru

Ini postingan pertama di bulan November dan bulan ini udah mau habis lagi! Tapi aku masih bakal lanjut nulis di blog ini. Aku kepikiran buat nulis novel atau komik selain "Davina dan Bumi Kedua", judulnya "Hyunh of The Dead". Judul ini pelesetan dari film zombie "Shaun of The Dead" (tolong kasih tahu kalo aku salah nulis namanya). Cerita ini memang tentang zombie juga, sekaligus klon (kembaran yang dibuat, bukan kembaran dari lahir). Cerita ini masih menggunakan tokoh yang sama dengan tokoh novel Davina dan Bumi Kedua. Menggabungkan episode "Night of The Living Pharmacists" Phineas and Ferb dan "Double Dipper" Gravity Falls.

Inilah rincian plotnya! (belum final, jadi jangan khawatir spoiler)


  • Mr. Hyunh atau Mr. Wynn terpilih menjadi siswa teladan di sekolahnya, Eclipse River High.
  • Hans Mueller, teman sekelasnya ingin predikat siswa teladan untuk Mr. Hyunh itu dicabut. Hans adalah murid berprestasi, tetapi ia merasa tersaingi karena tidak terpilih sebagai siswa teladan. Jadi, ia terpikir untuk merusak imej saingannya itu. Mr. Hyunh hanya dianggap saingan oleh Hans saja, yang bersangkutan tidak menganggap sama untuk Hans.
  • Di loteng rumah menaranya, Hans menemukan sebuah mesin fotokopi tua dan menyalakannya. Karena dia berada di dalam gudang yang berdebu, dia langsung bersin dan mengenai mesin fotokopi itu!
  • Keluarlah selembar kertas bergambar dirinya, kertas itu pelan-pelan berubah menjadi salinan atas dirinya! Ternyata mesin itu adalah mesin pengganda manusia! Hans segera menghilangkan klon dari dirinya itu.
  • Esok harinya, Hans menggunakan potongan kuku Mr. Hyunh untuk digandakan. Satu potongan kuku menghasilkan satu orang klon, berarti dari semua potongan kuku menghasilkan 10 klon!
  • Hans memberi tugas yang berbeda-beda untuk setiap klon, semua tugas yang diberikan bersifat merusak, misalnya mencorat-coret tembok jalan. Mereka pun disebar ke seluruh kota Eclipse River.
  • Pada awalnya, teman-teman Mr. Hyunh yang lainnya yaitu Davina, Alfred, Bella, dan Harvey melihat Mr. Hyunh melakukan hal yang tidak baik, padahal itu klon, bukan Mr. Hyunh asli. Satu orang melihat satu klon. Mereka sedang berada di luar rumah mereka.
  • Mereka kemudian bertemu Mr. Hyunh yang aslinya dan melaporkan apa yang mereka lihat tadi. Tentu saja Mr. Hyunh tidak mengerti apa yang terjadi. Para guru juga menghubunginya dan mengatakan hal yang serupa dengan teman-temannya itu.
  • Davina yakin terjadi kesalahpahaman di antara guru dan teman-temannya, tetapi di grup Whatsapp sekolah menunjukkan foto dan video kejadian yang mereka lihat. Bukti-bukti itu menunjukkan bahwa itu benar-benar Mr. Hyunh. Orang yang dimaksud semakin bingung, karena hari ini dia tidak mengunjungi tempat yang ditunjukkan dalam foto dan video.
  • Situasi semakin buruk dengan menampilkan keisengan yang dilakukan oleh "Mr. Hyunh" di berita TV. Melihat berita-berita itu. Hans senang dan puas dibuatnya. Akan tetapi, para sahabat Mr. Hyunh tahu betul temannya itu tidak mungkin melakukan hal demikian. Pasti ada penjelasan logis, begitu kata mereka.
  • Sayangnya, para klon itu lalu rusak sehingga bermuatan listrik dan menyetrum siapapun yang mereka temui untuk mengubahnya menjadi klon Mr. Hyunh juga.
  • Terjadi blackout di hampir seluruh kota Eclipse River, juga tidak ada koneksi internet dan siaran televisi sehingga Hans tidak mengetahui apa yang terjadi pada klon buatannya.
  • Mr. Hyunh dan teman-temannya berusaha pulang ke rumah mereka, tetapi sekumpulan orang yang saling menulari dan mengubah mereka menjadi Mr. Hyunh merintangi jalan mereka! Apalagi kota sedang gelap gulita!
  • Supir taksi yang mereka naiki membuka sedikit jendela karena belum sadar apa yang terjadi, lalu satu orang tertular menjadi zombie Mr. Hyunh dan dia berjalan mendekati taksi tersebut, menyentuh sang supir!
  • Mr. Hyunh dkk. langsung keluar untuk menyelamatkan diri. Sejurus kemudian Mr. Hyunh langsung ingat akan tiga adiknya: May, Seymour, dan Sheldon!
  • Kelima anak itu mencari adik-adik Mr. Hyunh tadi. 

Tuesday, October 29, 2019

Selamat Hari Sumpah Pemuda (Telat!)

Sebenernya Hari Sumpah Pemuda itu udah lewat, tetapi lebih baik telat mengucapkan daripada tidak mengucapkannya sama sekali. Aku di sini gak sekadar ngucapin, tapi juga bikin gambar untuk memperingatinya. Bukan, aku gak akan gambar Danny Phantom, atau Mr. Hyunh, apalagi Doof yang buruk rupa (gak tau kenapa aku seneng banget nulis tentang tokoh yang bikin geuleuh ini)! Aku bikin gambar May Wynn, salah satu tokoh novelku.

Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...