Wednesday, September 7, 2022

Sejarah Karya Gila

Catatan 8 September 2022

Oke, catatan hari ini lagi-lagi masih seputar flashback. Kali ini aku bakalan bahas tentang "sejarah dunia gambar karyaku yang paling gokil"! Orang yang sering punya pikiran nyeleneh macam aku, gosah kaget kalo gambar buatannya juga GJ! Walaupun begitu, gambaran aku yang "gila" jumlahnya cuma satu banding berapa dari karya aku yang normal.

"Membuat karya gila!" kata penggalan dari opening song Phineas and Ferb pas si tokoh utama yang pertama disebut, nyorat-nyoret wajah Candace, kakaknya yang cewek.

"Kalakah Gambar-gambar Kieu!"

Itu adalah kutipan kalimatnya Mamahku saat beliau melihat hasil ulanganku yang jeblok di kelas IV (lupa lagi nilainya berapa). Artinya, "malah bikin gambar-gambar begini!". Di saat otakku nge-blank di satu soal, bukannya berusaha mikirin jawabannya, malah ter-distract sama ingatan gambar ekspresi keledai yang lucu di buku cerita fabel dari koleksi perpustakaan sekolah! Karena gambarnya lumayan susah kalo nggak nyontoh, jadi aku gambarnya seadanya aja, dari memori. 

Hasilnya malah jauh banget dari gambar aslinya dan malah jadi keliatan kayak kelinci kakek-kakek gundul! Secara kuping keledai dan kelinci itu kan dari bentukan sama-sama panjang ya. Alhasil itu kertas ulangan malah banyak gambar wajah si kakek kelinci yang ekspresinya lagi bengong, padahal maksudnya mau bikin lagi teriak, sambil soal di kertas tetep kosong melompong nggak kejawab. Papah aku pas ngeliat gambar kakek kelinci gundul itu ngasih voiceover "Hooo" sambil nunjuk ke gambar aneh itu karena ngeliat mulutnya yang melongo. 

Lalu, kalimat dialog Mamah dalam bahasa Sunda tadi yang menjadi judul sub-cerita ini, keluar pas blio liat beberapa gambar kelinci tuwir di kertas ulanganku itu. Blio nambahin, "Kalo essay itu jangan sampai kosong, isi aja sebisanya karena masih dapat nilai."

"Gambar Gila!"

Gambar aneh yang satu ini bukan pure semuanya karya aku, karena aku di sini cuma "melengkapi" gambar bagian-bagian tubuh dari berbagai binatang! Pas pelajaran Bahasa Inggris kelas III dan V, belajar nama-nama bagian tubuh hewan dan dikasih satu kertas gambarnya. Buat aku sih cuma dibaca bentar gambar bagian tubuh dan namanya dalam Bahasa Inggris trus ditulis artinya, udah cukup. Jadinya nggak perlu lama-lama ngedengerin penjelasan lagi mengenai materi itu. 

Pas aku kelas III lagi ngeliatin gambar-gambar bagian tubuh hewan itu, tetiba aja keingetan bentuk irisan melintang akar teratai yang aku liat fotonya beberapa hari ke belakang di majalah wanita populer. Tanpa sadar, gambar gajah yang aslinya itu belalainya cuma digambar sepotong buat nge-highlight gadingnya, sama aku malah dijadiin akar teratai, ujungnya banyak bolong! Jadinya itu gajah malah jadi "pesek" dan lobang idungnya lebih banyak daripada spesies normalnya. Malah jadi ketagihan corat-coret gambar gajah itu, karena gambar aslinya cuma sampai mukanya doangan, aku jadiin juga badannya gurita karena sering liat di buku-buku hewan laut.

Akar teratai beserta irisan melintangnya. Sumber gambar : https://i0.wp.com/gitacinta.com/wp-content/uploads/2021/07/akar-teratai-1.jpg?

Efek gila ini menular ke gambar-gambar bagian tubuh hewan yang lainnya di satu kertas itu! Gambar kantung kangguru yang lengkap sama anaknya, aku jadiin burung yang ada tanduk setannya plus komuk yang marah. Kaki burung unta (aslinya kakinya doangan) malah berubah jadi manusia setengah burung. Ada pula profil samping macan tutul yang lagi mengaum, cuma ada hidung sama mulutnya yang menganga, eh jadinya kodok yang lagi jongkok sambil penuh taring. 

Waktu itu, masih jarang temen yang liat dan tau gambaran aku itu. Eh dua tahun kemudian, pas aku kelas V, dapet lagi materi dan gambar yang persis sama! Aku remake aja hasil karya yang dulu, gambarnya hampir sama tapi efeknya yang beda banget! Satu temen cowok namanya Regian Rinaldhi Mutaqien yang dulunya nggak sekelas pas pertama bikin gambar itu di kelas III, liat gambar itu pas lewat meja gue, dia sontak berseru, "Hanna, gila ih kamu!" dalam konotasi ngejek, nggak mungkin maksudnya muji karena kualitas gambarnya mediocre alias B aja. 

Kalopun iya bagus, kualitasnya kalah jauh sama gambar aslinya sebelum aku "retouch". Berkat 'The Power of Heboh' yang dia keluarkan, jadi aja semua temen cowok di kelas ane bikin kerumunan di meja aku buat ngeliat gambar hewan yang udah diubah jadi mutan itu. 

"Eh liat itu, Hanna bikin gambar gila!" seru Regian ke semua temen di kelas V.

Akhirnya itu kertas gambar bagian tubuh hewan dalam Bahasa Inggris dapet nickname 'gambar gila'. Sayangnya itu gambar tetiba ilang pas mau pulang sekolah, padahal aku taruh di atas meja. Kelas aku waktu itu lagi diberesin buat acara apa gitu. Curiganya, ada temen yang sengaja buang itu gambar, soalnya udah dicari di tas dan kolong bahkan tempat sampah kelas, nggak ada.

"Poisoned"

Judul sub-cerita yang satu ini bukanlah komentar dari anak cowok atau ortu pas ngeliat karya aku yang aneh bin ajaib, melainkan nickname dari bestie-ku untuk sebuah gambar Danny Phantom dalam pose, yang istilahnya bukan lagi 'nggak banget'. Bahkan ini jauh lebih buruk daripada kata 'nggak banget'. Saking buruknya, sampai-sampai gambarnya itu nggak boleh diliat pas lagi makan. Padahal cuma dapet referensi dari ilustrasi di buku paket Bahasa Inggris kelas 5, terbitan Sarana Panca Karya Nusa.

Satu lagi bab yang memorable dari pelajaran Bahasa Inggris kelas lima selain tentang bagian-bagian tubuh hewan, juga yang bahas penyakit-penyakit. Pas baru beli buku paket, aku kan kepo isinya dan coba baca-baca tuh buku. Tetiba kebuka aja halaman dari bab tentang penyakit dalam Bahasa Inggris, salah satu penyakitnya adalah "poisoned" artinya "keracunan". Si penderita keracunan adalah anak cewek yang digambarkan lagi muntah di atas kloset duduk, buat aku yang emetophobia sih gambar itu ngagetin!

Untuk mengatasi gemetaran akibat gambar 'cursed' itu, lagi-lagi kepikiran ide yang geje abis! Kubuka buku corat-coretku, tentu saja untuk menggambar.  Temen aku yang cowok Regian Rinaldhi M tadi yang sialnya lagi kebagian duduk di sebelahnya aku, langsung aja ngomel, "Huuu, menggambar!" Meski dapet react begitu, tetep aja niatanku nggak ilang untuk menggoreskan pensil ke atas halaman buku barusan itu.

"Yeah, I can do that!" Itulah yang akan kukatakan seandainya aku adalah Butch Hartman, penciptanya Danny Phantom.

Gambar anak cewek 'cursed' tadi yang udah bikin aku jantungan nggak ketulungan, segera aku redraw! Eh, ketulungan deng, kan ditulungan ku gambar yang aku bikin ini. Di sini aku menerapkan jurus ATM : Amati, Tiru, dan Modifikasi, jadinya nggak plek ketiplek sama gambarnya dengan yang ada di buku. Hasilnya, Danny Phantom lagi muntah di atas kloset duduk, sama kayak yang dilakukan cewek penderita keracunan tadi itu. 

Anak cowok yang namanya Regian itu lantas kepo sama karya aku (tadi kan julid), dia ambil paksa bukunya. Begitu dia beres baca, kayaknya dia kena semacam trauma sama isinya, jadinya ngatain "Gila!" sambil ngebanting buku itu di atas meja aku. Tros aku tunjukin aja gambar Danny Phantom yang juga keracunan itu ke Diva, bestie aku yang cewek. Sambil diperlihatkan juga gambar referensinya dari buku paket Bahasa Inggris!

"Jangan pamer-pamer!" ujar Diva.

Ya, sekian saja kisah gambar-gambar paling absurd yang pernah aku buat selama hidupku. Apakah terlalu panjang? Wajar saja, namanya juga 'sejarah'! Mana ada buku sejarah yang tipis?

Tiga Lawan Terberat Diri Dihadapi Dulu dengan Blogging

Catatan 7 September 2022

Ingin deh rasanya menulis di luar tentang flashback. Tapinya kalo nggak bahas-bahas aneka kisah masa lalu, malah buntu idenya. Nggak tau mau nulis tentang apa selain banyak hal dari masa lampau. Kalo udah mandeg mo nulis apa kayak gini, ya udah seterusnya males aja.

Emang sih ya nulis di blog gini bukan bagian dari tugas kuliah atau pekerjaan selama aku magang. Buat aku yang keseringan overthinking, harus diusahakan selalu nulis di blog, sekalipun itu cuma curcol isinya. Berhubung situasinya aku ini lagi nggak bisa nulis surat imajiner, aku harus ke kantor setiap Senin hingga Sabtu, harus ada alternatif lain untuk urusan tulis-menulis pembunuh ovt ini. Ya jatuhnya ngeblog.

Kalo dibilang ada ide buat ngisi blog sih ya banyak. Cuman, lagi-lagi topiknya masih seputar flashback! Lha, emangnya nggak ada topik cerita masa kini? Yaaaa, semakin tambah umur justru semakin sedikit keseruan pengalamannya, karena keseharian aku ini semakin monoton, ditambah makin jarang pergi-pergi akibat pernah ada pandemi. 

Dengan rutin ngisi blog, jadi berlatih untuk melawan tiga hal berikut : mood sendiri, ego sendiri, dan rasa malas. Walaupun mood lagi ancur-ancuran, nggak kepikiran ide, tetep harus "dipaksakan" bikin postingan baru biar nggak overthinking, yang malah mendorong mood jadi semakin down. Egonya aku sih pengennya scrolling gak jelas tentang tokoh-tokoh kartun yang lagi dikecengin, tapi aku harus sadar bahwa aktivitas kayak gitu tanpa output yang jelas bakalan bikin makin nggak produktif dan kreatif. Sebenarnya aku ini pemalas parah, bahkan ngeblog aja bisa males, cuman kalo dibiarin kebawa males ya bakalan bisanya gigit jari doang liat blog punya orang-orang yang rajin update.

Sumber gambar : Twitter

Tuesday, September 6, 2022

Masa Lalu Hitam di Dalam Hidupku, Dapatkah Kujadikan Putih?

Catatan 6 September 2022

Sumber gambar : canva
"Hukum dlm hidup adalah perubahan. Dan bg yg hanya melihat ke masa lalu atau skrg akan di pastikan kehilangan masa depan mereka."
di sinilah sumber dari link quote di atas
Kutipan di atas ini cocok banget buat aku yang langganan flashback. Bukannya demen sih, lebih ke suatu penyakit. Terutama insiden kelinci, belum pernah bisa benar-benar ilang sedih dan guilty nya. Sering banget kepicu ingatan kejadian itu sama hal-hal tertentu.

Sebelum mengatasi kilas balik ke memori penuh penyesalan itu, cari dulu deh trigger nya apa aja. Biar bagaimanapun, masa lalu adalah hal yang tidak bisa dikendalikan. Sama aja kayak buku yang udah terbit, isinya udah nggak bisa diedit lagi. Tentu irasional (tidak tepat) jika aku terus terpikirkan insiden tersebut.

Apa aja sih yang jadi pemicu kembalinya ingatan akan peristiwa yang guilt nya nggak ada lawan itu?

  1. Peristiwa kematian hewan, apalagi jika peliharaan sendiri. Mau itu kejadian nyata atau hanya dalam cerita. Sampai-sampai aku nggak bisa ngakak dan nggak nemu lucunya di iklan preman mewek dengerin lagu Helly di iklan McD.
  2. Berita viral ketika seseorang membandingkan atau menyamakan apapun dengan hewan, semisal kasus adzan dari toa masjid atau hater yang main kurban-kurbanan pake standee idol.
  3. Seseorang yang wafat, terutama jika orangnya itu masih muda atau di bawah umur. Peristiwa begini lebih dari menyedihkan bagiku, karena memantik perasaan bersalah yang masif. Bokap-nyokapnya pasti terpukul karena si anak wafat tidak mencapai umur ortunya. Padahal akupun dalam pertanyaan itu tidak berniat buruk dan hanya curious dengan sebuah fenomena yang terjadi di sekitarku.
  4. Kisah-kisah seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, lalu menjadikan hewan peliharaannya sebagai pelipur lara.
  5. Gambar atau kelinci beneran, seriusan aku pernah ke-trigger memori akan insiden ini gegara gambar banyak kelinci di buku paket Matematika kelas 5. Seharusnya aku nggak anggap piaraan itu kayak anggota keluarga, jadinya nggak akan heran sama orang lain yang hanya merasa kehilangan untuk sesama manusia saja, karena sebagian besar dari mereka tidak memelihara hewan.

Kata Papah almarhum, "Hidup itu maju, bukan mundur." Ya, waktu terus melangkah maju, tidak pernah putar balik ke masa lalu. Tentu akupun tidak ingin terus tenggelam dalam penyesalan. Namun, bagaimana caranya agar aku dapat berdamai dengan diri sendiri, karena inti masalahnya justru adalah penyesalanku?

Ingatlah selalu bahwa aku memiliki sudut pandang yang berbeda dengan mayoritas orang, yang tidak memandang hewan adalah makhluk rendahan dan nyawanya berharga layaknya kita sebagai manusia. Karena perbedaan sudut pandang inilah aku pada saat itu mengalami clash dengan Papah. Hanya berbeda saja, bukan karena ada sesuatu yang salah di dalam diriku. Jadinya aku tidak perlu menyesalinya terlalu dalam lagi.

Saat ini, aku harus mengubah diriku sendiri, yang tadinya menghindari untuk memelihara hewan karena khawatir hewannya akan cepat mati dan terus dibayangi perasaan bersalah akibat insiden kelinci. Justru dengan mulai memelihara banyak kucing lucu, hari-hariku banyak terhibur dan tidak membosankan. Walaupun udah beberapa kali ngalamin kucing ilang dan baru-baru ini ada kucing yang meninggoy (Mischa), semangatku melihara hewan itu semakin meningkat. Apalagi sekarang semua anggota keluargaku di rumah suka anabul, kecuali Eyang Putri (nenek dari Mamah).

Ngeliatin foto kucing-kucingku pada anteng berjemur sinar matahari pagi aja udah tenang banget rasanya. Apalagi kalo ngeliat secara live, eh langsung maksudnya, pastinya gemoynya makin nggak ada obatnya! 

Lula (kiri) dan Lio (kanan)

Milo (kiri) dan Meylin (kanan)

Sayangnya wajah Lio ketutupan corong

Meylin, Lula, Milo, dan Lio berjajar di jendela buat berjemur, di sini yang menclok di jendela itu kucing ya, bukannya burung kakaktua 😄😁

Semuanya hadap kamera kecuali Lio, lagi-lagi mukanya ketutupan corong udah mah dia nggak hadap kamera



Preman Mewek Denger Lagu Helly Guk-guk-guk

 Catatan 6 September 2022


Beberapa hari ke belakang ini aku mengangkat lagunya Chicha Koeswoyo yang berjudul "Bersinar Matahari" dalam post tentang Lio ketika memakai corong antigaruk di kepalanya. Seketika aku teringat kembali lagunya Chicha lainnya yang lebih populer karena lebih banyak diketahui orang, yaitu "Helly Guk-guk-guk". Inget deh pas jaman 2008-2009, iklan produk apa gitu lupa, pake potongan audio asli lagu Helly itu. Di iklan itu, seorang bapak-bapak preman mewek di mobil denger lagu anak-anak legend hingga berpuluh-puluh tahun itu.

Kecil kemungkinannya ada orang yang nggak tau lagu Helly, tapi kalo kepo versi aslinya dan mager buka yutup lagi, bisa klik di sini.

Sekitar dua atau tiga bulan ke belakang, aku sempet cari tuh iklan di Youtube. Tapi karena ngeblank banget itu iklan produk apa waktu itu, cuma inget taonnya aja, alhasil ketemunya juga seadanya. Dicari di video kompilasi iklan-iklan periode segituan, nggak ketemu. Beda sama iklan es krim Spongebob, prodaknya ikonik dan memorable plus kostum satu bintang iklannya juga.

Satu sobat aku dari jaman kelas 5 biasanya apal sama iklan-iklan jadul. Aku tanya dia "iklan apa yang ada lagu Helly trus bapak-bapak gundul nangis denger lagunya?". Waduh, ternyata kita sama-sama nggak tau! Dia kira aku nanyain iklan permen Bo*gie, soalnya jingle-nya mirip dikit sama lagu Helly.

Hari ini langsung cekidot cari lagu Helly di Youtube, barangkali aja ada hints tentang iklan yang aku cari itu di kolom komentar. Banyaknya sih kisah-kisah dari anak generasi jaman old (semuanya "mantul" atau "manjiw", bahkan katanya saat penyanyi aslinya dulu lagi ngehits di dekade '70an, yang punya teve cuma bapak kepala desa). Nihil lagi aku cari tau tentang iklan itu, tapinya kalo mager cari itu iklan bisa-bisa nggak bisa tidur ntar malem! Tetiba aja nggak ada angin, nggak ada hujan, pikiran aku langsung mengarah ke satu jenis makanan : es krim!

Kayaknya nih iklan "aneh" yang gw cari itu iklan es krim nih. Tapi biasanya iklan es krim itu kan bintangnya anak-anak atau paling banter ya kaum remaja. Nggak pernah pake aktor bapacc-bapacc, mana mewek lagian di iklannya. Berarti es krimnya ini agak beda, bukan merek es krim biasa tapinya bagian menu dari restoran sohor!

Seketika aku dapet clue lagi, yaitu McD*nalds! Makanya itu iklan bisa nempel di kepala aku sejak 14 tahun yang lalu itu karena pastinya seputar merek yang biasa dikonsumsi sama keluarga aku (heheheh, kapan sih kami nggak demen mekdi). Lalu, kata kunci yang aku pake di YT itu akhirnya begono : iklan McD 2008. Ketemulah beberapa versi iklan dari tahun tersebut, ada versi delivery, versi UEFA EURO (taun itu kan lagi pildun, taunnya Trix and Flix!), dan yang terakhir ada versi drive thru.

Versi drive thru ada banyak mobil berbaris, tepatnya antre, di thumbnail-nya, wajarlah kan pesan menu cara drive thru emang bikin antrian mobil. Nah, kayaknya yang ini nih. Pas coba buka satu-satu iklan McD dari tahun 2008, ternyata emang bener iklan bapak-bapak preman gundul nangis kejer denger lagu Helly di mobil itu iklan McD versi drive thru itu tadi! Bener aja pikiran aku yang terbersit soal es krim, itu iklan emang promote es krim varian baru, barengan makanan apa gitu rasa salsa. 

Leh uga nih konsepnya iklan nyeleneh ini. Iklan ini emang dimaksudkan untuk komedi, tapi bagiku yang seorang neurodivergent alias "punya sudut pandang beda", malah terasa relatable. Ternyata pas aku nonton lagi iklannya di hari ini, si bapak preman ini ternyata keingetan anjingnya yang mati, makanya doi nangis dengerin lagu Helly. Meski dia tangisannya itu konyol menurut perspektif kita sebagai audiens dan komuk dia yang sengaja dibikin keliatan bloon sama penulis skenarionya, tetapi perasaannya justru sedang sedih. Sedalam apapun perasaan bersalah dan sedihnya aku akibat insiden kelinci itu, buat yang nggak kebayang perasaan aku di balik tangisan aku, mungkin keliatannya juga konyol kayak si bapak preman itu.

Entah mengapa pas iklan itu dulu masih tayang di televisi, aku yang masih sering nangis karena nyesel sama insiden kelinci itu, malah menganalogikan diriku sendiri sama preman di mobil itu.



Berhasilkah es krim yang dibeli preman itu dari McD menghiburnya?

Monday, September 5, 2022

Gaskeun Nonton Kartun!

Catatan 5 September 2022

"Kesangsian merupakan pengkhianat dan membuat kita kehilangan kebaikan yg mungkin kita peroleh. Ia membuat kita takut MENCOBA."


Untuk menonton acara serial kartun dengan judul-judul yang baru, aku sering merasa sangsi. Sangsi di sini artinya ragu-ragu ya, bukan sanksi yang artinya hukuman. Ya, aku ragu untuk menonton kartun-kartun yang baru, kira-kira yang mulai tayangnya pada akhir 2010-an atau sejak jaman pandemi. Aku diliputi keraguan atau kesangsian buat nonton ini bukan karena takut ceritanya nggak rame/seru ya, tapi lebih ke mengingat umurku yang semakin jauh dari masa anak-anak.

Khawatirnya, kalo orang lain liat aku nonton acara kartun yang baru-baru, mereka semakin anggap aku kekanakan. Buat Phineas and Ferb, mungkin aja orang bisa maklumin aku dengan alasan "nostalgia". Tapi buat kartun yang baru tayang tahun-tahun sekarang sih jelas nggak bisa pake alasan itu. Semakin ke sini pastinya semakin banyak judul acara kartun yang baru.

Rasanya kayak cetek banget deh, kutipan di atas diterapkan untuk situasi kek gitu. Kalo buat aku yang biasa menggambar, butuh banget asupan ide dari acara kartun. Makanya pas kecil dulu banyak ide gambar, karena masih wajar kalo sering liat kartun. Padahal sih nggak salah-salah banget udah umur bukan remaja lagi masih mantengin acara model gitu. 

Kartun-kartun yang belum pernah atau cuma sesekali nonton :
- The Loud House (baru beberapa episode)
- The Owl House (baru sekali)
- Amphibia (belum pernah)
- Star vs The Forces of Evil (belum pernah)
- Adventure Time (belum pernah)
- Steven Universe (belum pernah)
- The Amazing World of Gumball (baru beberapa episode)
- Regular Show (baru sekali)
- dan masih banyak lagi pastinya!

Nggak mau tau kata orang, Bodo Amat mereka mau komen miring apa juga, gaskeun nonton kartun!

Aku terinspirasi untuk menggambar banyak tokoh kartun seperti gambar di atas.
Klik untuk sumber gambar.


Pengaruh Karakter Anime dan Animasi Barat pada Karakter Ciptaanku

Catatan Minggu, 24 November 2024 Karakter dengan kekuatan es selalu menarik perhatianku. Ada sesuatu yang luar biasa tentang bagaimana eleme...