Showing posts with label nostalgia. Show all posts
Showing posts with label nostalgia. Show all posts

Sunday, January 22, 2023

Iblis Menurut Kacamata Agama vs Kacamata Budaya Populer

Catatan 14 Januari 2023

Meskipun catatan ini baru diposkan pada tanggal 22 Januari 2023, ini adalah salinan dari catatan di buku pada tanggal 14 Januari 2023.

Selain Insiden Kelinci, dalam hidupku pernah juga mengalami “Insiden Iblis”. Hanya saja, insiden yang kedua disebut ini (walaupun secara timeline kejadiannya lebih duluan daripada Insiden Kelinci) memang kalah impactful (pengaruhnya kurang) daripada yang pertama disebut. Namun, bukan berarti insiden itu kurang memorable, karena aku selalu kepikiran lagi Insiden Iblis ini setiap kali ada niat pengen ulas manga “Crimson Prince” karya Souta Kuwahara, terbitan Elex Media Komputindo. Pasalnya, ini adalah salah satu dari sekurang-kurangnya dua manga yang aku tahu tentang iblis yang digambarkan sebagai makhluk gagah dan tampan, juga mereka ini tidak selalu jahat dalam cerita mereka.

Tenang saja, Insiden Iblis ini bukan melibatkan iblis yang sungguhan, sama sekali tidak, lho, ya! Insiden ini kejadiannya pas kelas 5, kurang dari sehari sebelum Insiden Kelinci. Pantas saja Insiden Kelinci ini terasa begitu membekas, karena didahului oleh banyak peristiwa yang damage-nya lumayan gede, salah satunya Insiden Iblis ini. Sejak usia belum baligh, ternyata aku ini banyak melontarkan kalimat yang kontroversial, ya?

Insiden Iblis ini terjadi tepat satu hari sebelum Insiden Kelinci (walaupun kurang dari 24 jam). Kejadiannya pada hari terakhir bulan Sya’ban 1429 yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 2008 (sejujurnya aku malas ngapalin kalender Hijriyah, tapi otomatis aku apal karena hari itu tepat sebelum hari pertama bulan puasa pada tahun tersebut). Pada tahun 2008 memang sangat mudah untuk ngapalin kalender Hijriyah, karena nyaris bertepatan dengan kalender Masehi. Insiden Iblis ini kira-kira terjadi pada siang atau sore hari, sedangkan Insiden Kelinci terjadi pada saat keluargaku makan sahur hari pertama Ramadhan.

Oke, langsung saja ke inti cerita dari Insiden Iblis ini! Berawal dari suatu judul manga dalam Majalah Manga Cherry edisi 01 tahun 2005, terbitan M&C! Comics, yang mengisahkan tentang seorang gadis dengan pacar atau crush yang merupakan seorang iblis. Sayangnya aku lupa judul manganya, tapi masih ingat betul plotnya. Mereka ini udah sahabatan sejak kecil, si cowoknya itu bilang dia nanti bakalan kelak jadi kuma yang dalam bahasa Jepang artinya “beruang”, si ceweknya ini padalah salah denger, padahal cowok itu bilangnya akuma, yang artinya itu “iblis”.

Dalam kisah tersebut, cowok tadi itu bukanlah makhluk yang jahat apalagi menakutkan, ganteng en gagah banget malahan. Oleh karena itu, pada hari Insiden Iblis itu terjadi, aku menyebut tokoh favoritku Danny Phantom itu adalah sebagai iblis. Berhubung Danny Phantom ini spesiesnya manusia yang bisa bol-bal berubah jadi hantu, teman-teman jaman SD nyebut karakter itu adalah “setan”. Makanya aku sebut dia iblis, karena iblis ini lebih kuat daripada sekedar setan.

Aku lebih merujuk kepada toko iblis yang ganteng dan gagah tapi belum tentu jahat di manga tadi, ketimbang iblis yang digambarkan secara tradisional yang jahat dan menakutkan. Sayangnya, ketika almarhum Papah mendengarnya, bagi beliau tidak ada penggambaran iblis selain yang secara konvensional. Hanya ada iblis yang membangkang, tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. Tidak ada yang lainnya!

“Istighfar sebelas kali, iblis itu musuh manusia nomor satu!” seru Papah.

Kalau iblis yang itu sih aku juga setuju jika dia harus dimusuhi. Akan tetapi, iblis yang satu ini beda. Meski telah kujelaskan bahwa iblis yang kumaksud adalah Danny Phantom, bukan makhluk yang aslinya, beliau memang tidak oke dengan pernyataan tersebut. Wajar saja jika mahkluk gaib tersebut dipandang buruk, karena yang digunakan adalah kacamata agama.

Akan lain ceritanya jika iblis dipandang menggunakan kacamata pop culture. Seperti dalam anime atau kartun, iblis ini boleh jadi personality-nya malah bertolak belakang dengan penggambaran pada umumnya, dalam kisah tertentu malah sifatnya itu lebih baik daripada malaikat! Oh ya, dua manga yang menceritakan iblis sebagai makhluk yang belum tentu jahat adalah Crimson Prince dan yang kuma/akuma tadi. Lalu ada tokoh King yang merupakan iblis nan imut dan gemoy dari serial animasi Disney kekinian, The Owl House.

King, makhluk yang aslinya raja iblis tapi sudah dilemahkan/dijinakkan karena dia kehilangan mahkotanya, dari serial animasi "The Owl House". Malah lebih mirip anjing atau anak serigala, kan?
Sumber gambar : https://theowlhouse.fandom.com/id/wiki/King


Maou Sadao, mantan raja iblis dari anime "Hataraku Maou-sama". Sama sekali nggak kayak iblis biasa, kan? Sumber gambar : https://cdn.idntimes.com/content-images/duniaku/post/20191030/maou-sadao-ebf6484e55e63431f1869d5006f01491.png


Ya, lagi-lagi soal perbedaan sudut pandang yang menjadi akar dari masalah dalam Insiden Iblis ini. Hampir sama kayak Insiden Kelinci. Apalagi timeline terjadinya kedua insiden itu juga mepet, terlalu berdekatan karena nggak nyampe sehari. Hanya dipisahkan dengan hitungan jam. Apabila periodenya hampir bersamaan, bisa jadi faktor penyebabnya juga tidak jauh berbeda karena otakku ini masih menggunakan mindset atau pola pikir yang sama.

Ada satu pertanyaan dalam membandingkan dua insiden yang menuai kontroversi dalam masa pra-remajaku ini: mengapa Papah tidak menyuruhku istighfar pada Insiden Kelinci, tidak seperti pada Insiden Iblis?

Pada Insiden Iblis ini wajar, sangat wajar apabila beliau menyuruh istighfar sebelas kali, karena aku memang sering berkata hal-hal yang (kata banyak orang) kurang masuk akal sehat. Tetapi, yang aneh itu kenapa pada insiden yang terjadi selanjutnya itu tidak ada perintah seperti itu dari beliau?

Insiden Iblis –> suruh istighfar 11x

Insiden Kelinci –> tidak disuruh istighfar sama sekali?

“You have a hard childhood,” kata Fariz, adikku yang bungsu, ketika aku menceritakan Insiden Kelinci.

Buat yang belum tau, quote dari adik bungsuku di atas itu artinya adalah, "Kamu (di sini konteksnya itu tentang aku) punya sebuah masa kecil yang sulit".

Friday, January 20, 2023

Fashion Blog yang Baru

Catatan 20 Januari 2023

Mulai tahun 2023 ini, aku udah bikin fashion blog punya diriku sendiri. Supaya nggak saingan dengan banyaknya fashion blog yang udah ada, topiknya harus lebih mengerucut lagi alias punya pembahasan tentang hal yang lebih khusus.

Jika kebanyakan blog semacam itu adalah untuk outfits sehari-hari, blog aku ini khusus untuk tentang cosplaying. Kontennya adalah rekomendasi pakaian untuk cosplay, cerita latarbelakang dari tokoh yang dipilih untuk cosplay, foto-foto aku nanti ketika sedang cosplay, dan banyak lagi! Tokoh yang aku pilih untuk di-cosplay-kan juga bukan tokoh anime yang seksi lebay bar-bar. Rencananya, semua cosplay yang aku lakukan harus low budget (pakaian yang diperlukan dapat dibeli dengan harga yang murah), kostumnya masih realistis jadinya masih bisa nyamar jadi pakaian kasual (biasanya tokoh anime kan kostum yang dipakainya itu terlalu nyentrik), dan item pakaian yang diperlukan mudah didapat di pasaran (karena tokoh anime itu ya tadi, kostumnya biasanya suka nyentrik jadinya cuma bisa didapat dari toko khusus kostum untuk cosplaying), karena tokoh-tokoh yang bakalan aku pilih ini pakaiannya masih mirip pakaian biasa.

Argh, gara-gara Eyang Putri nyuruh ngambil kecap asin di atas meja, jadi aja nge-blank pas nulis kalimat-kalimat terakhir paragraf yang di atas! Akhirnya aja aku tulis sekenanya! Maaf ya kalo agak-agak ngaco kalimatnya. Masih untung bisa lanjut nulis, jadinya nggak gantung.

Aaah, asiiiiiin!


Catatan ini juga lanjutan dari artikel/catatan ini, karena artikel tersebut masih bersambung.

6. "Cewek Mencintai Diri Sendiri" - Majalah Girls Edisi 15 Tahun 2008
Dia ini sebenarnya cewek "tanpa nama" kayak si ubur-ubur biru. Bahkan dia sama sekali bukan pelaku cerita dari media manapun! Si tanpa nama ini cuma gambar pemanis dari rubrik "Girl's Test" pada Majalah Girls terbitan Kompas Gramedia edisi 15 tahun 2008, bersama dua karakter cewek lainnya yang juga tidak diberi nama. Rubrik "Girl's Test" edisi kali ini tentang "Apakah Kamu Cewek Narsis?", jadi ada tiga karakter cewek sebagai ilustrasi dari rubrik ini :

Satu, karakter cewek narsis. Dua, karakter cewek yang mencintai diri sendiri tetapi masih batas wajar. Tiga dan terakhir, karakter cewek yang sebal dengan dirinya sendiri. Menurutku, karakter cewek yang mencintai diri sendiri ini punya outfit yang paling unik dan juga paling simpel.

Mereka bertiga nggak akan pernah tampil lagi di media manapun, kecuali aku gambar ulang mereka.

7. "Cewek Keren" - Majalah Girls Edisi 20 Tahun 2008
Ya, dia ini sama kasusnya kayak "cewek mencintai diri sendiri" tadi, nggak punya nama! Ilustratornya juga masih sama dengan karakter yang tadi. Karakter yang ini juga merupakan bagian dari ilustrasi untuk rubrik "Girl's Test" dari Majalah Girls edisi 20 tahun 2008, nggak jauh dari terbitnya edisi 15 tadi. Rubrik untuk edisi yang kali ini adalah "Seberapa Kerennya Kamu?".

Di sini tiga karakter cewek masing-masing mewakili cewek cupu, cewek keren, dan cewek biasa-biasa saja. Aku ingin cosplaying si cewek keren ini. Bukan karena predikatnya, tetapi masih soal outfit-nya yang dipakai. Dia ini nggak banyak warna yang dipakai, jadi tidak terlalu sulit untuk mencari warna item pakaian yang dibutuhkan.

Wednesday, January 18, 2023

Menjalani Hidup Fangirling dalam Berbagai Tipe Fangirl

Catatan 19 Januari 2023


Aku emang seorang fangirl, tetapi aku pernah menjadi tipe fangirl yang berbeda-beda selama hidup aku. Sebenarnya tipe ini tergantung dengan tokoh siapa dulu yang aku fangirling.

❤️‍🔥 Denial Fangirl

Artinya, seorang fangirl yang terus mengingkari atau menyangkal (denial) bahwa dia nge-fan terhadap artis atau tokoh fiksi. Secara IRL kelihatannya aja kayak yang B aja atau bahkan pura-pura benci, padahal sih cinta mati! Dalam kasus aku, aku selalu jadi seorang fan untuk tokoh fiksi karena aku entah kenapa nggak pernah bisa demen banget sama artis. Apabila aku tertarik dengan seleb yang real, kemungkinannya 99,9% itu cuma ikut-ikutan seseorang yang nggak mesti dia itu my love interest tapi orangnya cukup signifikan dalam hidupku. 

Waktu jaman SMP, sebenarnya udah ada benih-benih asmara dengan Dr. Heinz Doofenshmirtz, tapi aku selalu mengatainya sebagai tokoh kartun yang jelek, gak good-looking. Padahal sejak 2011 aja udah nyimpen beberapa gambarnya di komputer LCD sebelum jamannya smartphone. Tadinya aku emang hampir jadikan dia penggantinya Danny Phantom, akan tetapi mendadak jadi hater buat Heinz sejak insiden celana boxer corak Perry The Platypus itu. Bertahun-tahun lamanya ngerasa KZL dan ZBL dengan profesor jahat dari Phineas and Ferb itu, hingga diriku sendiri resmi sebagai fan pada September 2019.

Adegan ini nih yang dulunya bikin aku benci sama Heinz Doofenshmirtz!

Lama-kelamaan aku capek nyembunyiin fakta bahwa sebenarnya rasa tertarik kepada Doofenshmirtz itu memang ada. Mukanya itu nggak jelek-jelek amat, malahan nggak kayak wajah tokoh penjahat, yang selama ini bikin kesal itu adalah karena dia sering buka aurat. Jadinya mending ngaku aja kalo aku emang suka sama Doof. Itu adalah ketika aku kuliah semester 7 (tujuh), setelah hampir sepuluh tahun lamanya membenci tokoh itu karena kelakuannya, bukan sebab bentuk rupanya. 

Walaupun aku udah anggap Heinz alias Doof ini sebagai idolaku (tidak mengurangi rasa hormatku kepada junjungan nabi terakhir ya), tapi aku masih meragukan diriku punya rasa kepada Doof. Pasalnya, aku jarang banget minat buat bikin gambar fan art atau nulis fan fiction tentang Heinz Doofenshmirtz. 

❤️‍🔥 Collector Fangirl

Buat aku di tahun 2019 ke bawah, lebih tepat jika aku disebut "Collector Fangirl Wannabe", yang artinya "ingin menjadi fangirl yang merupakan seorang collector". Collector di sini artinya lebih sebagai pengoleksi, bukan semacam kolektor barang langka, merchandise apapun ya akan tetap dikoleksi. Sebelum menjadi fangirl untuk Heinz Doofenshmirtz (yang dulunya aku benci banget2), aku belum pernah mengoleksi buku, merch, novel, dan sebagainya dari tokoh kartun yang aku sukai. Karena, kebanyakan tokoh kartun idolaku itu obscure, kurang populer sehingga jarang ada merchandise-nya.

Dulu, saat aku menyukai Danny Phantom pada periode 2008-2012, aku ingin beli bonekanya dan segala merch lainnya. Sayangnya, jarang yang suka tokoh itu, padahal di negara asalnya (USA) itu kartun cukup populer. Di Indonesia cuma pernah terbit beberapa judul majalah anak-anak yang mengulas tentang serial kartun itu. Makanya di sini hampir nggak ada yang jual merchandise yang official.

Pada Agustus 2019, dari T***pedia aku beli ganci Danny Phantom tapinya fanmade, bukan asli dari Nickelodeon. Baru punya merchandise dari tokoh kartun manusia setengah hantu itu pas udah kuliah, padahal nge-fan itu pas SD kelas IV semester genap (2008) hingga SMP kelas IX semester ganjil (2012). Itu gantungan kunci bikinan sesama fangirl Danny Phantom dari Indonesia. Sebenarnya banyak juga mungkin fans lokal kartun itu, sayangnya kurang populer. 

Setelah empat tahun lebih masa "kejayaan" Danny Phantom (di hatiku) berakhir, aku mulai tertarik dengan Mr. Hyunh dari Hey Arnold pada Agustus 2015. Saat itu aku masih kelas XII SMA semester ganjil. Tiga tahun setelah jadi fangirl Mr. Hyunh, ketika aku udah masuk semester lima kuliah pada tahun 2018, aku beli novel Hey Arnold The Movie dari toko daring yang sama dengan ganci tadi. Karena Mr. Hyunh ini bukan tokoh utama dan hanya tokoh yang sesekali muncul, wayahna (Bahasa Sunda, artinya kurleb "apa boleh buat") jika kepopulerannya bernasib sama seperti ketika Danny Phantom bertahta di hatiku. 

Tidak bisa berharap banyak untuk mengoleksi banyak barang yang berhubungan dengan sang imigran dari Vietnam itu! Kecuali, aku bikin sendiri merch dari Mr. Hyunh semisal mug, Tote bag, dan sebagainya. 

Ternyata aku memiliki tokoh kesukaan terpendam yang lebih populer lagi daripada Danny Phantom, yaitu Dr. Doofenshmirtz! Aku nggak bisa menutup mata bahwa Doofenshmirtz dari Phineas and Ferb ini emang acara kartunnya beken, meski nggak nyampe level SpongeBob SquarePants. Lupakan dulu bagaimana bentukan mukanya, barang-barang mengenai Doof ini banyak yang jual dan relatif mudah untuk didapat! Bahkan majalah Phineas and Ferb belinya bukan di toko online T***pedia, tapi di supermarket salah satu mall di Kota Bandung! 

Beli majalah itu tuh pas tahun 2015, nggak jauh dari waktu aku mulai suka Mr. Hyunh.

Satu tahun dari suka Doof, aku nambah lagi tokoh kesukaan dari anime jadul Yatterman. Bukannya jatuh cintrong sama Gan Takada alias Yatterman-1 si main character, tapi malah sama Boyacky dari Dorombo Gang! Kok kebanyakan tokoh kesukaan aku itu yang antagonisnya, ya? Aku suka Boyacky sejak September 2020 dan beli figurinnya pas kira-kira Maret 2021.

❤️‍🔥 Fangirl Musiman

Tipe fangirling seperti ini juga aku pernah. Kira-kira sekitar Juli-Agustus 2019, sebelum suka Dr. Doofenshmirtz, aku pernah nge-fan Tony The Talking Clock dari animasi web Don't Hug Me I'm Scared (DHMIS). Orang yang cari tau soal dia pastinya bakalan kaget, "Lah, kok cinta sama jam?" Sebenarnya ini berkat satu fan art di mana dia humanized, alias diubah jadi manusia yang good-looking!

Tony The Talking Clock ini cuma muncul secara proper di episode 2 animasi tersebut, kemunculan pada episode lainnya hanya cameo. Animasi yang konspnya nyerempet "versi dark dari Sesame Street" itu juga hanya sedikit episodenya, total enam! Pas September 2022 lalu, animasi itu udah dibikin serial tevenya tapi hanya tayang di Inggris. Kayaknya Tony ini nggak bakalan muncul lagi, deh, makanya cepet bosen aku sama si tokoh itu.

Sebenarnya ini adalah catatan yang ditulis pada tanggal 1 November 2019 di buku, akan tetapi baru diketik sekarang untuk jadi postingan di blog. Seiring berjalannya waktu, pengalaman aku banyak berubah dan versi di sini nggak persis sama dengan catatan aslinya di buku.




Friday, November 11, 2022

Mulai Cari Item Pakaian buat Cosplay Jadi Candace Flynn

Catatan 12 November 2022

Selain Adyson Sweetwater, aku juga tertarik buat cosplay Candace Flynn buat tokoh yang dari Phineas and Ferb! Masih sama seperti tokoh yang tadi pertama disebut, untuk kasus Candace juga aku malah lebih pengen pake outfit yang di luar main attire-nya. 

Wednesday, November 9, 2022

Kembalinya Aktivitas Blog Setelah Hape yang Macet

Catatan 10 November 2022

Belakangan ini aku jadi males buat ngisi blog ini. Bahkan bulan kemarin aja hampir blank, gak ada postingan apa-apa. Sebenarnya bukan akunya yang males nulis, tapi keyboard hapenya yang malesin. Bukannya cari-cari alasan dan nyalahin keadaan ya, ini sich emang keyboard hapenya yang lemot.

Jadi, hape aku yang selama ini dipake ngetik dan sederet aktivitas lainnya, udah lemot sejak September lalu. Derajat ke-lemot-annya semakin parah, jadinya makin nggak nyaman buat ngetik. Alhamdulillah untungnya di awal bulan November ini ada kerabat yang belikan hape baru dan much better quality! Makanya hari ini aku usahkan, jangan lagi deh blog aku kosong melompong!

Mau bahas apa nich? Pas udah mulai lancar mulus buat ngetik, malah nge-blank mau bahas apa di sini. Padahal pas hape lagi Lambretta, udah banyak ide yang muncul di kepala! Koq sekarang mendadak menguap.

Yodah daripada bingung, asal tulis dulu aja dech. Biarin deh curcol gak jelas juga. Sebelum milad aku yang ke-25 bulan lalu, aku malah terlalu fokus ke beli buku komik. Rasanya nyesel dech nggak pernah kepikiran sebelumnya buat beli baju, meski udah pernah sich beli pakaian beberapa kali sebelumnya.

Jadi gini, sekarang udah bosen aku buat beli buku komik. Pengennya beli baju-baju kayak yang dipake sama tokoh-tokoh kartun kesukaanku. Hah, emangnya ada gitu baju kayak tokoh kartun? Ada aja sih, selama outfit mereka itu masih realistis.

Ini 10 rencana tokoh kartun yang mau aku cosplay :

1. Maria Wong - Braceface
Entah kenapa aku lebih tertarik buat cosplay tokoh yang satu ini ketimbang tokoh protagonisnya, yaitu Sharon Spitz. Padahal pakaiannya nggak jauh lebih modis. Mungkin karena masih ketutupan cardigan, jadinya nggak terlalu frontal.
(Hingga tanggal 9 November 2022 sudah punya cardigan marun dan crop top Salem, tinggal beli celana panjang kulot merah bata atau oranye gelap.)

2. Crystal Zilla - My Dad The Rock Star
Kasusnya hampir sama kayak tokoh Maria tadi, doi ini juga bukan protagonisnya. Bedanya, protagonis acara kartun ini anak cowok. Nah, Crystal ini emaknya si prota kartun ini. Meskipun udah punya dua anak, tetep aja masih kelihatan muda!
(Hingga tanggal 9 November 2022 outfit sudah hampir lengkap, tapi warnanya masih salah : crop sweater aku warna ungunya kemudaan dan celana panjang kulot belangnya malah warna maroon, bukan warna oranye. Sandal hitam-ungu juga belum punya, meski ada yang harga terendah.)

3. Adyson Sweetwater - Phineas and Ferb
Kalau Adyson ini sih bener-bener bukan tokoh utama dari acara kartunnya! Lihat aja tuh judulnya! Dia ini cuma tokoh sampingan bahkan. Berbeda halnya dengan dua kasus sebelumnya, outfit yang mau aku cosplay ini bukan yang sehari-harinya dia pakai, melainkan cuma di satu kesempatan dalam satu episode saja.

Judul episode ketika dia pake outfit ini : "Put That Putter Away".

(Hingga tanggal 9 November 2022 lagi OTW pengiriman scarf kuning kunyit buat bandana ikat dan yang biru elektrik buat jadi sabuk, serta crop top putih lengan panjang lonceng. Sebelumnya malah beli manset crop putih, padahal seharusnya kan lengannya lebar jangan ngetat. >_<)

4. Petra - Braceface
Nah, satu lagi karakter dari acara kartun "Braceface"! Ini adalah kartun yang sama dengan asalnya karakter Maria Wong pada nomor 1 tadi. Peran atau role doi ini lebih kecil lagi malahan daripada Adyson yang dari Phineas and Ferb tadi. Petra ini cuma muncul sekali doangan, tapi outfit-nya itu memorable abis, bahkan kayaknya sih lebih ikonik daripada tokoh-tokoh utamanya sekalipun.

Berhubung dia ini one-shot character, alhasil variasi pakaiannya nyaris nggak ada di samping baju utamanya.

(Hingga tanggal 9 November 2022 belum punya item pakaian apapun dari karakter ini, walaupun crop top biru muda udah masuk keranjang karena harganya murmer. Item yang paling susah dicari itu cardigan krem bulu, mana harganya mihil bingits lagi kalo dibandingin sama semua item pakaian aku yang lainnya! T0T)

5. Candace Flynn - Phineas and Ferb
Buat yang demen kartun Phineas and Ferb, siapa sih yang nggak kenal sama Candace? Ya, dia ini masih satu acara kartun dengan Adyson dari nomor 3 tadi! Candace ini kakaknya dari duo bersaudara (tiri) yang disebut dalam judul kartun ini. Masih sama kayak Adyson, bajunya Candace yang mau aku pake buat cosplay ini bukan yang biasa dia pake.

Ada dua outfit dari Candace yang mau aku pake, satu yang dari adegan lagu "Squirrel in My Pants" dan waktu dia pake scarf hijau botol.

(Hingga tanggal 9 November 2022 lagi OTW pengiriman scarf hijau botol dan itu satu-satunya item yang aku udah beli dari keseluruhan dua outfits yang mau aku pake!)

Oke, supaya artikelnya nggak terlalu panjang, ini masih bersambung ya!







Wednesday, September 14, 2022

Asal Mula Como Girls (Lalu Jadi Karakter Topi Produksi Perusahaan)

Catatan 14 September 2022

Meskipun aslinya tokoh Como Girls itu cuma cocoretan aja, nggak ada niatan buat dijadiin tokoh komik, cerita di balik cocoretan ini lumayan penting. Kira-kira beberapa tahun atau bulan sebelum menggambar geng enam cewek itu, aku pernah dikasih satu set alat tulis sekolah merek Pen Power. Di sebuah iklan departement store terkenal di majalah jadul juga tertera foto-foto produk dari merek tersebut, ada tas sekolah, tempat pensil, penggaris, dan lainnya. Jadi, judul komik itu diambil dari merek alat tulis itu tadi. 

Ciri khas dari merek Pen Power ini adalah melibatkan karakter rip-off dari Winnie The Pooh! Nggak percaya, kan? Aku nggak inget semua karakternya, cuma tokoh utama dari casts itu yang aslinya beruang kuning, digantikan panda raksasa dan tiruan dari tokoh Tigger jadi ditambahin pusar serta perutnya lebih buncit daripada yang aslinya. Makanya ada satu member Como Girls yang pake baju bare your midriff itu karena niruin si tokoh Tigger imitasi itu, namanya Fena. 

Fena ini banyak pake warna kuning di bajunya, rambutnya juga pirang. Semestinya rambutnya juga oranye seperti badannya Tigger. Oh, ya warna oranye si imitasi ini nggak sepekat Tigger yang aslinya, malah cenderung ke kuning. Mungkin makanya Fena ini rambutnya pirang dan bukannya oranye, ya. 

Lalu, Ega, karakter lainnya yang memakai banyak motif stroberi di pakaiannya, dia ini berdasarkan tokoh panda raksasa gantinya Winnie The Pooh itu tadi. Warna putih dress-nya dan rambutnya yang hitam, diambil dari warna putih dan hitamnya hewan varian beruang tersebut. Bagian merah di pakaiannya, selain karena bajunya tema buah stroberi yang waktu itu emang lagi in, diambil dari bajunya Winnie The Pooh. Jika tokoh beruang kuning itu pake warna merah buat bajunya, sebaliknya tokoh ini pake warna itu di celana panjangnya, yang outfit ini diilhami dari pakaiannya sepupu.

Trus, ada satu member Como Girls yang mungil, pake baju banyak warna pink. Namanya agak-agak kurang umum, yaitu Winalda. Inspirasinya dari tokoh Piglet yang emang badannya paling kecil kedua setelah tokoh Roo, anak kanguru dari kartun yang sama. Aku lupa dalam versi Pen Power, Piglet ini diubah jadi kayak gimana, yang pastinya nggak akan plek ketiplek sama dengan versi Disney. 

Mayana, satu dari dua member Como Girls yang pake celana panjang dan juga yang nggak pake rok, kayaknya diinspirasi Eeyore si keledai. Lengannya diikat menjadi pita, mirip ekornya Eeyore yang diikat pita dan ditancapkan ke badannya. Baju atasannya Mayana biru muda, mirip dengan warna tubuhnya Eeyore yang keabuan. Rambutnya Mayana juga hitam seperti Eeyore. 

Member pirang lainnya, yaitu Sherly, kayaknya inspirasinya tokoh Rabbit. Bajunya berupa dress banyak warna kuning kayak badannya Rabbit. Ironisnya, motif pakaiannya Sherly ini pake motif babi, bukannya kelinci. Motif babi itu menirukan motif karakter babi Monokuro Boo yang pada tahun itu lagi happening, juga masih mengambil ide dari pakaiannya sepupuku. 





Monday, September 12, 2022

Pengembangan dari Como Girls!

Catatan 13 September 2022

"Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal."


Setelah empatbelas tahun lamanya dirundung penyesalan karena pernah membuat geng atau clique anak perempuan bernama Como Girls, akhirnya tahun ini penderitaanku berakhir. Ya, penyesalanku ini sudah pernah kuceritakan di catatan-catatanku yang lebih lama. Seperti yang kutulis di catatan tersebut, penyebab utamaku merasa menyesal karena telah menciptakan mereka, adalah karena outfit yang terlalu terbuka dari satu member geng anak perempuan tersebut. Dalam konsep aslinya, semua anggota geng Como Girls itu berumur antara 6-8 tahunan, hanya kurleb empat hingga dua tahunan di bawah umurku saat baru membuat konsep para tokoh tersebut, baru deh ngeh bahwa kurang pantas apabila ada satu saja member yang pakaiannya "bare your midriff"!

Tadinya aku bermaksud untuk melupakan karyaku itu, malahan udah jadi "old shame"! Rasanya sulit sekali buat ngelupainnya, entah kenapa. Ternyata cuma ngelupain aja itu nggak solve the problem. Problem aku soal geng original character itu ya, masalah baju yang nggak pantas buat umurnya si karakter aja.

Kita sering banget sulit buat melupakan seseorang, karena kita pernah mengenal dia. Bagaimana dengan karakter ciptaanku? Oho, jelas pembuatnya lebih dari kenal untuk si karakter, makanya nyaris sulit buat dilupakan. Makanya, aku harus cari pemecahan dari problem yang menyertai karakter Como Girls itu tadi!

Ada orang yang bilang, kalo kita menciptakan original character itu seakan kayak kita punya anak sendiri. Makanya, susah buat lupain geng Como Girls itu, karena jelas nanti pas kita punya anak nggak akan mungkin bisa buat dilupain. Pemecahannya, aku bikin remake, rombak total konsep karakternya! Tadinya mereka ini masih anak-anak seumuran SD awal, di sini mereka jadi belasan tahun dan pakaiannya dibikin lebih tertutup.

Kebetulan banget, perusahaan tempat aku magang minta aku bikinin karakter-karakter asli buat promosikan aneka macam topi produksi mereka. Perusahaan aku, kan, bidangnya konveksi atau clothing. Otak ini sempet buntu, mentok, nggak ada ide buat desain karakternya. Setelah inget lagi sama Como Girls, akhirnya secercah harapan dan ide cemerlang menghampiri otakku yang semula macet bekerja! 

Karakter Topi Baseball, aslinya tokoh Winalda dari Como Girls. Di konsep karakter yang udah terbarukan ini, ditambahin outer lengan pendek (aslinya lekbong a.k.a. "kelek katembong" atau tanpa lengan ) dan juga stocking olahraga, jadinya pakaiannya lebih sopan.

Karakter Topi Bucket, dia ini berawal dari tokoh Fena dari Como Girls, tokoh yang selama ini jadi alasan utama hadirnya rasa menyesal yang kuat karena membuat geng tersebut. Aslinya, ketika masih jadi member Como Girls, dia ini nggak pake jaket, bajunya lekbong sama kayak karakter Winalda tadi dan juga kakinya nggak dibungkus legging hitam kayak di gambar ini.


Versi lebih tertutup, biar nggak nyesel-nyesel banget pernah bikin tokoh Fena! Satu hal lagi, tokoh ini tadinya mau pake topi rimba, tapi diganti bucket karena lebih cocok untuk dia yang sukanya datang ke konser.


Aslinya, Karakter Topi Rimba ini mau dipakein bucket hat, kebalikannya karakter Bucket Hat. Berasal dari tokoh Ega sebagai anggota Como Girls. Dulu pada saat geng itu baru digambar di buku catatan Funzela (awal 2008), lagi musim atau ngetren pakaian putih dengan motif stroberi, bahkan sampai empat tahun setelahnya, yaitu tahun 2012 itu motif masih banyak anak perempuan yang demen!

Buat anak-anak yang besar di era akhir 2000-an, pastinya udah nggak sulit lagi buat nebak darimana inspirasi motif babi lucu ini. 




Kepergok (Lagi) Cosplay Abal-abal

Catatan 12 September 2022

"Jangan jadikan sebuah kesalahan membuat Kita jadi terpuruk."

sumber quote

Aku pun pernah mengalami "busted", alias "ketangkap basah" sama ortu! Jadi keingetan lagunya Candace dan Vanessa dari Phineas and Ferb. Kalo aku sih ketangkap basahnya bukan karena ada yang ngaduin! Itu karena aku lupa ngunci kamar!

Duh, pernah deh pas kelas 5 kepergok sama almarhum Papah lagi cosplay KW jadi tokoh blacksmith di game Ragnarok Online di kamar tidur, mana itu lagi jamnya terawehan, lagi! Rasanya nggak karuan, antara nyesel karena berbuat di jam-jam yang paling nggak pantes buat berkostum kayak gitu dan juga malu karena diliat sama Papah aku! Untungnya aja beliau saat itu nggak marah hebat ngeliat aku lagi pake baju terbuka banget kayak gitu, tapinya kan tetep aja malunya nggak ada obat! Damage-nya nggak ada matinya, kalo soal lawan sih pastinya ada pengalaman lainnya yang lebih berdampak!

Gambar couple di atas adalah tokoh Blacksmith untuk masing-masing gender dari game Ragnarok Online. Tentu saja dalam cerita ini aku cosplaying jadi yang perempuannya, masih cosplay jenis abal-abal atau KW, atau bahkan tepatnya ngaco, karena dari pakaian seadanya di rumah!

Berhubung nggak ada celana pendek jeans (jelas ortuku nggak akan mungkin beliin atau biarin ada di rumah pakaian model gitu), aku pakenya celana pendek boxer buat tidur. Buat atasannya, pakenya miniset aja. Untuk scarf atau syalnya, jenis pakaian macam ini jelas nggak susah buat dicarinya. Terus sarung tangan, umm, ini agak tricky (artinya : nggak terlalu gampang ketemunya) tapi untungnya Eyang Putri (ibunya Mamah) pernah ikutan semacam teater gitu jadinya ketemu deh sarung tangan buat melengkapi penampilan!


Friday, September 9, 2022

Sejarah Karya Gila (2)

Catatan 10 September 2022

Wow, baru kali ini aku bikin postingan yang bersambung! Padahal tadinya nggak niat bikin lanjutannya. Di bagian pertama, aku baru beberkan "Top 3" dari karya gila yang pernah aku buat. Ternyata setelah kemarin diingat-ingat lagi, kayaknya perlu juga diperhatikan karya-karya lainnya.


Meskipun nggak segila karya-karya di bagian yang pertama, tapinya karya yang di bagian kedua ini cukup menarik untuk disimak, karena saking anehnya.

Danny Phantom cosplay seksi jadi Minmie, merek tas jadul

Di catatan tentang iklan es krim Spongebob, aku udah pernah cerita bahwa aku pernah bikin gambar Danny Phantom pake kostum baju renang pink kayak yang dipake sama satu anak di iklan terkait, not to mention lengkap dengan rok. It's worth to mention it. Namun, itu bukan satu-satunya contoh "cosplay seksi" yang "dilakukan" oleh Danny si manusia setengah hantu itu. Waktu aku kelas IV (awal 2008), temen cewek dari kelas sebelah pake tas selempang Minmie yang agak lebih "dewasa" ketimbang tas lainnya, bahkan dari brand yang sama!

Di situ, sang tokoh Minmie mengenakan pakaian yang lebih terbuka dibandingkan dengan varian-varian Minmie di tas yang lainnya. Jarang-jarang doi nampilin belahan dada dan perutnya. Sampai-sampai ada anak cowok yang komen, "Tasnya (nama si empunya) geuleuh (Bahasa Sunda, artinya kurleb 'nggak pantes')!" Bagi aku, gambar di tas itu malah jadi sumber inspirasi menggambar Danny yang lagi cosplay

Kalau dihitung-hitung, nggak ada habisnya deh memaparkan seluruh momen penistaan Danny Phantom sebagai cosplayer edan! Terlalu absurd untuk dibilang crossdressing. Pas kelas V (akhir 2008) akhirnya digambar aja di buku khusus corat-coret Danny lagi cosplay jadi Minmie karena seringnya ngeliat itu tas temen yang pastinya akan menarik perhatian untuk ukuran anak SD. Empat tahun kemudian, pas aku baru gabung di DeviantArt waktu kelas IX, aku redraw secara digital gambar Danny jadi Minmie itu, tapinya aku bikin lebih ketutupan aurora-nya (aurat) daripada yang aslinya.

fan art Danny Phantom "cosplay" jadi Minmie karya aku jaman kelas IX, lengkap dengan mata meremnya dan lidah yang melet dikit.

Mungkin Regian Rinaldhi Mutaqien, temen cowok jaman SD yang paling julid, kalo ngeliat semua gambar Danny karyaku itu ngerasa kayak ada "distorsi" aja dengan yang asli vs fan art absurd karya aku. Imej Danny yang gagah di canon, di fan art malah jadi konyol and kocak abiez. Walaupun jelas aku sakit hati sama perkataannya yang ngejek aku gila, aku admit omongannya dia itu ada benernya juga, alias valid, karena sekarang kebayang distorsi yang dirasakannya tiap kali dia liat corat-coret aku. Yeah, jerkass has a point.

Info tambahan, sohib aku Diva yang udah temenan dari SD juga sering kena ejek sama Regian ini! Di sini kisahnya 👇


• Rambut Aneh Danny Phantom

Nah, yang satu ini terinspirasi dari gaya rambutnya Mimi Hitam (ini nama versi Indonesianya, nama aslinya Magica De Spell) dari kartun DuckTales 1987 episode "Send in The Clones". Dalam episode tersebut, dua kali si tokoh antagonis tadi itu rambutnya jadi "kribo". Itu karena yang pertama, kena ledakan dari bubuk ajaib, bahkan warna rambutnya yang tadinya item jadi ijo, dan yang kedua, kena ledakan di dalem gunung berapi tempat dia bermarkas, nah yang ini nggak ngubah warna rambutnya. Rambutnya Danny yang aslinya emang udah rancung-rancung, di karya yang ini malah jadi makin berantakan kayak Mimi Hitam yang habis kena ledakan di episode tadi.

Danny juga ada dua versi warna rambut pas udah dibikin jadi kribo gitu : ijo kayak Mimi Hitam kena ledakan dari bubuk sihir, dan putih kayak warna rambut aslinya pas lagi berubah jadi hantu. Baru ngeh, mestinya aku bikin tiga versi warna rambut ya untuk Danny, karena doi ini sebelum berubah jadi hantu itu warna rambutnya item aja kayak orang kita, orang Asia walaupun dia Kaukasia. Gambar Danny yang kribo ini aku bikin pas kelas IV semester genap, yaitu pada awal 2008. Ini mungkin yang paling normal jika dibandingkan dengan semua karyanya aku yang gila.

Bersambung ke sini.

Wednesday, September 7, 2022

Sejarah Karya Gila

Catatan 8 September 2022

Oke, catatan hari ini lagi-lagi masih seputar flashback. Kali ini aku bakalan bahas tentang "sejarah dunia gambar karyaku yang paling gokil"! Orang yang sering punya pikiran nyeleneh macam aku, gosah kaget kalo gambar buatannya juga GJ! Walaupun begitu, gambaran aku yang "gila" jumlahnya cuma satu banding berapa dari karya aku yang normal.

"Membuat karya gila!" kata penggalan dari opening song Phineas and Ferb pas si tokoh utama yang pertama disebut, nyorat-nyoret wajah Candace, kakaknya yang cewek.

"Kalakah Gambar-gambar Kieu!"

Itu adalah kutipan kalimatnya Mamahku saat beliau melihat hasil ulanganku yang jeblok di kelas IV (lupa lagi nilainya berapa). Artinya, "malah bikin gambar-gambar begini!". Di saat otakku nge-blank di satu soal, bukannya berusaha mikirin jawabannya, malah ter-distract sama ingatan gambar ekspresi keledai yang lucu di buku cerita fabel dari koleksi perpustakaan sekolah! Karena gambarnya lumayan susah kalo nggak nyontoh, jadi aku gambarnya seadanya aja, dari memori. 

Hasilnya malah jauh banget dari gambar aslinya dan malah jadi keliatan kayak kelinci kakek-kakek gundul! Secara kuping keledai dan kelinci itu kan dari bentukan sama-sama panjang ya. Alhasil itu kertas ulangan malah banyak gambar wajah si kakek kelinci yang ekspresinya lagi bengong, padahal maksudnya mau bikin lagi teriak, sambil soal di kertas tetep kosong melompong nggak kejawab. Papah aku pas ngeliat gambar kakek kelinci gundul itu ngasih voiceover "Hooo" sambil nunjuk ke gambar aneh itu karena ngeliat mulutnya yang melongo. 

Lalu, kalimat dialog Mamah dalam bahasa Sunda tadi yang menjadi judul sub-cerita ini, keluar pas blio liat beberapa gambar kelinci tuwir di kertas ulanganku itu. Blio nambahin, "Kalo essay itu jangan sampai kosong, isi aja sebisanya karena masih dapat nilai."

"Gambar Gila!"

Gambar aneh yang satu ini bukan pure semuanya karya aku, karena aku di sini cuma "melengkapi" gambar bagian-bagian tubuh dari berbagai binatang! Pas pelajaran Bahasa Inggris kelas III dan V, belajar nama-nama bagian tubuh hewan dan dikasih satu kertas gambarnya. Buat aku sih cuma dibaca bentar gambar bagian tubuh dan namanya dalam Bahasa Inggris trus ditulis artinya, udah cukup. Jadinya nggak perlu lama-lama ngedengerin penjelasan lagi mengenai materi itu. 

Pas aku kelas III lagi ngeliatin gambar-gambar bagian tubuh hewan itu, tetiba aja keingetan bentuk irisan melintang akar teratai yang aku liat fotonya beberapa hari ke belakang di majalah wanita populer. Tanpa sadar, gambar gajah yang aslinya itu belalainya cuma digambar sepotong buat nge-highlight gadingnya, sama aku malah dijadiin akar teratai, ujungnya banyak bolong! Jadinya itu gajah malah jadi "pesek" dan lobang idungnya lebih banyak daripada spesies normalnya. Malah jadi ketagihan corat-coret gambar gajah itu, karena gambar aslinya cuma sampai mukanya doangan, aku jadiin juga badannya gurita karena sering liat di buku-buku hewan laut.

Akar teratai beserta irisan melintangnya. Sumber gambar : https://i0.wp.com/gitacinta.com/wp-content/uploads/2021/07/akar-teratai-1.jpg?

Efek gila ini menular ke gambar-gambar bagian tubuh hewan yang lainnya di satu kertas itu! Gambar kantung kangguru yang lengkap sama anaknya, aku jadiin burung yang ada tanduk setannya plus komuk yang marah. Kaki burung unta (aslinya kakinya doangan) malah berubah jadi manusia setengah burung. Ada pula profil samping macan tutul yang lagi mengaum, cuma ada hidung sama mulutnya yang menganga, eh jadinya kodok yang lagi jongkok sambil penuh taring. 

Waktu itu, masih jarang temen yang liat dan tau gambaran aku itu. Eh dua tahun kemudian, pas aku kelas V, dapet lagi materi dan gambar yang persis sama! Aku remake aja hasil karya yang dulu, gambarnya hampir sama tapi efeknya yang beda banget! Satu temen cowok namanya Regian Rinaldhi Mutaqien yang dulunya nggak sekelas pas pertama bikin gambar itu di kelas III, liat gambar itu pas lewat meja gue, dia sontak berseru, "Hanna, gila ih kamu!" dalam konotasi ngejek, nggak mungkin maksudnya muji karena kualitas gambarnya mediocre alias B aja. 

Kalopun iya bagus, kualitasnya kalah jauh sama gambar aslinya sebelum aku "retouch". Berkat 'The Power of Heboh' yang dia keluarkan, jadi aja semua temen cowok di kelas ane bikin kerumunan di meja aku buat ngeliat gambar hewan yang udah diubah jadi mutan itu. 

"Eh liat itu, Hanna bikin gambar gila!" seru Regian ke semua temen di kelas V.

Akhirnya itu kertas gambar bagian tubuh hewan dalam Bahasa Inggris dapet nickname 'gambar gila'. Sayangnya itu gambar tetiba ilang pas mau pulang sekolah, padahal aku taruh di atas meja. Kelas aku waktu itu lagi diberesin buat acara apa gitu. Curiganya, ada temen yang sengaja buang itu gambar, soalnya udah dicari di tas dan kolong bahkan tempat sampah kelas, nggak ada.

"Poisoned"

Judul sub-cerita yang satu ini bukanlah komentar dari anak cowok atau ortu pas ngeliat karya aku yang aneh bin ajaib, melainkan nickname dari bestie-ku untuk sebuah gambar Danny Phantom dalam pose, yang istilahnya bukan lagi 'nggak banget'. Bahkan ini jauh lebih buruk daripada kata 'nggak banget'. Saking buruknya, sampai-sampai gambarnya itu nggak boleh diliat pas lagi makan. Padahal cuma dapet referensi dari ilustrasi di buku paket Bahasa Inggris kelas 5, terbitan Sarana Panca Karya Nusa.

Satu lagi bab yang memorable dari pelajaran Bahasa Inggris kelas lima selain tentang bagian-bagian tubuh hewan, juga yang bahas penyakit-penyakit. Pas baru beli buku paket, aku kan kepo isinya dan coba baca-baca tuh buku. Tetiba kebuka aja halaman dari bab tentang penyakit dalam Bahasa Inggris, salah satu penyakitnya adalah "poisoned" artinya "keracunan". Si penderita keracunan adalah anak cewek yang digambarkan lagi muntah di atas kloset duduk, buat aku yang emetophobia sih gambar itu ngagetin!

Untuk mengatasi gemetaran akibat gambar 'cursed' itu, lagi-lagi kepikiran ide yang geje abis! Kubuka buku corat-coretku, tentu saja untuk menggambar.  Temen aku yang cowok Regian Rinaldhi M tadi yang sialnya lagi kebagian duduk di sebelahnya aku, langsung aja ngomel, "Huuu, menggambar!" Meski dapet react begitu, tetep aja niatanku nggak ilang untuk menggoreskan pensil ke atas halaman buku barusan itu.

"Yeah, I can do that!" Itulah yang akan kukatakan seandainya aku adalah Butch Hartman, penciptanya Danny Phantom.

Gambar anak cewek 'cursed' tadi yang udah bikin aku jantungan nggak ketulungan, segera aku redraw! Eh, ketulungan deng, kan ditulungan ku gambar yang aku bikin ini. Di sini aku menerapkan jurus ATM : Amati, Tiru, dan Modifikasi, jadinya nggak plek ketiplek sama gambarnya dengan yang ada di buku. Hasilnya, Danny Phantom lagi muntah di atas kloset duduk, sama kayak yang dilakukan cewek penderita keracunan tadi itu. 

Anak cowok yang namanya Regian itu lantas kepo sama karya aku (tadi kan julid), dia ambil paksa bukunya. Begitu dia beres baca, kayaknya dia kena semacam trauma sama isinya, jadinya ngatain "Gila!" sambil ngebanting buku itu di atas meja aku. Tros aku tunjukin aja gambar Danny Phantom yang juga keracunan itu ke Diva, bestie aku yang cewek. Sambil diperlihatkan juga gambar referensinya dari buku paket Bahasa Inggris!

"Jangan pamer-pamer!" ujar Diva.

Ya, sekian saja kisah gambar-gambar paling absurd yang pernah aku buat selama hidupku. Apakah terlalu panjang? Wajar saja, namanya juga 'sejarah'! Mana ada buku sejarah yang tipis?

Tuesday, September 6, 2022

Preman Mewek Denger Lagu Helly Guk-guk-guk

 Catatan 6 September 2022


Beberapa hari ke belakang ini aku mengangkat lagunya Chicha Koeswoyo yang berjudul "Bersinar Matahari" dalam post tentang Lio ketika memakai corong antigaruk di kepalanya. Seketika aku teringat kembali lagunya Chicha lainnya yang lebih populer karena lebih banyak diketahui orang, yaitu "Helly Guk-guk-guk". Inget deh pas jaman 2008-2009, iklan produk apa gitu lupa, pake potongan audio asli lagu Helly itu. Di iklan itu, seorang bapak-bapak preman mewek di mobil denger lagu anak-anak legend hingga berpuluh-puluh tahun itu.

Kecil kemungkinannya ada orang yang nggak tau lagu Helly, tapi kalo kepo versi aslinya dan mager buka yutup lagi, bisa klik di sini.

Sekitar dua atau tiga bulan ke belakang, aku sempet cari tuh iklan di Youtube. Tapi karena ngeblank banget itu iklan produk apa waktu itu, cuma inget taonnya aja, alhasil ketemunya juga seadanya. Dicari di video kompilasi iklan-iklan periode segituan, nggak ketemu. Beda sama iklan es krim Spongebob, prodaknya ikonik dan memorable plus kostum satu bintang iklannya juga.

Satu sobat aku dari jaman kelas 5 biasanya apal sama iklan-iklan jadul. Aku tanya dia "iklan apa yang ada lagu Helly trus bapak-bapak gundul nangis denger lagunya?". Waduh, ternyata kita sama-sama nggak tau! Dia kira aku nanyain iklan permen Bo*gie, soalnya jingle-nya mirip dikit sama lagu Helly.

Hari ini langsung cekidot cari lagu Helly di Youtube, barangkali aja ada hints tentang iklan yang aku cari itu di kolom komentar. Banyaknya sih kisah-kisah dari anak generasi jaman old (semuanya "mantul" atau "manjiw", bahkan katanya saat penyanyi aslinya dulu lagi ngehits di dekade '70an, yang punya teve cuma bapak kepala desa). Nihil lagi aku cari tau tentang iklan itu, tapinya kalo mager cari itu iklan bisa-bisa nggak bisa tidur ntar malem! Tetiba aja nggak ada angin, nggak ada hujan, pikiran aku langsung mengarah ke satu jenis makanan : es krim!

Kayaknya nih iklan "aneh" yang gw cari itu iklan es krim nih. Tapi biasanya iklan es krim itu kan bintangnya anak-anak atau paling banter ya kaum remaja. Nggak pernah pake aktor bapacc-bapacc, mana mewek lagian di iklannya. Berarti es krimnya ini agak beda, bukan merek es krim biasa tapinya bagian menu dari restoran sohor!

Seketika aku dapet clue lagi, yaitu McD*nalds! Makanya itu iklan bisa nempel di kepala aku sejak 14 tahun yang lalu itu karena pastinya seputar merek yang biasa dikonsumsi sama keluarga aku (heheheh, kapan sih kami nggak demen mekdi). Lalu, kata kunci yang aku pake di YT itu akhirnya begono : iklan McD 2008. Ketemulah beberapa versi iklan dari tahun tersebut, ada versi delivery, versi UEFA EURO (taun itu kan lagi pildun, taunnya Trix and Flix!), dan yang terakhir ada versi drive thru.

Versi drive thru ada banyak mobil berbaris, tepatnya antre, di thumbnail-nya, wajarlah kan pesan menu cara drive thru emang bikin antrian mobil. Nah, kayaknya yang ini nih. Pas coba buka satu-satu iklan McD dari tahun 2008, ternyata emang bener iklan bapak-bapak preman gundul nangis kejer denger lagu Helly di mobil itu iklan McD versi drive thru itu tadi! Bener aja pikiran aku yang terbersit soal es krim, itu iklan emang promote es krim varian baru, barengan makanan apa gitu rasa salsa. 

Leh uga nih konsepnya iklan nyeleneh ini. Iklan ini emang dimaksudkan untuk komedi, tapi bagiku yang seorang neurodivergent alias "punya sudut pandang beda", malah terasa relatable. Ternyata pas aku nonton lagi iklannya di hari ini, si bapak preman ini ternyata keingetan anjingnya yang mati, makanya doi nangis dengerin lagu Helly. Meski dia tangisannya itu konyol menurut perspektif kita sebagai audiens dan komuk dia yang sengaja dibikin keliatan bloon sama penulis skenarionya, tetapi perasaannya justru sedang sedih. Sedalam apapun perasaan bersalah dan sedihnya aku akibat insiden kelinci itu, buat yang nggak kebayang perasaan aku di balik tangisan aku, mungkin keliatannya juga konyol kayak si bapak preman itu.

Entah mengapa pas iklan itu dulu masih tayang di televisi, aku yang masih sering nangis karena nyesel sama insiden kelinci itu, malah menganalogikan diriku sendiri sama preman di mobil itu.



Berhasilkah es krim yang dibeli preman itu dari McD menghiburnya?

Thursday, September 1, 2022

Aku yang Perasa

Catatan 2 September 2022

"Jangan malu kalau Anda orang yg sensitif atau perasa, itu adl tanda Anda memiliki hati yg besar dan tidak takut menunjukkannya kepada sesama"

Satu hal lainnya yang menyebabkan rasa sedihku akan matinya hewan sama seperti kepada manusia : aku adalah orang yang sensitif atau perasa. Memang, aku saat kecil jauh lebih perasa ketimbang saat-saat ini. Waktu masih berumur empat tahun saja, aku sering terharu dan menangis jika mendengar suara adzan. Begitu juga jika dulu kudengar lagu-lagu bernada sedih, hingga tidur terus menerus terngiang-ngiang, padahal dengarnya tadi siangnya. 

Akibat perasaanku yang sensitif tadi itu, kesedihanku ketika peliharaanku mati itu kadarnya jauh melebihi orang-orang lain ketika menghadapi situasi yang sama. Ketika mereka berpikir "Ah, cuma kucing", atau "Kelinci kan cuma binatang", bagiku tidak ada kata 'cuma' untuk hewan. Sayangnya, untuk situasi ini aku seringnya disangka tidak merasakan kehilangan anggota keluarga dan malah lebih memilih hewan peliharaan. Padahal, pertanyaanku dulu itu hanya ingin mengetahui mengapa mereka hanya sedih dengan kematian manusia dan tidak sepertiku yang juga sedih untuk hewan.

Buatku yang perasa, semua kematian itu terasa sama menyedihkan. Malahan, bukan hanya peristiwa kematian saja, tetapi juga hancurnya sebuah tempat yang pernah dikunjungi oleh aku dan keluargaku dulu. Pada awal tahun 2016, kami liburan ke Kampung Gajah Bandung. Tiga tahun lebih setelah kunjungan kami tadi, kubaca berita tentang bangkrutnya tempat wisata tersebut dan seketika hatiku hancur. 

Tidak kusangka, pengalaman tadi itu adalah kunjungan kami yang pertama dan terakhir kalinya ke Kampung Gajah. Segera kuhela napas dalam-dalam setelah melihat banyak foto dokumentasi tempat tersebut setelah kehancurannya. Pada saat kami datang saja, tempat itu sudah kelihatan suram, ditambah dengan cuaca yang sedang hujan. Cuaca yang sama persis juga terjadi, di kala kubaca berita tentang tempat itu tutup permanen. 

Bagi orang biasa, perasaanku itu mungkin lebay. Atau baper Maksimum. Separah-parah sensi aku ini, sekarang udah jauh lebih mendingan. Di umurku yang tidak lagi usia kanak-kanak ini, aku masih bisa-bisanya nangis gegara interaksinya Doof dengan Vanessa.

Wednesday, August 24, 2022

Gara-gara Singkatan-singkatan

Catatan 23 Agustus 2022

AIS = aku ikan suka
IPJ = ikan paus jomblo
MSK = miskin suka kain
MSI = miskin suka ikan
SKS = suka kisah singgung
KSJ = kisah sejati jomblo
MBB = masjid baru bagus
SOS = sosis orang sirik 

Singkatan-singkatan di atas sebenarnya ditulis oleh sepupuku di buku tulisku waktu kami berdua masih SD. Ketika musim liburan sekolah sudah usai, dia tentu saja kembali ke rumahnya. Setiap kali dia berlibur di rumahku, dia biasa menulis atau menggambar di kertas atau buku tulis khusus untuk mencorat-coret. Jika dia sudah tidak lagi di rumahku, aku sengaja menyalin banyak tulisannya di sebuah buku tulis lainnya yang juga khusus supaya karya-karyanya itu tidak tercecer, kali ini kegunaannya adalah untuk "mengumpulkan" hasil karyanya.

Alih-alih memasukkan tulisan-tulisannya yang asli ke dalam sebuah buku, aku menulis ulang hasil karyanya sambil mengoreksi ejaannya yang masih kurang huruf atau salah huruf. Maklum, dia ini adik kelas alias "dekel" yang berbeda satu angkatan di bawahku. Bukan hanya perkara ejaannya saja, kadang maksud dari kalimat yang dia tulis itu sulit dimengerti, kecuali aku mengingat-ingat ketika kami membahas apa yang dia tulis.Kalau sudah memahami maksud dari tulisannya, ketika kusalin 

Iklan-iklan Jadul yang Menghanyutkan

Catatan 24 Agustus 2022

Ya, di satu catatanku yang sebelumnya, iklan es krim Spongebob Squarepants sudah pernah kubahas sebagai iklan yang mendapat cap "Danny Phantom" dariku. Lha, koq Danny Phantom, Khan jelas-jelas produk tentang Spongebob? Untuk lebih jelasnya, bisa dibaca di catatanku yang lalu, ya! Namun, ada satu lagi iklan lainnya yang sama menghanyutkannya bagiku, dari era yang sama dengan mengudaranya iklan es krim dari tokoh kartun ikonik nan beken itu. 

Inilah sosok dari iklan es krim SpongeBob yang ketiban cap Danny Phantom dariku untuk alasan yang sangat tidak masuk akal.


Iklan es krim Spongebob pertama kali tayang pada tahun 2007 lalu. Pada tahun yang sama, tayang pula iklan TeaJus yang dibintangi Mbak Shireen Sungkar waktu masih teenager. Ketika banyak orang antusias dengan Mbak Shireen yang menampilkan kesegaran minuman teh serbuk tersebut, aku koq malah salfok dengan dua orang gadis cilik yang sedang berjemur sambil tengkurap di atas tikar pantai, ya. Atau lebih tepatnya, aku lebih ter-distract oleh gadis cilik yang berbaring di sebelah kirinya, karena bajunya lebih "mengejutkanku".

Karena aku ini sensi kalo ketemu yang beginian, jadinya malah adegan ini yang nempel di kepalaku dari iklan itu! Malahan si temennya yang pake baju renang garis-garis vertikal malah jadi "tergusur" dari ingatanku.


Buat orang biasa, jelas gakan gitu efeknya. Mereka bakalan B aja.

"Itu kan baju renang, wajar kalo kebuka punggungnya."

"Memang setting-nya juga di pantai, udah biasa kalo bajunya kayak gitu."

Tapi buat aku pribadi? It hits so different! Sebagai anak yang dididik keras soal pakaian, aku bukan hanya dilarang mengenakan jenis yang seperti itu! Tapi juga dilarang untuk menonton acara televisi dengan orang yang berpakaian seksi.

Kalau iklan sih susah jadinya untuk menghindari ditonton, karena nggak semua orang ingat akan muncul hal seperti itu dari iklan terkait. Terlebih penayangannya yang secara random, benar-benar di luar kendali kita. Bahkan iklan itu memang tujuannya untuk mempromosikan produk, tentu akan ditayangkan secara rutin. Iklan yang begini bisa lebih sulit dihindari daripada nonton anime, gak peduli kita lagi nonton acara yang aman, iklan itu tetep aja berseliweran.

Entah mengapa iklan yang begituan malah bikin aku penasaran untuk sengaja cari iklan itu di YouTube.

Malahan saking distracting-nya, aku sampai lupa yang lagi tengkurap itu BERDUA, bukan SENDIRIAN. Selama bertahun-tahun sebelum aku mencari iklannya di YouTube, aku cuma ingat dengan si backless yang berada di kiri. Entah mengapa, karena pelarangan yang ketat untukku menyaksikan acara macam begitu, malah justru jadi merasa dihanyutkan oleh iklan TeaJus dan es krim Spongebob. Ini beneran bukan soal "engas" sama bocil, karena saya saat itu seumuran dengan para bintangnya.

Apakah duo bocah cewek itu mendapat label Danny Phantom dariku seperti si pink dari iklan es krim Spongebob? Ternyata tidak begitu. Itu karena penampilan mereka berdua yang cuma bentar bingits, sekejap mata doangan. Wajah mereka juga hampir tidak diperlihatkan, karena cuma nongol sekian detik doangan. 

Tuesday, August 23, 2022

Terbawa Suasana? Menggambar Saja!

Catatan 22 Agustus 2022

Jika aku sedang teringat akan banyak hal yang lucu atau unik, aku sering tersenyum sendiri. Tak jarang, aku malah jadi terbawa suasana. Kalau sudah begini, malah jadi watir karena pasti akan mengundang tatapan aneh kepadaku. Waduh, nggak banget nih!

Padahal, untuk menyiasatinya, bisa ditiru dari cara gurunya adikku yang terbesar waktu dia masih esdeh. Walaupun sang guru dalam kisah itu sedang menghadapi seorang anak berkebutuhan khusus alias ABK.

Waktu adik terbesarku masih kelas enam, dia punya dua teman yang termasuk ABK : satu cowok, pengidap autisme dan satu lagi cewek, pengidap kesulitan belajar. Si teman yang kedua ini malah sengaja ngaheureuyan (Bahasa Sunda : menggoda dalam artian bercanda tapi jahil/iseng) yang autis ini. Cowok yang autis itu fan berat ST12 atau Setiaband juga demen banget sama sapi (iya, hewan sapi). Jadinya, temen yang cewek ini malah sengaja manfaatin kesukaannya dari temennya itu buat munculin gejala-gejala keanehannya.

Cewek yang kesulitan belajar ini suka sengaja berseru begini, "Itu ada sapi!" Atau, "Itu ada Setiaband! Ada ST12! Ada Charly Van Houten!" kepada temen cowok yang autis itu.

Nah, kalo udah dipicu kayak gitu, yang cowok autis itu suka bereaksi kayak gini, "Sapi betina! Melahirkan empat puluh ekor sapi betina!" Bisa juga mengoceh menyebutkan nama ST12, Setiaband, atau Charly Van Houten secara terus-menerus.

Tak jarang, si temen cewek yang ngegodain itu ditegur guru pendamping khusus ABK yang bahasa kerennya, "co-teacher" atau "shadow teacher". Namun, bukan berarti tidak ada treatment untuk gejala-gejala dari teman yang autis itu tadi. 

"Mending kamu menggambar saja, deh, daripada ngoceh-ngoceh begitu," kata guru pendamping yang tadi sambil memberikan secarik kertas kosong di atas mejanya teman cowok yang autis itu tadi.

Hasil gambarnya (aku tidak pernah melihatnya langsung, ini hanya melalui ceritanya adikku dan dia menirukan gambarnya) cukup bagus. Bahkan aku saja belajar menggambar sapi itu, khususnya yang betina, dari gambar karyanya. Mengingat aku juga hobinya menggambar, cara guru tadi mengatasi gejala dari autisme itu boljug, bahkan patut dicoba. Walaupun bukan pengidap autisme, rasanya solusi tersebut cocok juga diterapkan pada setiap saat aku terbawa suasana oleh banyaknya ingatan lucu! 

Kompilasi gambaran aku hasil dari kebawa suasana



Monday, August 22, 2022

Satu Hal (Lagi) yang Bikin Pen Power Terus Kepikiran

Catatan 21 Agustus 2022

Concept art paling pertama dari Como Girls, yaitu nama clique atau geng enam tokoh utama dari komik Pen Power itu, berada dalam sebuah buku tulis yang menurutku cukup memorable, walaupun tidak ikonik banget. Karena itu buku tulis sebagai suvenir dari sebuah merek obat yang Mamahku jual ketika beliau masih menjadi apoteker pada tahun 2008 lalu. Bahkan mereknya juga aku masih ingat, yaitu Funzela. Dalam buku tersebut, banyak juga karyaku yang lainnya bersama karya dari adikku yang terbesar.

Hanya gegara satu member Como Girls (waduh, udah macam girlband aja nich) yang pakaian utamanya kelihatan pusar dan karyaku itu bikin aku nyesel nggak ketulungan, pada tahun itu aku malah mengabaikan buku itu. Tidak benar-benar kubuang sih bukunya, hanya kubiarkan saja buku tulis itu bertumpuk bersama barang-barang lainnya yang sudah tidak lagi terpakai di dalam sebuah dus. Satu barang lainnya yang paling kuingat juga menghuni dus tersebut adalah satu bantal kecil berbentuk bulat, berwarna biru, bekas aku waktu bayi. Empat belas tahun kemudiannya, tepatnya di bulan Agustus 2022 ini, aku terpikir lagi untuk mencari buku dari Funzela itu, karena aku ingin memotret concept art paling awal dari Como Girls dalam buku tulis itu. 

Dua tahun yang lampau, gudang di rumahku mengalami "pengosongan". Yaitu, sebagian besar barang yang mengisi gudang itu, dijual agar tidak memenuhi ruangan tersebut. Aku jadi gamang, apakah dus berisi buku Funzela, bantal bayi biru bulat, dan banyak barang lainnya itu ikutan terjual? Harus cek lagi gudang nih.



Friday, August 19, 2022

Kepribadianku yang Nyaris Tidak Berubah Selama 14 Tahun

Catatan 19 Agustus 2022

"Teh Hanna mah personality-nya kayak yang hampir nggak ada perubahan sejak tahun 2008 hingga 2012!" kata adik aku yang terbesar, kira-kira pada awal dekade 2020-an ini. 

Perkataannya itu kuat sekali buktinya. Jika sedang bernostalgia, peluangnya sekitar 90 persen aku "balik" ke tahun 2008. Insiden Kelinci,' kan terjadi pada tahun itu. Ketika sedang "berpetualang" ke masa-masa yang lainnya, dapat diperkirakan ingatanku masih seputar waktu yang tidak jauh dari tahun tersebut, jika bukan yang dipastikan. Hal-hal yang kusukai juga hampir semuanya berasal dari periode tersebut. Cuma Frank Wynn alias Mr. Wynn yang tidak berasal dari kurun waktu tersebut, yakni bermula dari Agustus 2015.

Karena pada tahun-tahun sebelumnya dari 2008, kemampuanku berpikir masih kurang, sehingga belum dapat banyak menyimpan memori. Barulah sejak tahun yang disebutkan itu, aku mulai lebih banyak mengingat, plus hadirnya satu kejadian dengan impact yang sangat besar untukku. Hingga kurang lebih empat tahun selanjutnya, banyak peristiwa yang menurutku memorable

Aneka karakter kesukaanku pada periode 2008-2012, sebenarnya masih ada banyak lagi tetapi kutampilkan yang paling memorable saja!

Banyak juga karakter kesukaanku yang berupa tokoh-tokoh obscure (kurang dikenal) seperti tokoh pada gambar dua merek sandal jepit, yaitu merek Konnichiwa dan satunya lagi merek yang nyaris jarang terdengar sehingga tidak masuk memoriku, jadinya baik karakter maupun mereknya sama-sama lesser known.


Inilah daftar karakter kesukaanku selama periode tahun 2008 hingga 2012!

1. Danny Phantom
Yup, dia ini tokoh kartun kesukaan aku yang paling menonjol, meski bukan tokoh kartun yang paling populer. Karena memang dia yang paling kusukai dari mungkin puluhan tokoh kartun yang pernah singgah di hatiku (eaaak). Sampai-sampai tokoh Danny ini kayak udah jadi ikon dari aku aja pada saat aku kelas IV semester genap (2008) hingga kelas VIII semester genap juga (2012). Juga, waktuku untuk menyukainya juga paling lama ketimbang tokoh-tokoh lainnya.

Banyak banget cerita seputar pengalamanku menjadi Fangirl berat dari tokoh yang satu ini, nggak akan muat kalo diceritakan semuanya di sini! 

2. Dr. Heinz Doofenshmirtz
Aku ragu buat masukin Dr. Doofenshmirtz ke daftar tokoh kesukaanku pada periode 2008-2012, karena tadinya kan aku benci bingits sama dia ini! Baru deh aku resmi jadi fan itu pas tahun 2019, kira-kira sembilan hingga sebelas tahun kemudian. Tapi aku juga nggak bisa memungkiri bahwa di saat aku benci sama Doof ini entah kenapa malah terus kebayang-bayang dan penasaran wae. Pertama kali banget "kenal" sama si profesor jahat dari Phineas and Ferb ini pas awal tahun 2009 kelas V semester genap, di Disney Channel.

Tadinya aku 100% nggak benci lho, perasaan aku itu netral-netral aja pas baru kenal Doof. Dua tahun kemudian, pas udah jadi anak esempeh kelas tujuh, lagi-lagi pas semester genap, tahun 2011, baru deh jadi benci pas ngeliat dia pake boxer gambar Perry The Platypus tanpa singlet atau kaus dalamnya! Anehnya, malah aku terus cariin tentang dia di internet, padahal lagi benci-bencinya. Malahan aku pernah request begonoh ke adik aku yang terbesar : gambarin Doofenshmirtz pake "mata anime" kayak tokoh-tokoh utama lainnya dari kartun itu waktu mereka lagi piknik ke Tokyo, karena saat itu Doof nggak ikutan piknik sama mereka. 

Pas 2012, aku masih aja benci sama itu tokoh profesor. Tapi aku nggak bisa mengelak bahwa saat-saat itu udah ada rasa tertarik sama kedua matanya yang plus size dan rambutnya yang coklat rancung-rancung. Tokoh ini lalu terlupakan begitu saja begitu aku naik ke kelas sembilan. Mungkin karena udah mulai suka cowok beneran kali, ya.

3. Cosmo Cosma
Meskipun pada beberapa Minggu awal sebagai siswi kelas V pernah membenci tokoh Cosmo, awalnya aku pernah mau suka dia lho! Berhubung penciptanya adalah orang yang sama dengan Danny Phantom, wajar saja wajahnya beda tipis. Malahan Cosmo ini kata aku sih udah kayak versi Chibi dari Danny aja, cuma rambutnya bukannya putih tapi hijau. Trus, kenapa bisa jadi berubah jadi benci?

Bukan karena sifat konyol dan bodohnya lho yang bikin benci dia sebenarnya! Itu gegara rasa bersalahku setelah gambar dia terlalu banyak ke-print. Waktu liburan kenaikan kelas 2008, pas aku mo naik ke kelas V, aku pernah nge-print gambarnya Cosmo dari laptop Papah ke printer di rumah. Gegara laptop itu yang lemot, jadinya malah aku teken tombol "print" lebih dari sekali, jadinya ke-print banyak yang tadinya mau bikin satu gambar aja. 

"Aduuh, jadinya boros tinta, Teh!" seru Papah.

Entah mengapa setelah timbul perasaan bersalah itu, aku malah jadi berbalik membenci Cosmo. Padahal tadinya sih mau jadi tokoh kesukaanku yang sekunder setelah Danny Phantom. Malah dia yang lebih populer daripada Danny si manusia setengah hantu.

4. Trix dan Flix
Mereka ini tokoh musiman, yaitu hanya nge-hits sekitar Piala Dunia 2008 aja. Wajar sih, mereka kan maskot Piala Dunia pada tahun itu. Aku tadinya nggak akan seneng sama mereka berdua yang kembar ini, karena hanya sebatas maskot jadi mereka tidak memerlukan karakterisasi yang mendalam. Bahasa gampangnya, mereka nggak punya sifat yang jelas karena emang nggak perlu karena bukan tokoh cerita.

Pas musim Piala Dunia tahun tersebut, otomatis gambar mereka bermunculan di koran. Tangan ini malah tergerak buat guntingin gambar mereka dan tempelkan pada tempat pensil aku saat itu. Oh, ya, waktu itu adalah bulan-bulan terakhirku sebagai murid kelas IV SD. Pas naik kelas V, beberapa bulan setelah Piala Dunia berakhir, masih dijual buku tulis dengan gambar mereka dan aku beli dech!

Trix and Flix in 3D render


5.  Spelvin

Buat yang akrab dengan game-game jadul dari GameHouse, kayaknya familiar dengan Spelvin, si huruf i yang hidup dan mengenakan kacamata hitam bingkai kuning besar. Dia emang nggak sesohor game-game lainnya seperti Feeding Frenzy atau Hamsterball. Begitu mulai main game Spelvin ini pada akhir 2010 menjelang pergantian semester ganjil ke genap ketika aku jadi anak kelas VII, aku langsung suka gayanya yang cute abis meski wajahnya tanpa mulut.Apalagi setiap akhir dari level, ditunjukin kita ini udah nyampe rank mana dari nilai yang kita capai, dengan sang tokoh utama game yang punya macem-macem outfit






Spelvin ini bisa punya "kloning" karena dia bisa punya lebih dari satu dirinya, masing-masing punya gaya rambut dan baju yang bervariasi (baju di sini memang maksudnya hanya baju keatasan, karena dia tidak punya kaki sehingga tidak memerlukan celana atau kebawahan). Kedua mata biru besarnya yang menjadi salah satu penyebab dia terlihat imut, kadang tidak ditutupi kacamatanya sehingga kita dapat melihat kedua matanya dengan lebih jelas.Warna rambutnya juga bisa ganti, nggak hanya hitam kayak penampilan default. Di beberapa rank, dia malah bisa juga berubah jadi cewek, lho!

Inget, deh, aku pernah ngegambar Danny Phantom "cosplay" jadi aneka macam rank Spelvin tadi itu pas kelas tujuh. Maksudnya, tokoh itu pake baju dan gaya serta warna rambut dari macam-macam rank yang muncul dalam game Spelvin. 





Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...