Sunday, February 26, 2023

Value/Manfaat Apa Nih Yang Udah Aku Masukin ke Blog Aku?

Catatan 26 Februari 2023


Lagi abis ide ngeblog di hari Minggu, buka Twitter, ketemu tweet ini di trending topic tentang Jerome Polin. Di saat aku lagi buntu ide, tweet tadi ternyata serasa menohok! Bikin blog, itu termasuk bikin konten juga kan? Walaupun konten yang aku bikin ini bentuknya tulisan, bukan video kayak Jerome.

Jerome bilang, "Aku harus kasih manfaat/value dalam tiap video aku.", ini bikin aku mikir-mikir lagi tentang semua postingan blog yang udah aku buat. Aku udah kasih value atau manfaat dalam semua yang aku ketik belum, ya? Selama ini isinya cenderung monoton, kebanyakan isinya mengupas tentang Insiden Kelinci yang boleh dikata "udah bulukan". Namun, segera inget lagi sama yang nge-DM di Twitter bahwa semua curcolan di blog ini malah lebih kayak makalah psikiatris!

Inget deh sama perkataan ibu kepsek aku waktu SMA, Bu Ocha. "Dalam diri kamu itu, bisa digali banyak ilmu, lho!" katanya kepada aku waktu dulu masih sekolah. Secara akademik, aku bukan yang paling top markotop, tapi dengan mempelajari semua tentangku, orang bisa banyak menemukan ilmu baru. Dengan mengkaji Insiden Kelinci aja, banyak nich hal baru yang bikin mulut menganga. 

Selain tentang pengalaman yang paling menjadi core memory itu, juga kisah-kisah gila tentang my ex-cartoon crush Danny Phantom! Topik ini juga aku mikir, apakah topik ini memberikan manfaat bagi pembacanya atau cuma kisah kebodohan diri doang? Kisah ini bukan hanya nge-share keabsurdannya aja ternyata. Di situ dibedah juga kenapa bisa sampai ada periode jadi sangat clingy sama si karakternya, kenapa bisa membuatku terus melontarkan kalimat-kalimat aneh seputar dia, kisah latar belakang dari dipilihnya Danny Phantom sebagai cartoon crush yang ternyata bukan hanya sekadar karena good-looking sahaja, dan sebagainya yang nggak nyangka bisa sedalam itu. 


Saturday, February 25, 2023

Sisi "Gelap" dari Penciptaan Hans Durchdenwald

Catatan 25 Februari 2023

Dalam salah satu catatanku yang terdahulu, diceritakan bahwa alasan di balik turn on-nya aku kepada setiap kali Doofenshmirtz shirtless adalah karena aku menciptakan tokoh Hand Durchdenwald. Setelah membaca kembali banyak buku-buku diary, sketchbook, dan binder edisi lama, ternyata ini belum mencapai akarnya! Surat imajiner saja belum cukup untuk membongkar alasan mengapa bisa timbul rasa yang aneh terhadap Heinz Doofenshmirtz itu. Bersiaplah, mungkin ini akan menjadi sisi "gelap" dari karakter tersebut diciptakan!

Friday, February 24, 2023

Karena Hidup Sebagai Anak Kelas 8 Banyak Rasa

Catatan 24 Februari 2023

Hwaaaaw, kalo buka Twitter pastinya banyak trigger buat flashback ke jaman-jaman sekolah dulu. Udah akunya emang hobi banget flashback sama nostalgia (eh, apa bedanya sih? Ada deh bedanya!), ketemu terus sama kiriman-kiriman yang begini. Ditanya "Ada cerita apa di kelas 8 SMP?", bingung deh mau jawab apa soalnya banyak banget! Nah, kayaknya sih dari masing-masing cerita bisa diurai satu-satu jadi postingan terpisah.

Di sini aku cuma bisa tulis garis besarnya aja dari masing-masing cerita, karena bakalan terlalu panjang. Nanti diceritakan lebih detailnya di postingan selanjutnya atau tertunda beberapa postingan lagi (kayak kisahnya anak pesulap di Bogor aja yang lupa aja mau diketik)!

8️⃣ Bella Sang Belieber 🎱 
Kawan yang satu ini nich yang bikin aku mulai tertarik nonton acara-acaranya Selena Gomez! Sebenarnya dia itu justru KZL, tepatnya jealous sama Selena waktu masih pacaran sama Justin Bieber. Bella ini kalo ditanya pas pelajaran IPA, "Sebutkan contoh unsur biotik dan abiotik!", dia jawabnya "Justin Bieber and water". Karena Justin ini hampir nggak pernah main film atau acara serial (kecuali sebagai dirinya sendiri), makanya aku malah jadi kepo sama Selena. 

Waktu pelajaran Bahasa Indonesia di jam terakhir sekolah, kami dikasih tugas sama Bu Hilmi buat masing-masing bikin kalimat. Murid yang udah bikin kalimat boleh pulang.

Temen kami, Zharfan yang duduk tepat di belakangnya Bella malah nyengaja bilang begini, "Oh tidak, aku membunuh Justin Bieber!" 

Kontan aja Bella nepok mejanya Zharfan sambil ngeliatin pake mata marah ke si empunya nama. Yang diliat malah senyam-senyum aja. 

Sebenarnya masih ada banyak banget sih bukti kecintaannya Bella buat Justin. Bukan hanya kisah fangirling dia doang yang jadi sorotanku, lho. Ssstt, dia juga punya sisi aegyo alias "manja-manja" gitu. Pas nilai ulangan dia turun dikit aja dari biasanya dapet 95-an jadi 85, dia malah request gambar yang bikin mengernyitkan kening ke aku. 

"Hanna, tolong gambarin orang gila dong!" pinta Bella. 

"Kenapa minta yang gitu?" tanyaku.

"Nilai ulangan aku jeleeeek ..., aku serasa jadi orang gila," keluhnya pake gaya aegyo yang alamiah.

Apapun alasannya dari request gambar itu, aku terima. Hasilnya? Malah jadi kayak gambar orang bodoh yang pakaiannya compang-camping! Segitu aja dia udah seneng banget lho!

8️⃣ Julukan "Teh Botol" Buat Satu Temen Cewek yang Ngeselin Parah 🎱

Ada satu orang temen cewek yang kompak dimusuhi sama anak cewek satu kelas! Gara-garanya, dia suka tetiba marah nggak jelas, terus tiap kali mau ngomong itu mulutnya udah kayak teko mendidih, "Ssshhhhh". Aku nyebut "aljabar" jadi "Alijabar" aja dia udah akting jadi teko mendidih, langsung kebakaran! Kata satu temen aku, Anggun namanya, dia itu suka tiba-tiba marah.

Aku juga yakin banyak momen bikin kesel orang lain karena sifat aku yang kadang temperamental, tapi jelas nggak separah dia. Ini bukannya udah kepedean, karena Anggun nggak mau duduk deketan sama dia kecuali aku duduk ngehalangin antara itu anak sama Anggun.

Diva pas field trip muter lagunya Harry Roesli "Cio ... cio ... cio ... cio wer-wer-kewer", terus di liriknya ada bagian yang pantes banget buat itu orang! 

"Teh Botol, makin goblok dan tolol!" 

Ini bukannya karena dia bersikap dumb atau bloon, ya. Sama sekali bukan. Nah, udah panjang kan, ya? Ini baru secuil dari kelakuannya dia yang udah kayak bom waktu aja!

8️⃣ Bikin Buku Kumpulan Puisi Karya Sendiri 🎱 

Dari banyaknya tugas sekolah, ini yang kata aku paling menarik! Walaupun aku kurang bisa bikin puisi dan lebih bisa bikin cerpen, tapi enjoy aja rasanya. Pas aku udah kuliah, malah rasanya pengen nengok lagi semua buku kumpulan puisi karya semua orang di angkatan kami. Apalagi Bella Bieber, eh Bella Salsabila emang jago bikin puisi!

Cara bikin bukunya nggak mesti buku cetak kayak yang biasa kita baca. Cukup lembaran-lembaran kertas buku tulis distaples dan diberi sampul. Terus di halaman terakhirnya dikasih bionarasi, dech! Wah, hasilnya sekarang jadi unyu kalo nanti diliat lagi!

8️⃣ Pantatnya Ketombean! 🎱

Temen cowok yang duduknya sebaris sama aku dan Anggun, namanya Zaky P. K. (di kelas aku ada dua yang namanya Zaky), pernah diduga mengalami fenomena yang aneh! Zaky P. K. berdiri dari kursinya, terus nggak tau kenapa di tempat dia tadinya duduk itu banyak butiran putih-putih gitu. Mana dudukan kursinya warna item lagi, jadi makin jelas itu butiran putih-putihnya. Lalu, Anggun ngeluarin perkataan yang menggelitik abis, "Pantatnya ketombean, ya?"

"Omes! Omes!" sergah Zaky P. K. Tau kan ya omes itu singkatan dari "otak mesum". Padahal Anggun ini samsek nggak pernah mesum, lho.

Di situ aku ketawa kecil dengernya. Pas Zaky udah pergi, aku bilang gini ke Anggun, "Bukannya yang suka ketombean itu rambut ya? Harusnya yang ketombean itu bagian yang ditumbuhi rambut!" 

Anggun kaget dnegernya, ternyata ada orang selain dia yang lebih berhak mendapatkan gelar "omes" itu tadi. Hihihi untungnya yang ini Zaky P. K. nggak denger!

Udah cukup segini aja dulu, ya! Soalnya ada segudang sih!



Thursday, February 23, 2023

Hukuman Teraneh dan Yang Paling Efektif

Catatan 24 Februari 2023
Selama sekolah dulu, aku nggak pernah jadi murid yang populer karena akademik aku biasa-biasa aja bahkan sering remedial dan nggak mudah untuk bergaul kecuali duluan diajak bicara sama orang lain. Tapinya adaaa aja hal yang bikin aku jadi pembicaraan sekelas. Guru dan wali kelas bahkan nggak mau ketinggalan, lho! Lalu, gara-gara apa sih aku mendadak terkenal di sekolah walaupun bukan murid yang populer?

Ini pengalaman paling memorable jaman kelas VI SD : dikatain "Danny Phantom" kalo terlambat masuk kelas! Sebenarnya aku udah jadi fangirl Danny Phantom itu sejak kelas IV, tapi guru aku Pak Encang baru ngeh aku suka tokoh itu pas udah nyampe tahun terakhir SD. Sejak kelas satu udah suka telat dan nggak tau obatnya. Di tahun keenam dan terakhir masa di SD ini, entah apa yang memicunya dan siapa yang duluan punya ide, kalo masuk kelas telat disorakin "Danny Phantom!" sama sekelas. 

Di sini aku udah nggak sekelas lagi sama Regian, eh malah ketemu hal yang lebih bikin gelisah! Parahnya, bukan aku aja yang disorakin kayak gitu, padahal cuma aku yang nge-fan Danny Phantom. Ini malah merembet ke temen-temen lainnya yang telat, jadi mereka juga disorakin sama satu kelas. Inget deh satu kawan namanya Fildzah terlambat masuk kelas, udah disorakin gitu, terus sama wali kelas kami Pak Encang dijuluki "Fil-phan", singkatan dari "Fildzah Phantom!"

Ini bikin aku penasaran kalo Regian terlambat masuk kelas! Tapi dia kan nggak sekelas lagi sama aku, dia 6A aku 6B. Jadinya ya nggak ngaruh seandainya dia terlambat juga. Beneran ini bikin aku kepo sama reaksinya YBS kalo dia yang katempuhan (kena akibat dari perbuatannya aku) disorakin Danny Phantom, secara dia kan benci banget sama tokohnya itu. 

Akhirnya aku bisa berhenti terlambat ke kelas! "Hukuman" kayak gini itu jauh lebih efektif buat aku ketimbang hukuman klasik kayak berdiri di luar kelas atau lari keliling lapangan. 

"Akhirnya Hanna tobat juga ya nggak telat lagi," ujar Farah.

Sayangnya, ini nggak bertahan sampai aku SMP!

Wednesday, February 22, 2023

Budaya Latah Menghujat Sudah Lahir Sejak Lama Sebelum Kelahirannya Medsos!

Catatan 23 Februari 2023

Yach, ternyata topik Jerome Polin soal ngerasa cute sama hewan capybara itu masih aja rame cuy. Jauh sebelum sang burung biru bertumbuh dewasa (mungkin aja di masa ini burung biru itu udah menetas tapi masih pitik), aku udah ngalamin dijulidin sama temen SD gegara suka sama tokoh kartun Danny Phantom. Ini udah aku ceritakan ya di catatanku yang kemarin : http://hannaswackyworld.blogspot.com/2023/02/menggiring-opini-buat-bully-kegemaran.html, ya! Seperti yang aku ceritakan pada catatan kemarin itu, orang yang julid itu nggak Lone wolf (melakukan aksinya sendirian), tapi rame-rame bawa temen satu circle buat ikutan benci aku dan Danny Phantom! 

Waktu aku kelas V, pernah guru IPS ku Bu Dewi berkunjung ke rumah aku dan aku curhat ke beliau soal temen-temen yang sukanya ngerujak soal rasa suka aku ke Danny Phantom. Beliau berkunjung ke rumah itu cuma buat bincang-bincang sama Mamah (tahun 2009 dulu kan belum ada WhatsApp dan ngetik pake SMS atau nelpon itu pulsanya mihil), jadinya hati ini tenang-tenang aja beliau datang. Malahan seneng banget karena bisa ngobrol banyak, nggak kayak di kelas yang cuma bisa bahas pelajaran aja. Jangan bayangin kayak gurunya Nobita yang datang ke rumah murid karena hal buruk, ya!

Aku : "Bu Dewi, kenapa sih mereka (temen-temen cowok) suka kayak yang benci sama Danny Phantom?"

Bu Dewi : "Sebenarnya mereka itu suka juga, tapinya takut kesaingan sama kamu, Han. Jadinya mereka pura-pura benci."

Aku : "Oh gitu ya, Bu. Baru tau mereka takut kesaingan. Terima kasih ya Bu."

Bu Dewi : "Iya, mereka itu nggak mau samaan sama kamu kesukaannya."

Dari percakapan kami berdua di atas, aku mendapatkan sebuah hal yang mengejutkan. Kayaknya Bu Dewi ini nggak hanya menyelamatkan suasana doang deh, tapi emang ada benarnya juga. Contoh buktinya yaitu Adit kawannya Regian yang udah diceritakan di catatan sebelumnya pas dia request bikinin gambar Danny Phantom lagi ngejitak Cosmo yang dapet nilai nol (udah kayak mamahnya Nobita aja tuh). Kalo Adit juga aslinya benci sama Danny Phantom, kenapa dia pengen digambarin itu?

Budaya latah menghujat ini nggak usah nunggu adanya medsos buat menyebar! Setelah aku gede, aku perhatiin bedanya kelakuan Regian sama anak-anak laki yang lain, jadi ngeh bahwa yang memulai untuk nggak suka itu ya R itu. Sisanya cuma latah. Ini satu lagi bukti bahwa anak-anak Ikhwan yang lain itu cuma kebawa-bawa benci : Rifky yang biasa kami panggil "Akang Kiky" ini suka ngatain Danny Phantom tapi dia malah apal banyak cast-nya lho!

Akang Kiky itu kalo ngeliat aku lagi menggambar Danny Phantom suka bilang, "Danny Phantom tai!" Pernah juga dia ngomong yang agak kasaran, "Hanna itu suka sama Danny Phantom. Danny Phantom-nya aku bunuh!" Waktu aku gambar Danny lagi kentut, malahan terjadi plot twist dari dia. Ini yang jadi bukti bahwa dia emang diam-diam ngikutin juga kartun itu, meskipun udah nggak hit atau dalam bahasa Regian, "Udah basi" : 

Akang Kiky : "Jangan Danny Phantom terus dong yang suruh kentut! Vlad juga suruh kentut!" 

Vlad itu musuh besarnya Danny, dia juga manusia setengah hantu tapi versi jahatnya. Kalo beneran benci sih kok bisa tau nama musuhnya? Berarti emang ngikutin juga dong kartun itu! Soalnya Danny Phantom ini bukan kartun yang legendaris macam SpongeBob, yang nggak harus ngikutin juga bisa apal nama tokoh-tokohnya di luar protagonis. 

Ada lagi bukti Akang Kiky ini bukan hater Danny Phantom sejati, pas kelas IV sebelum Regian terlalu ngomporin. Aku bilang mau nikah sama Danny Phantom, kalo Akang Kiky maunya pilih Ember McLain (itu emang pake "E" ya, bukan "Amber"). Ini juga tokoh antagonis, tapi perempuan. Semakin mencurigakan bahwa Akang ini aslinya nggak benci sama Danny Phantom.

Malahan aku yang justru nggak boleh terlalu nonton Danny Phantom sama Papah karena "banyak yang malu-malu bajunya". Lihat saja gambar Ember McLain di atas! 

Menggiring Opini Buat Bully Kegemaran Seseorang

Catatan 22 Februari 2023
Padahal aku nggak ngikutin apa yang lagi jadi trending topic dalam negeri, tapinya nggak sengaja nemu tweet di atas pas lagi buka profil salah satu dari followers aku. Iya sih, platform yang paling gede peluangnya untuk hujat-menghujat itu ya Twitter. Di sisi lainnya, aku banyak dapet dukungan untuk mental health dari Twitter, terutama kisah Insiden Kelinci. Nah, tangkapan layar tweet di atas itu ternyata balesin tweet-nya orang yang julid sama Jerome Polin karena dia nge-post foto hewan capybara, seketika memoriku menerawang jauh ke masa SD, sebelum media sosial dan ponsel pintar Android menjadi hal yang umum.

Ini nih tweet yang memulai kejulidan dan menularkannya kepada warganet soal kesukaan Jerome Polin pada hewan capybara. Itu hewan lagi happening, jadi wajar aja dong kalo banyak yang gumush sama hewan yang satu itu. Untungnya aku udah tau hewan ini dari film animasi 3D "Rio 2", jadinya tetep mikir hewan ini imut dan nggak kepengaruh sama siapapun yang suka sama hewan ini. Lagian juga apanya sih yang salah kalo ada pihak tertentu yang suka binatang mungil ini

Kalo sesuatu yang lagi nge-trend aja orang yang minat ke sana bisa jadi korban bully, apalagi kalo yang diminati itu anti-mainstream? Nah, aku bisa relate dengan kasusnya Jerome ini, walaupun justru minat aku itu bukan hal yang lagi beken. Suka sama Danny Phantom di jaman kelas IV sampai VI SD aja aku di-bully sama banyak anak cowok! Hanya karena pada saat itu, acara kartun TSB udah nggak nge-hits lagi (jaman kejayaannya itu pas kami kelas II SD pada tahun ajaran 2005-2006).

Mereka pada memaki si karakter dengan sebutan "Butut! Basi!" dan aku tau banget siapa yang memotori aksi bullying terhadap aku dan Danny ini : Regian Rinaldi Mutaqien! Sebenarnya banyak sih anak cowok lainnya yang suka bully aku sejak kelas satu, tapi cuma Regian ini yang paling ganas menyuarakan kebenciannya terhadap si cowok berambut putih itu. Kayak ada dendam kesumat gitu. Padahal sih nggak pernah ditabok juga sama Danny Phantom, kebagusan kalo dia sampai dimasukin ke scenes trus berantem face-to-face sama D. P.!

Eh, nabok itu anak mah di luar jobdesk-nya Danny Phantom! Dia kan bukan hantu, tapi manusia 100 persen, fortunately atau unfortunately, depending of how you see him. Bukan juga manusia setengah hantu, apalagi itu tuh, amit-amit! Tapi tetep aja tabok-able apapun makhluknya dia itu (kalo kata Diva sih dia itu dedemit).

Dari percakapannya dengan sohibnya inilah yang bikin attitude dia serasa punya same energy dengan kicauan atau cuitannya @Abet_424 di atas :

Regian : "Eh, si Hanna (namaku) mah sukanya ngegambar Danny Phantom, ya. Mana suka nulis bahasa kasar lagi (dia di sini masih dendam sama aku yang pernah benci sama Cosmo dari The Fairly Oddparents)!" (Pake nada sinis) 👿

Nah, itu artinya udah dia julid sama kegemarannya aku, ditambah pula kekurangan aku masih aja dikupas. Persis kayak netizen jaman kekinian, udah hujat seleb + bahas kurangnya juga. Yok, kita simak kelanjutan dari dialognya mereka!

Rizky Winardi : "Iya tuh!" (Menyetujui dengan nada sinis juga) 😠

Regian : "Kalo kata kamu, mendingan Hanna atau Diva?" 👿

Rizky Winardi : "Diva." 😠

Regian : "Bagus!" (Nggak tau kenapa ini anak prefer sama Diva, apakah dengan jadi Danny Phantom fan nilaiku lebih jatoh daripada kawanku sendiri?) 😈

Iya sih aku nyadar kalo obsesi aku sama Danny Phantom itu udah nggak wajar (itu adalah upayaku yang malah gagal untuk mengobati suatu peristiwa yang jadi core memory). Tapi kenapa juga gitu dia punya kebencian yang mendalam kalo aku suka tokoh tadi itu. Mana sampai menggiring temen-temennya lagi biar ikutan benci Danny Phantom. Padahal sih kalo rekan-rekan sejawatnya itu nggak lagi bareng sama dia, mereka rupanya nggak sebenci itu lho ke Danny. 

Ini dibuktikan dengan pas aku sekelompok dengan Adit, salah satu bestie-nya Regian di pelajaran IPS, tapi dia sendiri beda kelompok. Tugas kami adalah bikin kayak makalah gitulah, Adit request aku untuk bikin gambar Danny Phantom yang lagi ngejitak kepala Cosmo. Di situ Danny Phantom bilang, "Ingin pintar, makanya belajar!" Sementara itu, Cosmo pegang kertas ulangan kusut bertuliskan angka 0 yang besar dengan ekspresi begini : 😵‍💫

OMG, pada saat itu kebencian aku sama Cosmo bahkan dijadikan joke

Ya begitulah, kegemaran dari orang lain yang punya sedikit aja kekurangan itu pasti ada aja yang kepanasan! Padahal nggak merugikan siapapun kegemarannya itu sendiri. Parahnya, pihak yang panas itu ngegiring banyak orang buat bully seseorang yang punya kekurangan itu. Pelakunya nggak mandang cewek atau cowok lho, ya.



Tuesday, February 21, 2023

Bagaimana Jika Pikiranku Keliru?

Catatan 21 Februari 2023

Asli, dah, kalo ketemu quotes atau tweet macam begini itu bawaannya selalu ingin mengkaji ulang Insiden Kelinci. Terselip rasa khawatir orang lain akan bosan, tapinya selalu saja memilih kisah nyata tersebut. Padahal bicara soal perspektif alias "sudut pandang", dalam hidupku ini bukan hanya menyangkut insiden tersebut saja. Bahkan tweet di atas itu bisa juga diterapkan pada perasaanku yang aneh tentang Heinz Doofenshmirtz!

"Doof itu sering digambarkan tidak berpakaian lengkap itu buat nunjukin bahwa dia itu bego dan gila!" terang Mamah pada suatu hari.

Buat orang biasa, hal seperti itu sudah mereka langsung pahami tanpa penjelasan. Lain halnya denganku yang sejak kecil memegang prinsip bahwa aurat itu harus ditutupi, karena prinsip tersebut malah jadi muncul terangsang yang nggak semestinya. 


Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...