Monday, September 19, 2022

Karakter Topi Komando

Asal Usul Hans Durchdenwald dari Heinz Doofenshmirtz

Catatan 20 September 2022

Pada awalnya, seperti yang telah kuceritakan di catatan tentang "menulis surat imajiner untuk Doof", tokoh Hans Durchdenwald (dulu Hans Mueller) berasal dari sketsa karakter random tanpa nama dengan bathrobe yang tidak diikat dan celana pendek boxer, persis seperti yang dikenakan Heinz/Doof  dalam episode "Monster from The Id". Selain belum bernama, juga belum ditentukan pewarnaannya, misalnya untuk warna rambutnya. Sketsa tersebut dibuat pada tahun 2016.

Tadinya akan menggunakan jerawat di pipi seperti Mr. Wynn karena konsep aslinya dia adalah kembaran jahatnya, tetapi dibatalkan. Karena sketsa tersebut digambar dengan menggunakan pensil, makanya masih bisa dihapus (mungkin masih terlihat sedikit sisa hapusannya).

Kurang lebih tiga tahun dari dibuatnya sketsa karakter random yang mengenakan bathrobe tadi, yaitu pada 2019, rupanya aku tertarik untuk mengembangkan karakter itu lebih lanjut. Aku pun terpikirkan untuk membuat karakter tadi mengenakan pakaian yang lainnya, yaitu apron atau celemek tanpa baju lagi di baliknya dan hanya dibarengi dengan sebuah celana pantai/berenang. Diinspirasi dari pakaian Heinz Doofenshmirtz ketika di pantai pada episode "What'd I Miss". Di sini dia mulai memiliki nama dan gambarnya sudah diwarnai. Gambar ini mengalami kesalahan dalam pewarnaan rambut, karena semestinya Hans berambut coklat bukannya hitam dan pipinya juga seharusnya tidak berjerawat, seperti pada sketsa sebelumnya.

Pada penampilan yang ini, rambut Hans sudah dikembalikan ke warna yang benar (coklat seperti rambutnya Doofenshmirtz) dan pipinya sudah bersih dari jerawat. Jika pakaian utamanya Doof adalah jas laboratorium putih, maka pakaian utamanya Hans menyertakan jaket hoodie putih. Gambar Hans ini dibuat pada tahun 2020. Penampilan Doof tanpa pakaian atasan di dalam jas laboratorium ini merupakan adegan dari episode "This is Your Backstory". Mulai dari sinilah penampilan Hans konsisten.




 

Sunday, September 18, 2022

Paragon of Humanoids

Udah lama banget nggak ngegambar di luar karakter bikinan sendiri atau bahasa kerennya "original character". Kalopun sekalinya ngegambar tokoh kartun yang udah ada, palingan nggak akan jauh-jauh dari Vanessa anaknya Heinz Doofenshmirtz. Sekarang juga masih sama aja kayak gitu, masih bikin gambar yang berhubungan dengan Vanessa meskipun di sini dia jadi Twi'lek (makhluk dari Star Wars). 

Sketsa yang aku bikin empat hari yang lalu, sebelum postingan ini dibuat.


Thursday, September 15, 2022

Dua Fan Art Heather yang Pertama

Catatan 15 September 2022

Tepat hari kemarin, akhirnya aku dapat menyelesaikan sketsa karakter Heather yang kugambar kemarin lusanya! Udah dari lama banget, kayaknya ada tiga tahun atau lebih aku pengen ngegambar tokoh antagonis dari serial animasi Total Drama itu (seriusan, kayaknya jarang banget ada orang Indonesia yang tau acara itu, secara aku nggak pernah liat itu kartun di televisi nasional)! Rasanya plong banget akhirnya berhasil kelar gambar Heather. Trus, apa sih yang bikin aku baru berani bikin gambarnya sekarang?

Alasan yang paling utamanya sih yaitu karena main outfit-nya doi yang kelewat terbuka (kalo nggak mau dibilang 'seksi' atau yang lebih parahnya, 'seksoy'). Anehnya, sejak kelas I SD, kalo ngeliat gambar atau pas nonton kartun nemu tokoh yang terbuka aurora-nya itu malah kepengen ngegambar YBS, alias 'yang bersangkutan'. Makin dilarang sama ortu koq malah makin pingin ngegambarnya!? Buat aku, larangan adalah perintah, ya? 

"Nggak apa-apa kalo kamu gambar yang nggak nutup aurat banget, itu kan kreativitas!" kata psikolog aku pada suatu sesi.

"Dulu kamu kan masih kecil, masih di bawah umur makanya nggak boleh gambar yang seksi begitu. Kalo sekarang kan buat kamu jadinya belajar gambar anatomi," kata salah seorang temen kampusku yang cewek di tahun pertamaku sebagai mahasiswi DKV.

Pas aku pertama ngegambar tokoh Heather itu, bikin dulu deh yang lagi pake baju disco. Soalnya, kalo langsung ke baju utamanya, aku belum berani. Baju disco ini bajunya Heather yang paling ketutupan dan satu-satunya yang panjang. Sisanya, terbuka semuanya, bahkan baju renangnya ini hampir sama pendeknya kayak baju utamanya!

Eh, begitu selesai bikin sketsa Heather pake baju disco, ternyata tanganku ini gak tahan buat bikin gambar dia yang lagi pake baju utamanya! Gak lengkap, dong, kalo kita cuma bikin gambar tokoh kartun yang lagi pake baju lainnya tanpa bikin yang lagi pake baju utama. Begitu gambar dia pake bajunya yang utama, yang super terbuka itu, rasa ganjel di kepala selama ini kayak terurai gitu aja. Entah mengapa, padahal gambar kayak gini tuh aktivitas yang sedari kecil aku udah tau dilarang banget.

Pakaiannya yang belum aku gambar : pakaian ballet, pakaian tidur, gaun pengantin, dan pakaian renang.





 

Zoey 10 (Features Dawn)

Wednesday, September 14, 2022

Asal Mula Como Girls (Lalu Jadi Karakter Topi Produksi Perusahaan)

Catatan 14 September 2022

Meskipun aslinya tokoh Como Girls itu cuma cocoretan aja, nggak ada niatan buat dijadiin tokoh komik, cerita di balik cocoretan ini lumayan penting. Kira-kira beberapa tahun atau bulan sebelum menggambar geng enam cewek itu, aku pernah dikasih satu set alat tulis sekolah merek Pen Power. Di sebuah iklan departement store terkenal di majalah jadul juga tertera foto-foto produk dari merek tersebut, ada tas sekolah, tempat pensil, penggaris, dan lainnya. Jadi, judul komik itu diambil dari merek alat tulis itu tadi. 

Ciri khas dari merek Pen Power ini adalah melibatkan karakter rip-off dari Winnie The Pooh! Nggak percaya, kan? Aku nggak inget semua karakternya, cuma tokoh utama dari casts itu yang aslinya beruang kuning, digantikan panda raksasa dan tiruan dari tokoh Tigger jadi ditambahin pusar serta perutnya lebih buncit daripada yang aslinya. Makanya ada satu member Como Girls yang pake baju bare your midriff itu karena niruin si tokoh Tigger imitasi itu, namanya Fena. 

Fena ini banyak pake warna kuning di bajunya, rambutnya juga pirang. Semestinya rambutnya juga oranye seperti badannya Tigger. Oh, ya warna oranye si imitasi ini nggak sepekat Tigger yang aslinya, malah cenderung ke kuning. Mungkin makanya Fena ini rambutnya pirang dan bukannya oranye, ya. 

Lalu, Ega, karakter lainnya yang memakai banyak motif stroberi di pakaiannya, dia ini berdasarkan tokoh panda raksasa gantinya Winnie The Pooh itu tadi. Warna putih dress-nya dan rambutnya yang hitam, diambil dari warna putih dan hitamnya hewan varian beruang tersebut. Bagian merah di pakaiannya, selain karena bajunya tema buah stroberi yang waktu itu emang lagi in, diambil dari bajunya Winnie The Pooh. Jika tokoh beruang kuning itu pake warna merah buat bajunya, sebaliknya tokoh ini pake warna itu di celana panjangnya, yang outfit ini diilhami dari pakaiannya sepupu.

Trus, ada satu member Como Girls yang mungil, pake baju banyak warna pink. Namanya agak-agak kurang umum, yaitu Winalda. Inspirasinya dari tokoh Piglet yang emang badannya paling kecil kedua setelah tokoh Roo, anak kanguru dari kartun yang sama. Aku lupa dalam versi Pen Power, Piglet ini diubah jadi kayak gimana, yang pastinya nggak akan plek ketiplek sama dengan versi Disney. 

Mayana, satu dari dua member Como Girls yang pake celana panjang dan juga yang nggak pake rok, kayaknya diinspirasi Eeyore si keledai. Lengannya diikat menjadi pita, mirip ekornya Eeyore yang diikat pita dan ditancapkan ke badannya. Baju atasannya Mayana biru muda, mirip dengan warna tubuhnya Eeyore yang keabuan. Rambutnya Mayana juga hitam seperti Eeyore. 

Member pirang lainnya, yaitu Sherly, kayaknya inspirasinya tokoh Rabbit. Bajunya berupa dress banyak warna kuning kayak badannya Rabbit. Ironisnya, motif pakaiannya Sherly ini pake motif babi, bukannya kelinci. Motif babi itu menirukan motif karakter babi Monokuro Boo yang pada tahun itu lagi happening, juga masih mengambil ide dari pakaiannya sepupuku. 





Ubahlah Persepsi Atas Diri Sendiri!

Catatan 12 Januari 2024 Setelah aku konsultasi dengan psikiater pada akhir Desember tahun kemarin, hari ini aku akan lanjut ke sesi ketiga t...